1. Sebenarnya dia ingin sekali berteman dgn Harry Potter

Draco tumbuh tepat setelah kematian pertama Voldemort di tangan Harry Potter. Tapi tahukah gan, dia dibesarkan oleh keluarganya untuk percaya bahwa Lord Voldemort adalah seorang pelopor yang sedang berada di titik puncak untuk memasuki era baru bagi penyihir sejati dengan ideologi "pureblood" nya. Yang mana kemudian dia dikalahkan oleh bayi. Banyak penyihir yang setia pada Voldemort, termasuk Malfoy, tidak dapat mempercayainya. Ayahnya sendiri, Lucius percaya, sama seperti orang lain, bahwa satu-satunya penjelasan untuk Harry Potter yang masih bertahan dan mengalahkan Voldemort adalah bahwa ia harus menjadi penyihir yang lebih gelap dab lebih berbakat serta lebih kuat.

Akibatnya, Draco tumbuh dengan ide ini juga. Dia berpikir bahwa jika dia bisa membuat dirinya berteman dengan Potter, dia bisa membantu mengamankan keluarga Malfoy di lingkaran dalam ordo Pureblood yang baru. Itulah sebabnya Draco begitu bersemangat untuk mengenalkan dirinya pada Harry selama tahun pertama mereka. Namun itu gagal karena Harry lebih memilih Weasly sebagai temannya dari pada dia yang sombong.

2. Dia mengganggu Harry, Hermoine dan Ron HANYA untuk mendapatkan perhatian dari mereka

Kasihan ..

3. Dia ada "hubungan darah" dgn Ron dan Harry scr tidak langsung

Dalam komunitas penyihir Inggris, ada sekelompok keluarga yang disebut Kumpulan Keluarga "Scared Twenty Eight". Keluarga-keluarga ini berhasil tetap murni sebagai "pureblood" pada tahun 1930an. Dengan kata lain tidak ada penyihir "muggleborn" atau penyihir yang telah menikah dengan muggle saat itu. Ada beberapa keluarga yang membanggakan dan sangat memandang penting dari status "pureblood" terseubt. Keluarga-keluarga ini adalah keluarga Malfoy, Averys, Blacks, Lestrange, Gaunt dan Greengrass.

Tapi ada juga keluarga Pure Blood yang tidak telau fanantik. Contohnya adalah keluarga Weasley dan Longbottoms. Keluarga Harry Potter di sisi ayahnya juga merupakan keluarga Pureblood, meski tidak dianggap sebagai salah satu dari Dua Puluh Delapan Sudah beberapa kali disebutkan dalam buku, terutama di Orde Phoenix, bahwa keluarga Pureblood yang tersisa semuanya saling terkait. Phineas Nigellus Black sebenarnya adalah nenek moyang bersama Draco, Harry dan Ron.

4. Tongkat Draco Malfoy memiliki cerita sendiri

Setiap tongkat sihir pada Harry Potter memiliki kisah sendiri-sendiri bersama dengan pemiliknya. Seperti tongkat sihir milik Bellatrix Lestrange misalnya, yang udah om lembu tuliskan di sini nih : 18 Fakta MENCENGANGKAN SELIR SADIS VOLDEMORT, BELLATRIX LESTRANGEBahwa Tongkat dari BellatriX bersifat "unyielding" atau "keras hati", artinya dia sangat bersikeras untuk mendapatkan sesuatu yang diingikannya, contohnya seperti informasi tentang lokasi voldemort yang telah dijatuhkan oleh Harry Potter saat bayi hingga akibat dari peristiwa itu adalah pecahnya kepala (gilanya) kedua orang tua Neville Longbottom. Ada juga kisah dari Tongkat Harry Potter yang mana intinya adalah bulu suci dari burung Pinix, yang ternyata kembar dengan tongkat The Dark Lord. They have meaning and story right?

Bagaimana dengan tongkat Draco Malfoy itu sendiri, inti dari tongkat Draco Malfoy adalah kombinasi antara hawthorn (sebuah bunga dari eropa) dan rambut dari binatang suci, rambut Unicorn. Menurut tulisan J.K. Rowling yang om lembu baca nih bahwasanya sifat dari tongkat sihir Hawthorn adalah cenderung cocok untuk penyihir yang memiliki konflik kegelapan besar dalam hidupnya. Sedangkan rambut Unicorn menggambarkan kesucian hati dan kebaikan dari seseorang.

What ? Menggambarkan kesucian hati dan kebaikan dari seseorang? BUKANNYA Dia seorang DEATH EATER, begundal pengikut The Dark Lord, kayak bapaknya. Sabar dulu coy, tunggu dulu cerita abis ini. Okeey?

5. Namanya bukan hanya Draco Malfoy saja

Silsilah sangat penting dalam dunia Harry Potter. Karena silsilah ini mengandung stigma "pure blood" bagi banyak kalangan. Draco tidak hanya mewarisi nama keluarganya saja dia juga mewarisi nama ayahnya di tengah-tengah namanya, Draco Lucius Malfoy.

Bisa kita lihat bersama-sama bagaimana tekanan dari Ayahnya, Lucius mempengaruhi dia di sepanjang buku dan film. Ayahnya ingin dia selalu mengingkan anaknya untuk selalu bercita-cita menjaga kemurnian darahnya dan statusnya sebagai orang yang kaya.

Ternyata ga cuma Draco saja yang memiliki nama tengah dari nama ayahnya. Karakter utama, Harry Potter sendiri memiliki nama tengah setelah ayahnya yaitu Harry James Potter.

6. He was THE BOY WHO HAD NO CHOICE

Jika Harry Potter adalah The Boy Who is Chosen, maka bisa dikatakan bahwa Malfoy adalah THE BOY WHO HAVE NO CHOICE. Gini ceritanya :

Kita tahu bahwa pada awal Harry Potter And The Half Blood Prince, Harry menyelinap di gerbong kereta milik kelompok Syltherpuff, eh maksug gue Slytherin. Harry menggunakan jubah tembus pandangnya untuk menyelinap masuk ke gerbong tersebut. Di sana Harry menguping Malfoy dan rekan-rekannya. Beranjak dari sana, Harry menghabiskan banyak waktunya tentang "apa yang ingin direncanakan" oleh Malfoy. Dan telah diketahui, namun telat, bahwa sebenarnya Malfoy telah menjadi anggota The Death Eeater dan menjadi ketua tim dalam pembinasaan nyawa kepala sekolah Hogwarst, Albus Dumbledore. Namun pada sisi ini kita belum tahu tentang apa yang terjadi pada dia, yang kita tahu hanyalah dia ingin membunuh Dumbledore dgn alasan, tidak ada pilihan lain.

Barulah pada Harry Potter The Deathly Hallows dijelaskan bahwa ternyata sehabis dari kegagalan ayahnya dalam misi untuk mendapatkan "bola ramalan" Harry Potter di Ministry Of Magic ayahnya ditangkap oleh Auror. Dan lebih jelas lagi ternyata ayahnya memang sengaja untuk ditangkap dan dijebloskan ke dalam Azkaban. Mengapa? Karena di sangat ketakutan tentang kegagalannya. "Mati" adalah hukuman yang pantas untuk misi yang gagal di organisasi The Death Eater. Karena Lucius berada di Azkaban, Voldemort sangat marah, dia merencanakan suatu hukuman yang mungkin lebih mematikan dari pada kematian Lucius, kematian anaknya, Draco Malfoy.

Sejak saat itu, Draco Malfoy mendapatkan tugas yang sangat berat bagi hidupnya membunuh Dumbledore (BAYANGKAN SEORANG ANAK YANG BELUM LULUS SEKOLAH, DISURUH MEMBUNUH PENYIHIR PALING HEBAT SEPANJANG MASA, PENAKLUK DARI GELLERT GRINDELWALD), yang manaVoldemort pun tak mampu melakukannya. Draco Malfoy sangat ketakutan di sepanjang waktu pada tahun The Half Blood And Prince. Bisa dilihat pada ekspresinya hanya pada tahun itulah dia terlihat seperti ga mau hidup.

Melihat anaknya yang berada dalam keadaan terancam, tentu saja membuat ibunya Draco Malfoy, Narcissa sedih. Itulah kenapa dia menggunakan segala secara untuk menyelamatkan anaknya dari tugas yang imposible itu. Hingga akhirnya dia mengajak kakaknya, Bellatrix Lestrange untuk meminta bantuan Severus Snape untuk membantu Draco Malfoy membunuh A. Dumbledore. Dan kita tahu bahwa pada akhir cerita dari The Half Blood Prince, Albus Dumbledore terbunuh oleh Severus Snape dengan mantra terlarang, Unforgiveble Curse, Avada Cadavra.

Bukannya tambah lega dalam hati karena Dumbledore Albus terbunuh, dia malah diliputi ketakutan di setiap waktu. Terlebih ketika pada saat rapat dengan anggota The Death Eater di Malfoy Manoor. Kasihan yaah Dracooo

7.Dia dihina oleh Death Eater maupun Orde Of Phoenix setelah kematian Dumbledore

Kita tahu bahwa pada akhir The Half Blood Prince bahwa Draco pada akhirnya tidak jadi membunuh Dumbledore yang pada saat itu dalam keadaan terdisarm. Meskipun dia berhasil dalam rencananya untuk membawa Pelahap Maut ke Hogwarts, Draco tidak berhasil mengembalikan kehormatan keluarganya kepada Voldemort. Voldemort tahu bahwa Snapelah yang akhirnya membunuh Dumbledore.

Meskipun Lucius dibebaskan dan diizinkan untuk kembali ke rumah, Malfoy telah menjadi bahan cemoohan oleh para Death Eater yang lain. Lucius dan Draco sama-sama mengalami kegagalan yang hina di mata Voldemort. Komitmen Draco terhadap penyebab Voldemort tentu saja tidak begitu antusias sejak saat itu.

Bagaimana di mata Orde Of Phoenix? Dia semakin hina setelah Dumbledore terbunuh

8. Seperti Severus Snape dia mampu Occlumency

Occlumency adalah disiplin ilmu magis yang berfokus pada melindungi pikiran seseorang terhadap pengaruh eksternal atau ekstraksi informasi. Seperti yang kita lihat di Orde Phoenix, Harry tidak kompeten dalam latihan ini karena sejumlah faktor, termasuk Snape yang sebagai instrukturnya (He hate him so much). Di Half Blood Prince kita tahu bahwa Draco telah belajar Occlumencyuntuk membantu mempersiapkan misinya dari Voldemort. Bellatrixlah yang telah melatihnya dan dia terbukti lebih mahir. Dia bahkan mampu menangkal Legillimens, penetrasi pikiran dari Snape, bahkan usaha Draco ini benar-benar terlihat seperti penyihir berpengalaman.

Rowling telah menulis bahwa salah satu editornya mempertanyakan bakat Draco untuk Occlumency. Rowling menjelaskan bahwa karena Draco telah dipaksa untuk mengelompokkan perasaannya tentang keluarganya, dirinya dan teman-teman sekelasnya, dia sudah dipraktikkan dalam represi dan menjaga façade/ "wajah palus" untuk membohngi orang lain. Inilah bedanya antara The Boy Was Chosen ama The Boy Who Had No Choice.

9. Dia Menyelamatkan Harry Berkali-kali

Saat berada di Malfoy Manor dia tertangkap oleh Bellatrix Lestrange dan The Death Eater. Namun sebelumnya Hermoine Granger telah memantrai wajahnya sehingga menjadi buruk rupa dan tidak dapat dikenali. Pada saat tersebut Bellatrix Lastrange meminta Draco untuk mengecek betul-betul wajahnya. Tentu saja pada saat itu jelas bagi Draco untuk mengetahui bahwa orag yang ada di depannya adalah Harry Potter. Namun dia berbohong. Dia lebih menyelamatkan Harry Potter.



Kedua adalah saat setelah Harry Mati (Harry berada di limbo bersama jiwa horcrux Dumbledore dan Voldemort) penje, Di situ sebenarnya terdapat deleted scene bahwa pada saat itu Draco melemparkan tongkatnya untuk Harry, lalu dia kabur bersama keluarganya.

10. Begitu juga Narcissa Malfoy dia juga menyelamatkannya

Lah ibunya, Narcissa Black ngapain cuy?
Ingat saat Harry Potter mati sementara (Harry berada di limbo bersama jiwa horcrux Dumbledore dan Voldemort penjelasannya di sini Fakta Gilaaa!!! Dumbledore bikin Horcrux???) saat itu dia disuruh Voldy untuk memeriksa Harry Potter sudah mati apa tidak. Dia sudah tahu kalau sebenarnya dia masih hidup, namun dia memilih berbohong sama seperti anaknya, Draco.

11. Setelah Voldemort terbunuh, dia belajar serius tentang Alchemy (AlKimia)

Ahli alkimia kuno Nicolas Flamel adalah orang yang menciptakan Batu Bertuah, yang berusaha dicuri Voldemort selama tahun pertama Harry di Hogwarts sehingga dia bisa mendapatkan kembali tubuhnya.

Menurut tulisan Rowling tentang Draco di Pottermore, dia menghabiskan banyak waktu sebagai orang yang mempelajari alkimia. Dia masih luar biasa kaya raya dan tidak memerlukan pekerjaan, jadi dia mencurahkan cukup banyak waktu untuk mengejar hobi ini. Rowling membayangkan aspek karakter Draco ini untuk menggarisbawahi sifat ganda yang lebih jelas saat dia bertambah tua. Keluarganya telah mengumpulkan banyak artefak gelap di masa lalu. Jadi alih-alih dia menyelidiki alkimia untuk berubah dan bahkan mungkin memperbaiki hidupnya di masa sekarang. Mungkin dia berharap bisa menemukan cara untuk mengangkat kutukan itu pada istrinya yang mungkin membiarkan mereka memiliki keluarga yang berumur panjang dan bahagia. Tapi gagal

12. Istrinya, ASTORIA GREENGRASS, terkena kutukan

Astoria juga menjadi korban sebuah kutukan keluarga tua yang membuat persalinan ekstra sulit dan menyakitkan. Setelah anaknya Scorpius lahir, Astoria hanya tinggal sampai awal tahun ketiga anaknya di Hogwarts. Kematiannya membuat Draco dan Scorpius sedih

13. Dia mengingkan anaknya, Scorpio Malfoy bahagia

Dia tidak ingin ketakutannya selama menjadi Death Eater dialami oleh anaknya. Dia menjaga anaknya sebaik mungkin.

14. Kisahnya hampir kayak pangeran zuko dari negara api

hmmm....

15. Om lembu sih pengennya dia sama Hermoine

co ciiit coo ciiit


eh beneran to iki??

16. IS HE A WEREWOLF???

Hmmm wow

AUUUUUUUU auuuuu

otak gue yang maha lembu hehehe