indonesiaupdateAvatar border
TS
MOD
indonesiaupdate
Kemendikbud Libatkan Akademisi Susun Bahan Ajar Pendidikan Orang Tua


JPP JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengembangkan sumber belajar pendidikan orang tua yang dapat menjadi rujukan dalam pengasuhan dan pendidikan anak di rumah sebagai bentuk sinergi antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. 

"Pelibatan keluarga dalam satuan pendidikan, baik di sekolah formal maupun nonformal sudah menjadi keharusan sebagai wujud semangat kebersamaan dengan berasaskan gotong-royong dan melihat kebutuhan serta aspirasi anak," kata Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Sukiman di sela-sela acara melepas pasangan keluarga hebat melaksanakan ibadah umroh di Jakarta, Kamis (01/02/2018). 

Sukiman mengatakan pelibatan keluarga di sekolah untuk melindungi anak-anak dari berbagai macam ancaman yang datang pada masa kini seperti penyalahgunaan narkoba, pornografi, kekerasan dan lainnya yang dapat merusak masa depan anak dan pelibatan Orang tua diharapkan dapat membentengi anak-anak dari ancaman tersebut. 

Ia mengatakan saat ini program pelibatan keluarga di sekolah sudah dilaksanakan bersinergi dengan kementerian lain, seperti pemberian makanan tambahan melibatkan Kementerian Kesehatan dan program ramah anak dilaksanakan Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak. "Sementara Kemendikbud akan fokus dalam penguatan karakter agar peserta didik semakin berkualitas."

Lebih lanjut, dikatakannya, permasalahannya orang tua peserta didik memiliki latar belakang yang heterogen dari berbagai latar belakang pendidikan dan latar belakang sosial budaya sehingga diperlukan penguatan kepada orang tua khususnya yang berasal dari kelompok menengah ke bawah agar memiliki kesadaran untuk terlibat dalam pendidikan anaknya.

"Melalui bahan ajar untuk orang tua nantinya diharapkan mereka yang bisa membaca akan menggunakan buku-buku panduan untuk mendidik anaknya sedangkan yang buta aksara diharapkan ikut dalam kelas orang tua untuk menerima penguatan dalam penyampaian yang mudah dan sederhana," tukas Sukiman. 

Dikatakannya dalam menjalankan fungsinya, keluarga dalam hal ini para orang tua belum menerapkan berdasarkan pengalaman dan jarang ada sekolah untuk orang tua. Hal ini dapat dimaklumi karena untuk menjadi orang tua, relatif tidak ada persiapan khusus yang dilakukan.

Untuk itu, Mendikbud telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 30 tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Permendikbud tersebut antara lain mendorong orang tua untuk terlibat dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan, sekolah atau sanggar belajar dan sebagainya, mengikuti kelas orang tua atau wali, menjadi narasumber dalam kegiatan di sekolah.

Oleh karena itu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemendikbud melalui Subdit Pendidikan Orang Tua mengembangkan sumber belajar pendidikan orang tua yang dapat dijadikan rujukan bagi orang tua dalam pengasuhan dan pendidikan anak di rumah, tambahnya.

Penyusunan Bahan Ajar Pendidikan Orang Tua tahun 2018 melibatkan akademisi, penggiat pendidikan keluarga dan beberapa pihak yang berkompeten di bidang pengasuhan dan pendidikan. Untuk tahun 2018, sasaran orang tua yang dituju yakni masyarakat menengah ke bawah dan orang tua dengan tingkat pendidikan SMP. 

Alasan memilih sasaran tersebut karena untuk menengah atas sudah banyak informasi pengasuhan yang mereka dapat. Mereka bisa membeli buku atau mencari lewat internet. Karena itu, bahan ajar yang disusun fokus untuk menengah ke bawah dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Keluarga Hebat

Sebelumnya, Dirjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Harris Iskandar melepas satu dari 10 keluarga penerima Apresiasi Keluarga Hebat 2017 untuk melaksanakan ibadah umroh. mereka adalah pasangan Ngadiyo dan Lasiyem, tukang sayur asal Sleman, Yogyakarta.

Pasangan itu dinilai berhasil mengasuh dan mendidik anak-anaknya memiliki karakter dan budaya berprestasi sehingga salah satu dari anak pasangan tersebut, yakni Janu Muhammad berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi di jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tahun 2015. Ia kemudian melajutkan pendidikan M.Sc Research in Human Geography di University of Birmingham, Inggris berbekal beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Selain kuliah, Janu juga aktif di beberapa bidang. Dia terpilih sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar dan Masyarakat Indonesia Birmingham 2016-2017. Ia juga menjadi Student Representatives College of Life and Enviromental Science. Posisi ini menjadikannya sebagai satu-satunya wakil mahasiswa se-Asia Pasifik di kampusnya. Tak hanya itu, pria yang pernah terpilih sebagai salah satu Calon Pemimpin Muda Potensial Indonesia versi McKinsey ini juga banyak tampil sebagai pembicara di beragam konferensi geografi internasional.

Sulung dari dua bersaudara ini tercatat sebagai anggota peneliti muda di Internasional Geographical Union, Royal Geographical Society, dan Regional Studies Association. Ketiganya merupakan organisasi internasional yang fokus pada kajian riset di bidang geografi dan studi kawasan.

Hadiah berupa ibadah umroh kelas VIP bagi kedua orang tua Janu diberikan oleh salah satu mitra Kemendikbud yang tertarik dan terinspirasi pada kegiatan Apresiasi Keluarga Hebat, yakni seorang pelaku usaha dan praktisi pendidikan Ali Mohamad Amin. (ant/dik)


Sumber : https://jpp.go.id/teknologi/pendidik...ikan-orang-tua

---

Kumpulan Berita Terkait TEKNOLOGI :

- Asian Games 2018 Momentum Promosikan Mamin Indonesia

- Industri Mamin Berpotensi Tumbuh 8-9 Persen di Tahun Politik

- Sesuai Target, Lelang SUN Serap Dana Rp 17,55 Triliun

0
238
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan