Kaskus

News

dodydrogbaAvatar border
TS
dodydrogba
'Gimmick' Politik dan Simbol ala Anies-Sandi
'Gimmick' Politik dan Simbol ala Anies-Sandi

Jakarta, CNN Indonesia -- Melewati 100 hari masa kepemimpinan, Anies-Sandi dinilai hanya sibuk membentuk citra dengan mengklaim rampungnya program-program andalan mereka. Namun klaim tersebut tak sejalan dengan kualitas penyelesaian program.

Direktur Eksekeutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengatakan, Anies-Sandi sibuk berlomba dengan dirinya sendiri. Bukan sibuk dalam menata kota, imbuh Ray, tapi sibuk menyimbolkan diri.

"Mencoba mencitrakan dirinya sebagai pemimpin yang sigap, tapi jangan lihat kualitasnya," kata Ray pada diskusi yang diinisiasi Para Syndicate di Jakarta Selatan, Jumat (26/1).


Ray mengatakan, klaim Anies-Sandi atas rampungnya setengah dari program prioritas, tidak dibarengi dengan kualitas program-program itu.

Untuk menutupinya, Anies-Sandi menyimbolkan diri mereka sebagai pemimpin umat Islam dan pemimpin yang berpihak dengan rakyat kecil.

Penyimbolan diri sebagai pemimpin umat Islam, ucapnya, bisa dilihat dari pidato Anies beberapa waktu lalu. Ia mengklaim telah menutup Griya Pijat Alexis serta membuka Monas untuk kegiatan keagamaan.

"Ini namanya political branding, seolah-olah sudah amar ma'ruf nahi munkar (mengajak pada kebenaran dan melarang keburukan)," ujarnya.

Dalam penyimbolan diri sebagai pemimpin yang berpihak pada rakyat kecil, Anies-Sandi mengeluarkan beberapa kebijakan. Misalnya, tutur Ray, pembolehan kembali becak dan dibukanya Jalan Thamrin untuk sepeda motor.

Becak dan sepeda motor, katanya, adalah simbol-simbol kelemahan dan ketertinggalan. Simbol-simbol itu yang dimainkan Anies-Sandi.

"Bukan dalam rangka menata kota yang lebih adil, lebih baik, tapi dalam rangka menyimbolkan diri sebagai pemimpin yang berpihak," lanjutnya.

Di kesempatan yang sama, ahli tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriyatna menyayangkan hal tersebut. Harusnya penataan kota, ucapnya, tidak jadi dipolitisasi.

Banyak program Anies-Sandi yang hanya berupa gimmick politik. Yayat mencontohkan, program rumah DP nol persen.

Program itu begitu menarik dikemas untuk gimmick politik. Namun dalam realisasinya, mulai dari mekanisme pencicilan, harga rumah, syarat, dan bentuk hunian tidak semanis janji politiknya.

"Persoalan tata kota tidak bisa hanya dengan narasi, tapi didetailkan dengan suatu yang komprehensif, tajam, dan terukur," tegasnya.

Jika Anies-Sandi masih melakukan politik simbol ini, Yayat menilai akan menjadi bumerang bagi mereka.

Masyarakat Jakarta, sebut Yayat, saat ini sudah rasional dan hyper modernist. Maksudnya, masyarakat jika memiliki masalah, harus selesai saat itu juga.

"Saya khawatir kalau solusi dikemas dalam narasi, ini jadi masalah kalau tidak terwujud," ungkap Yayat. (djm)

sumber:https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180126205401-20-271919/gimmick-politik-dan-simbol-ala-anies-sandi

Polling
0 suara
Bermanfaatkah artikel ini?
0
2.1K
30
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan