Ketika aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) aku sudah merasakan rasa suka terhadap lawan jenis pada teman sekolah ku ataupun teman sepermainan ku di rumah. Begitupun ketika aku masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), selalu muncul perasaan suka saat bertemu teman yang berparas cantik dalam pandanganku. Tetapi hanya sekedar suka, menurutku ini hanyalah rasa suka karena penampilan saja bukan suka yang berarti cinta.

Suka yang berarti cinta itu baru muncul ketika aku berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Ketika itu aku baru naik ke kelas 11. Seperti dikebanyakkan SMA lainnya, saat kenaikkan kelas kita akan mendapatkan teman kelas yang tidak seluruhnya sama dengan teman kelas sebelumnya artinya kita akan mendapatkan teman baru. Beruntung aku masih sekelas dengan teman baikku ketika di kelas 10, ini sangat membantukku dalam beradaptasi dengan lingkungan baru. Setelah waktu berlalu, kelas ku yang awalnya masih awam satu sama lainnya sekarang sudah mulai ramai dan kita pun sudah mulai saling megenal. Aku pun sudah hafal semua nama teman sekelasku.

Pelajaran Kimia adalah pelajaran favoritku, akan tetapi untuk di kelas 11 ini guruku adalah guru yang lebih banyak diluar kelas dari pada di dalam kelas. Beliau lebih suka untuk memberikan tugas di awal jam pelajaran lalu membahasnya sebelum jam pelajaran selesai. Hal ini tentu saja membuat kelas ku memiliki waktu luang yang cukup panjang di dalam pelajaran beliau. Di waktu luang tersebut aku pernah secara iseng membuat daftar sepuluh perempuan tercantik di kelasku. Aku mengurutkannya dari peringkat 10 sampai peringkat 1, dan nama perempuan di peringkat satu ku adalah Astri. Ia bukanlah siswi yang rajin di kelasku bahkan bisa disebut salah satu yang termalas. Bagi kebanyakan orang mungkin yang seharusnya menjadi peringkat satu adalah Siska, ia adalah bintang di kelasku ia cantik, pintar, dan pandai dalam bernyanyi, tapi bagi ku Siska ada diperingkat dua sedangkan Astri lah yang berada di peringkat satu.

Suatu ketika saat pelajaran Fisika aku pernah menyelesaikan soal sulit di depan kelas dan hal tersebut membuat aku di cap sebagai murid yang jago Fisika. Sejak saat itu Astri mulai sering bertanya kepadaku tentang pelajaran-pelajaran di kelas yang ia tidak mengerti atau mungkin bagiku ia hanya malas mendengarkan Guru saat pelajaran berlangsung. Sejak saat itu aku semakin akrab dengan Astri dan mulai sering berduaan saat jam istirahat atau saat tidak ada Guru di dalam kelas.

Saat aku mengurutkan perempuan yang paling cantik si kelasku, aku sama sekali tidak memiliki rasa suka terhadap mereka aku hanya mengagumi kecantikkan mereka. Akan tetapi ketika aku mulai dekat dengan Astri aku mulai merasakan perasaan yang lebih dari sekedar kagum akan kecantikkannya aku merasakan rasa suka, rasa suka yang berarti cinta. Ketika aku berduaan dengan nya jantung ini benar-benar berdebar, ketika melihat senyumnya tak tahu mengapa aku pun ikut tersenyum, ketika datang ke sekolah, ia lah yang pertama aku cari. Bertemu dengannya benar-benar membuatku bersemangat. Sebagai murid yang tidak terlalu populer aku merasa sangat bersyukur bisa dekat dengan perempuan yang paling cantik dikelasku.

Aku adalah orang yang sangat pemalu dalam hal perasaan, lebih baik bagiku berada di depan kelas dan berpidato atau bernyanyi dibandingkan dengan harus menyatakan apa yang aku rasakan kepada perempuan yang aku cintai. Astri pernah bertanya kepadaku apakah aku meyukainya, ini benar-benar momen yang aku sesali sampai saat ini karna aku menjawab “tidak”. Ketika itu aku sudah benar-benar sangat dekat dengannya bahkan teman-teman sekelasku sudah menganggap kita berpacaran. Bodoh!! adalah kata yang tepat untuk ku. Sejak saat itu hubungan kita tetap baik, tetapi ada jarak yang bertambah antara kita, yang memisahkan kita menjadi lebih jauh. Sungguh momen tersebut sangatlah aku sesali ingin rasanya memutar ulang waktu dan berkata “Aku Sangat MencintaiMu”. Karena setalah kejadian tersebut kita tidak sedekat dahulu.

Astri, nama itu aku tulis di balik jaketku. Bagiku ialah cinta pertama ku. Ini benar-benar perasaan yang berbeda bukan hanya sekedar suka, tapi ada perasaan lebih yang tidak ingin jauh darinya. Mungkin ini berlebihan tapi itu yang aku rasakan saat itu. Bahkan sampai detik ini saat aku sudah tidak pernah lagi berkomunikasi dengannya aku masih belum bisa melupakan rasa yang aku dapatkan saat itu, aku masih bisa mengingat kisah-kisah indah antara aku denganya nya. Aku berharap, aku bisa menemukan perempuan seperti dia, yang dapat membuat jantungku berdebar saat bersamanya.

Tetapi tetap bagiku, masa itu adalah masa yang paling indah walupun akhirnya tidak sesuai yang aku harapkan. Mungkin lirik lagu dari Obiie Messakh yang dinyanyikan kembali oleh Almarhum Chrisye ini memang benar adanya: