- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pinjaman Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Tak Kunjung Cair, Kenapa?


TS
seher.kena
Pinjaman Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Tak Kunjung Cair, Kenapa?
Jakarta - Dana pinjaman proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) dari China Development Bank (CDB) belum cair. Lantas, kenapa dana pinjaman itu tak kunjung cair?
"Ada progres, masih perlu kelengkapan dokumen-dokumen lain termasuk RUPS KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) dan dari PSBI (PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia)," terang Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Ahmad Bambang kepada detikFinance saat dihubungi, Selasa (30/1/2018).
Baca juga: Throwback: Jokowi Groundbreaking Kereta Cepat JKT-BDG 2 Tahun Lalu
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) kedua konsorsium itu sendiri akan dilakukan minggu ini. Dengan demikian, dia tidak menutup peluang pencairan pinjaman bakal rampung pada minggu depan.
"Insya Allah bisa. Tapi kan perlu proses. Seluruh dokumen disampaikan dulu ke CDB, diverifikasi baru dicairkan," kata Bambang.
Baca juga: Pinjaman Kereta Cepat JKT-BDG Rp 13 T Diteken di China
Seperti diketahui, Kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun dengan biaya US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 78,6 triliun oleh PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), yang merupakan konsorsium BUMN Indonesia dan Konsorsium China Railways dengan skema business to business.
KCIC sebagai badan usaha perkeretaapian yang menjadi pengusaha proyek ini, 60% sahamnya dimiliki oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan 40% sisanya dikuasai China Railway International (CRI). PSBI merupakan konsorsium 4 BUMN yakni PT Kereta Api Indonesia, PT Wijaya Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.
Baca juga: Ini Loh Alasan Roy Suryo Sindir 'Proyek Kecebong'
Mayoritas pembiayaan proyek akan dikucurkan lewat pinjaman dari Bank Pembangunan China (CDB), sementara empat perusahaan pelat merah lain dilibatkan buat menyediakan pembebasan lahan proyek.
Rencananya struktur pembiayaan proyek KA cepat terdiri dari pinjaman CDB sebesar Rp 50,8 triliun, atau 75% dari total dana proyek. Sementara sisanya 25% berasal dari modal perusahaan gabungan BUMN Indonesia dan China yakni PT KCIC.
https://m.detik.com/finance/infrastruktur/d-3841203/pinjaman-proyek-kereta-cepat-jkt-bdg-tak-kunjung-cair-kenapa
Yg penting udh ground breaking
"Ada progres, masih perlu kelengkapan dokumen-dokumen lain termasuk RUPS KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) dan dari PSBI (PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia)," terang Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Ahmad Bambang kepada detikFinance saat dihubungi, Selasa (30/1/2018).
Baca juga: Throwback: Jokowi Groundbreaking Kereta Cepat JKT-BDG 2 Tahun Lalu
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) kedua konsorsium itu sendiri akan dilakukan minggu ini. Dengan demikian, dia tidak menutup peluang pencairan pinjaman bakal rampung pada minggu depan.
"Insya Allah bisa. Tapi kan perlu proses. Seluruh dokumen disampaikan dulu ke CDB, diverifikasi baru dicairkan," kata Bambang.
Baca juga: Pinjaman Kereta Cepat JKT-BDG Rp 13 T Diteken di China
Seperti diketahui, Kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun dengan biaya US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 78,6 triliun oleh PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), yang merupakan konsorsium BUMN Indonesia dan Konsorsium China Railways dengan skema business to business.
KCIC sebagai badan usaha perkeretaapian yang menjadi pengusaha proyek ini, 60% sahamnya dimiliki oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan 40% sisanya dikuasai China Railway International (CRI). PSBI merupakan konsorsium 4 BUMN yakni PT Kereta Api Indonesia, PT Wijaya Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.
Baca juga: Ini Loh Alasan Roy Suryo Sindir 'Proyek Kecebong'
Mayoritas pembiayaan proyek akan dikucurkan lewat pinjaman dari Bank Pembangunan China (CDB), sementara empat perusahaan pelat merah lain dilibatkan buat menyediakan pembebasan lahan proyek.
Rencananya struktur pembiayaan proyek KA cepat terdiri dari pinjaman CDB sebesar Rp 50,8 triliun, atau 75% dari total dana proyek. Sementara sisanya 25% berasal dari modal perusahaan gabungan BUMN Indonesia dan China yakni PT KCIC.
https://m.detik.com/finance/infrastruktur/d-3841203/pinjaman-proyek-kereta-cepat-jkt-bdg-tak-kunjung-cair-kenapa
Yg penting udh ground breaking
0
1.2K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan