HOT THREAD KE 120
*01 Februari 2018*




Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




"Sakit ma..." teriak Joni saat dia merasakan badannya demam. Mendengar rintihan anaknya yang sakit, ibu Joni berusaha memeriksa suhu tubuh buah hatinya tersebut. Dan ternyata benar, ketika badan sang buah hati di sentuhnya, memang badannya terasa hangat.

Setelah di berikan obat, sang ibu menyuruh sang anak untuk kembali istirahat, tak perlu sekolah. Beberapa hari kemudian di bulan yang sama, Joni terjatuh saat bermain di sekolah dan kakinya sedikit lecet. Sesampainya di rumah, Joni mengeluh kepada ibunya. "Kaki Joni sakit ma...." rengeknya. Besoknya lagi, ibu Joni menyuruh anaknya tak sekolah karena kasihan melihat anaknya merintih kesakitan.


Mulai dari situ Joni berfikir, enak juga ya, kalau sakit gini gak perlu sekolah. Karena pada dasarnya, Joni anak yang malas kalau di suruh sekolah. Suatu hari, ketika bangun tidur dia sudah merencanakan sesuatu, dia merintih kepada ibunya kalau kepalanya pusing, dan benar lah adanya, ibunya melarangnya untuk berangkat sekolah.


Cerita sederhana di atas, menjadi salah satu buktu di mana sakit bisa selalu di andalkan untuk jadi alasan seseorang menghindari sesuatu. Seorang Joni yang masih duduk di bangku sekolah dasar saja bisa mengelabuhi ibunya dengan alasan sakit, agar tak di suruh berangkat sekolah.


Entah karena terilhami masa kecil yang selalu di manjakan orang tuanya atau memang sifat dasarnya yang licik, para koruptor yang tertangkap dan terbukti melakukan tindak pidana korupsi juga selalu menggunakan cara yang sama dengan yang di lakukan si Joni tadi.

Dengan alasan sakit, si tersangka berharap penangkapan, pemeriksaan, persidangan, ataupun eksekusi terhadap dirinya dapat di tangguhkan atau bahkan pengadilan bisa saja memutuskan untuk membantarkan dengan alasan kemanusiaan.

Seperti yang terjadi beberapa tahun yang lalu, saat salah satu mantan presiden yang berkuasa di negeri ini tersangkut kasus korupsi, perkaranya pun menguap seiring dengan alasan kemanusiaan, karena kondisi kesehatannya yang memburuk dan sebagainya sehingga harus di bantarkan.


Dan tengoklah juga, kasus yang belum lama ini terjadi, seorang pejabat dewan yang terlibat kasus mega korupsi proyek EKTP sampai harus tertabrak tiang listrik. Ketika kasusnya di gulirkan ke persidangan pun, dia mengaku sedang diare, hingga hakim memerintahkan dokter untuk memeriksanya kembali. Sedang menurut keterangan dokter, terdakwa dalam keadaan sehat dan siap untuk di sidangkan.

Oleh karena kasus ini, mantan pengacaranya pun yang melontarkan istilah - istilah bakpao, hancur..cur..cur.., pasti lewat ikut di jadikan tersangka karena di nilai berupaya merintangi penyelidikan yang di lakukan oleh KPK. Termasuk oknum dokter yang menangani tersangka saat di rumah sakit paska tersangka kecelakaan pun, juga di jadikan tersangka.


Tentu harapan kita, janganlah ada lagi Joni - Joni yang lain. Yang berharap belas kasihan dari publik, berharap di maklumi oleh persidangan. Apalagi berhara di bebaskan dari jerat hukum dengan alasan sakit. Semoga hukum kita, bisa melihat dan berkata "bahwa yang benar itu benar, yang salah itu salah", becik ketitik, olo ketoro. Sing reko - reko, engko mundak sengsoro.







Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur : Pengamatan dan Opini Pribadi TS
Sumur Gambar : Om Google