- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hujan deras, Gunung Agung 4 kali meletus dalam satu jam


TS
mendadakranger
Hujan deras, Gunung Agung 4 kali meletus dalam satu jam
Hujan deras, Gunung Agung 4 kali meletus dalam satu jam
berita lain
sumur :https://www.antaranews.com/berita/679709/gunung-agung-empat-kali-meletus-dini-hari-tadi'
Komeng TS :
Yang posting reply berkaitan dengan agama dan politik = maho
Quote:
Merdeka.com - Disaat hujan deras terus menerus tanpa henti, Gunung Agung di Karangasem Bali kembali alami erupsi. Bahkan selama 1 jam terekam empat kali letusan terjadi dalam jarak waktu berdekatan.
Informasi dari petugas PVMBG di Pos Pengamatan Gunungapi Agung desa Rendang Karangasem, letusan pertama terjadi pukul 02.31dini hari waktu setempat, Selasa (23/1).
"Hanya berselang sekitar 15 menit kemudian kembali terjadi letusan. Pijaran api tidak terlihat," beber Anwar Sidiq petugas di Pos Pantau, Selasa (23/1).
Pada letusan awal lama gempa yang terekam 65 detik sedangkan pada letusan kedua lama gempa yang terekam selama 92 detik yang terjadinya pada pukul 02.45 Wita.
Kemudian pada pukul 02.49 Wita, Gunung di Gumi Lahar Karangasem ini kembali alami erupsi dengan lama gempa 404 detik.
Selanjutnya kembali terjadi letusan yang keempat kalinya sekira pukul 02.57 Wita dengan lama gempa 121 detik.
Sejauh ini terdata amax 24 mm. Cuaca hujan dan kabut membuat tinggi kolom abu tidak teramati. Saat erupsi terjadi angin mengarah ke Timur-Tenggara.
Kepala Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, PVMBG, Devy Kamil Syahbana, belum memberikan keterangan resmi terkait erupsi yang terjadi cukup berdekatan waktunya sebanyak 4 kali dalam rentang waktu 60 menit pada Selasa 23 Januari 2018, dini hari ini.
Pihaknya hanya meyakinkan jika erupsi yang terjadi sifatnya masih disebut Strombolian. "Erupsi masih cenderung bersifat Strombolian," singkatnya.
Diyakinkannya bahwa saat ini potensi bahaya dari erupsi Gunung Agung masih di dalam radius 6 km. Setatus Gunung Agung masih pada level IV (awas).
Masyarakat diharap tenang, tidak perlu takut kalau sudah berada di luar Zona Perkiraan Bahaya PVMBG, yaitu di luar radius 6 km. Oleh karena itu masyarakat maupun pengunjung diharapkan tidak beraktivitas di dalam radius 6 km.
Informasi dari petugas PVMBG di Pos Pengamatan Gunungapi Agung desa Rendang Karangasem, letusan pertama terjadi pukul 02.31dini hari waktu setempat, Selasa (23/1).
"Hanya berselang sekitar 15 menit kemudian kembali terjadi letusan. Pijaran api tidak terlihat," beber Anwar Sidiq petugas di Pos Pantau, Selasa (23/1).
Pada letusan awal lama gempa yang terekam 65 detik sedangkan pada letusan kedua lama gempa yang terekam selama 92 detik yang terjadinya pada pukul 02.45 Wita.
Kemudian pada pukul 02.49 Wita, Gunung di Gumi Lahar Karangasem ini kembali alami erupsi dengan lama gempa 404 detik.
Selanjutnya kembali terjadi letusan yang keempat kalinya sekira pukul 02.57 Wita dengan lama gempa 121 detik.
Sejauh ini terdata amax 24 mm. Cuaca hujan dan kabut membuat tinggi kolom abu tidak teramati. Saat erupsi terjadi angin mengarah ke Timur-Tenggara.
Kepala Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, PVMBG, Devy Kamil Syahbana, belum memberikan keterangan resmi terkait erupsi yang terjadi cukup berdekatan waktunya sebanyak 4 kali dalam rentang waktu 60 menit pada Selasa 23 Januari 2018, dini hari ini.
Pihaknya hanya meyakinkan jika erupsi yang terjadi sifatnya masih disebut Strombolian. "Erupsi masih cenderung bersifat Strombolian," singkatnya.
Diyakinkannya bahwa saat ini potensi bahaya dari erupsi Gunung Agung masih di dalam radius 6 km. Setatus Gunung Agung masih pada level IV (awas).
Masyarakat diharap tenang, tidak perlu takut kalau sudah berada di luar Zona Perkiraan Bahaya PVMBG, yaitu di luar radius 6 km. Oleh karena itu masyarakat maupun pengunjung diharapkan tidak beraktivitas di dalam radius 6 km.
berita lain
sumur :https://www.antaranews.com/berita/679709/gunung-agung-empat-kali-meletus-dini-hari-tadi'
Quote:
Denpasar (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam empat kali berturut-turut letusan Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, selama pukul 02.31 hingga 02.57 WITA, Selasa.
Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana di Pos Pengamatan Gunung Agung, Karangasem, Selasa, mengatakan erupsi tersebut mencapai amplitudo maksimum 24 milimeter.
Devy menjelaskan erupsi terjadi pukul 02.31 WITA dengan lama gempa 65 detik, kemudian pukul 02.45 WITA dengan lama gempa 92 detik, lalu pukul 02.49 WITA dengan lama gempa 404 detik dan pukul 02.57 WITA dengan lama gempa 121 detik.
Namun PVMBG tidak bisa mengamati ketinggian kolom abu karena gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu tertutup awan tebal. PVMBG memperkirakan abu letusan gunung api itu bergerak mengikuti angin yang saat itu bertiup ke timur-tenggara.
Aktivitas vulkanik Gunung Agung tersebut tidak sampai mengganggu penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, yang hingga saat ini masih beroperasi normal.
PVMBG juga tidak meningkatkan status peringatan penerbangan, dengan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) saat ini masih pada kode oranye atau waspada. Penerbangan dikatakan berbahaya apabila status VONA merah.
Dalam pengamatan yang dilakukan setiap enam jam, PVMBG mencatat pada pukul 00.00 hingga 06.00 WITA terjadi 10 kali hembusan dan tiga kali aktivitas vulkanik dengan temor menerus terekam dengan amplitudo 2-7 mm. Gunung Agung masih tertutup awan tebal dan asap kawah tidak teramati.
Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana di Pos Pengamatan Gunung Agung, Karangasem, Selasa, mengatakan erupsi tersebut mencapai amplitudo maksimum 24 milimeter.
Devy menjelaskan erupsi terjadi pukul 02.31 WITA dengan lama gempa 65 detik, kemudian pukul 02.45 WITA dengan lama gempa 92 detik, lalu pukul 02.49 WITA dengan lama gempa 404 detik dan pukul 02.57 WITA dengan lama gempa 121 detik.
Namun PVMBG tidak bisa mengamati ketinggian kolom abu karena gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu tertutup awan tebal. PVMBG memperkirakan abu letusan gunung api itu bergerak mengikuti angin yang saat itu bertiup ke timur-tenggara.
Aktivitas vulkanik Gunung Agung tersebut tidak sampai mengganggu penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, yang hingga saat ini masih beroperasi normal.
PVMBG juga tidak meningkatkan status peringatan penerbangan, dengan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) saat ini masih pada kode oranye atau waspada. Penerbangan dikatakan berbahaya apabila status VONA merah.
Dalam pengamatan yang dilakukan setiap enam jam, PVMBG mencatat pada pukul 00.00 hingga 06.00 WITA terjadi 10 kali hembusan dan tiga kali aktivitas vulkanik dengan temor menerus terekam dengan amplitudo 2-7 mm. Gunung Agung masih tertutup awan tebal dan asap kawah tidak teramati.
Komeng TS :
Yang posting reply berkaitan dengan agama dan politik = maho
0
867
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan