Budaya Hedonisme Pada Remaja

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Budaya Hedonisme Pada Remaja

sekkar

23-01-2018 05:29

Hedon itu apa sih?
Hedon berasal dari kata hedonisme yang artinya boros atau menghambur-hamburkan uang.
Remaja yang masih labil, menjadi sasaran utama para produsen.
Pada saat ini gaya hidup konsumtif lebih didekatkan lagi dengan hedonisme.

Hedonisme adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan secara materi sebagai tujuan hidup.

Hedonisme ini mengakibatkan kesenjangan sosial yang semakin mencolok.

Terlihat menjadi sosok yang paling mencolok dan nomer satu dengan mengikuti arus globalisasi yang semakin modern.

Semua hanyalah trik para kaum kapitalis pada umumnya, dengan memasang iklan yang mempengaruhi publik.

Remaja lah sasarannya karena belum memiliki kematangan emosional, pemikiran belum logis, rasional dan realistis.

Cara melawan budaya hedonisme dengan cara merubah pola pikir publik, namun budaya ini sudah berbaur dalam bermasyarakat.

Sikap individualisme salah satu faktor penyebabnya.
Manusia memang benar mempunyai pola pikir individualistis tetapi manusia tidak bisa hidup sendiri, karena manusia adalah makhluk sosial. Mereka bersosial tetapi hanya di lingkungan sekitar seperti keluarga, komunitasnya, golongannya, dsb.

Penikmat hedonisme membelanjakan uangnya untuk kepentingan sendiri, bukan untuk bersosial.
Hal ini salah satu penyebab adanya kesenjangan sosial "uang gue, terserah gue".
Tetapi saat ini sudah berlaku pajak untuk beberapa barang mewah dan beberapa tempat nongkrong.

Selain itu, sifat manusia untuk menutupi kekurangannya dalam beragam hal. Maka dari itu muncul sikap untuk terlihat lebih dengan hal tersebut.
Trend fashion yang terus berkembang, mendorong para remaja untuk terus mengikuti arus. Selain itu materialistis dalam artian mencintai uang dan materi yang berlebih membuat remaja belanja dengan bebas.
Motifnya untuk tercapai status soial yang tinggi dan dihargai oleh lingkungannya.

Gaya hidup glamor akan membuat seseorang rela melakukan apa saja demi memenuhi hasratnya. Keinginan hidup penuh kemewahan menjadi daya tarik tersendiri.
Walau dimasa kerajaan prestise memengaruhi penilaian masyarakat terhadap statusnya dan kekuasaannya, dan gaya hidup ini ditiru oleh kelas bawahnya dengan berbagai cara.

Hedonisme itu pilihan, tetapi jika terus menerus ada di lingkaran ini akan memberikan tekanan pada diri sendiri.
Rasa depresi ketika diri tak sanggup menyeimbangi gaya hidup yang selalu up to date. Sikap tenggang rasa akan luntur perlahan seiring rasa egois yang terus naik tak terkendali.