chikiboysAvatar border
TS
chikiboys
Kesederhanaan itu Bernama Kopi Tubruk
Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Perkembangan kopi mulai terasa di akhir abad ke-19 sejak berkembangnya teknologi modern di dunia perkopian, seperti mesin espresso, french press, moka pot, dan lain sebagainya. Belum lagi dengan penemuan berbagai variasi resep kopi yang terus berkembang, seperti espresso base, filter coffee, dan nitro coffee yang hampir tersedia di setiap coffee shop. Hal ini patut kita acungi jempol karena dengan muculnya berbagai alat pengolahan kopi, kita dapat menemukan rasa yang khas di setiap kopi tersebut berdasarkan lokasi penanaman kopi, jenis kopi yang digunakan, pengolahan biji kopi, tingkat roasting, dan metode seduh yang digunakan.



Tetapi, siapa sangka di balik gencarnya penggunaan berbagai alat kopi di third wave era ini, kita tidak bisa menampik bahwa kopi tubruk merupakan basis dari semua produk olahan kopi yang kita kenal saat ini. Tanpa panjang lebar, berikut ini ane bakal menjelaskan sekelumit kesederhanaan dalam secangkir kopi tubruk.



1. Kearifan Lokal




Berabad-abad yang lalu, para nenek moyang kita sudah mengenal tanaman kopi yang diyakini memiliki khasiat. Tanaman kopi yang awalnya hanya dikenal di Ethiopia, kemudian oleh para pedagang bangsa Arab diperluas perdagangannya hingga ke Eropa dan Afrika. Hingga bangsa Eropa (Belanda) memperkenalkan tanaman kopi di bumi Nusantara dan membudidayakannya secara besar-besaran untuk dijadikan komoditas ekspor. Baik orang Indonesia maupun Belanda, pada masa itu lebih senang menubrukkan (menuangkan) air mendidih ke dalam gelas yang berisi kopi yang sudah digiling. Itulah yang menjadi alasan mengapa disebut kopi tubruk. Hingga saat ini, kopi tubruk dapat kita jumpai dimana saja.



2. Rasa yang Jujur



Mungkin dari agan-agan disini tentu mengenal variasi biji kopi yang tersebar dari Sumatera hingga Papua yang memiliki rasa dan aroma yang khas di setiap cangkirnya. Berbagai alat digunakan untuk menciptakan profil yang sesuai dengan karakter biji kopi tersebut. Ada yang rasanya fruity, spicy, bitter, bahkan sweet. Tetapi, siapa sangka bahwa kopi tubruklah yang paling banyak digunakan dalam proses coffee cupping, yaitu proses mengobservasi rasa pada kopi sebelum sampai ke tangan pelanggan. Kopi tubruk belum mengalami proses dekafeinasi, penghilangan kandungan minyak, maupun pemberian bahan tambahan pangan sehingga menghasilkan rasa yang begitu ‘jujur’



3. Gaya Hidup Minimalis




Lupakan semua alat-alat kopi mahal yang terkadang membuat kita berpikir untuk “besar pasak daripada tiang”. Nyatanya, kopi tubruk sudah memberikan kesan tersendiri yang sulit dilupakan bagi para pecintanya dibandingkan dengan kopi yang dihasilkan oleh mesin espresso seharga jutaan rupiah. Proses membuatnya pun mudah dan rasa yang diinginkan bisa diatur sesuai karakter lidah kita.

Demikian trit yang ane buat dengan tulus untuk agan-agan semua. Jika ada salah kata mohon dimaafkan. Segala kritik dan saran terbuka dan bertanggung jawab. Semoga dapat terus menghargai produk-produk dalam negeri, khususnya kopi dan terus bereksplorasi dan berkontribusi dalam dunia perkopian di Indonesia.
Wassalam

Sumber tulisan : Sajian kopi tubruk buatan bokap sendiri dan pengalaman
Sumber gambar : Mbah google
Polling
0 suara
Agan suka minum kopi apa?
0
10.8K
100
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan