ya.. seperti itulah kehidupan..
ada suka, duka.. semua bersenandung beriring bergantian. manusia hanya wayang diantara kekuasaannya..

seberapa kuat kita menjalani liku hidup, semua akan berproses pada porosnya.
semua akan lelah pada akhirnya, yang dulunya kalem, pendiam dan seakan tak akan melakukan perbuatan diakal sehat, suatu saat akan terjadi juga, sungguh kehidupan atai bahkan himpitan ekonomi yang membuat otak seakan tak berpikir panjang, pada dasar kekesalan yang diujung, semua terjadi begitu saja, sumpah serapah. keluhan yang dielu elukan kini memudar menjadi kebencian yang Cumiik.

seakan hidup ini tak adil.
seakan diberjalan dibatas kemampuan dirinya.
dia bosan.
dia kesal.
dia frustasi akan hidup yang dijalaninya begitu monoton.

TUHAN..
aku masih hamba-MU.
hanya ENGKAU segala kucurahkan dari pelipur lara akan likunya hidup.
raga ini masih terus bersujud, atas dasar sujud sesungguhnya.

ajarkan aku tentang arti hidup.
ajarkan aku tentang arti ikhlas.
ajarkan aki tentang arti syukur, ya syukur yang sebenar-benarnya. atas apa yang telah ENGAKU limpahkan pada hampa tanpa pamrih, mulai dari nafas, rasa, raga, dan lingkungan sekitar.

lalu nikmat mana lagi yang engkau dustakan.