- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kisah Tole Anak ke-8 #SFTHChallenge


TS
asadgendut
Kisah Tole Anak ke-8 #SFTHChallenge

Halo agan & sista di forum SFTH 
Perkenalkan ane asadgendut mau mencoba menulis cerita pendek untuk meramaikan forum ini :terimakasih
Mohon bimbingan para suhu semua :terimakasih
Silahkan disimak :monggo

Perkenalkan ane asadgendut mau mencoba menulis cerita pendek untuk meramaikan forum ini :terimakasih
Mohon bimbingan para suhu semua :terimakasih
Silahkan disimak :monggo

Quote:
Melalui pepatah "banyak anak banyak rejeki", ane membuat cerita pendek ini dengan judul Lahirnya Tole Anak ke-8. Melalui cerita ini , ane mencoba menggali tentang pepatah tersebut.
Apakah benar dengan mempunyai banyak anak, rejeki juga akan banyak ?
Ada banyak lika-liku yang terjadi di keluarga yang mempunyai anak banyak, seperti yang tertuang dalam cerita Lahirnya Tole Anak ke-8
Apakah benar dengan mempunyai banyak anak, rejeki juga akan banyak ?
Ada banyak lika-liku yang terjadi di keluarga yang mempunyai anak banyak, seperti yang tertuang dalam cerita Lahirnya Tole Anak ke-8
Quote:

Kilas balik perjuangan Orangtua Tole sebelum mempunyai anak. Waktu itu ayah dan ibu tole baru membina rumah tangga dan belum mempunyai rumah sendiri. Mereka menumpang di rumah saudara ayah tole yang bernama pakdhe amat. Ayah tole masih merintis usahanya membuat samak kulit. Waktu itu usahanya masih kecil2an, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari2 saja. Setiap hari ayah tole keliling dengan motor buntutnya mencari kulit kambing untuk disamak. Ayah tole juga mempunyai saudara banyak, ayah tole anak ke 5 dari 7 bersaudara. Setelah ayahnya ayah tole (kakek tole) wafat terjadi perselisihan antar saudara karena warisan. Karena tidak ikut dalam pusaran perselisihan, Ayah Tole memutuskan untuk tidak ikut mengambil sepeserpun dari warisan kakek. Ayah Tole bertekad untuk mencari uang sendiri tanpa bergantung dengan warisan.
Tahun 1971
Setelah 1 tahun pernikahan ayah dan ibu tole dikaruniai anak pertama yang diberi nama udin. Waktu itu Orangtua Tole memutuskan mengontrak rumah, karena tidak enak terus menumpang di rumah saudara.
Quote:
Ayah Tole : Bu, kita cari kontrakan aja. Gak enak numpang terus di rumah pak dhe.
Ibu Tole : Aku manut aja sama Bapak.
Ayah Tole : Yo wis. Nanti tak ke rumah Pak Umar. Katanya ada rumah yang mau dikontrakkan.
Ibu Tole : Aku manut aja sama Bapak.
Ayah Tole : Yo wis. Nanti tak ke rumah Pak Umar. Katanya ada rumah yang mau dikontrakkan.
Akhirnya Ayah Tole pergi ke rumah pak Umar menanyakan rumah yang dikontrakkan. Setelah terjadi kesepakatan harga kontrakan, ayah tole membayar sewa rumah selama 2 tahun. Akhirnya mereka menempati rumah kontrakan tersebut.
Tahun 1973
2 tahun kemudian adik udin lahir namanya maman, tapi keadaan ekonomi masih sama, mereka masih mengontrak rumah pak Umar. Tapi Ayah tole dan Ibu tole tidak henti2nya berdoa agar diberikan rejeki supaya bisa hidup lebih baik. Ayah tole selalu bekerja keras dan selalu mengutamakan kejujuran. Pernah suatu hari ada pengemis datang,tapi ayah tole hanya punya uang yang hanya cukup untuk buat makan. Tapi oleh ayah tole diberikannya uang itu semua kepada pengemis itu. Jadi hari itu mereka sekeluarga tidak makan, tapi sore hari ada seseorang datang memberikan beras dan uang. Soseorang itu adalah tetangga yang mengembalikan uang yang telah dipinjamnya dari ayah tole dulu.
Quote:
Ibu Tole : Alhamdulillah pak, ada rejeki. Tadi Bu Surip datang ngasih beras sama uang.
Katanya ngembaliin uang yang dipinjemnya dulu.
Ayah Tole : Ooo... Alhamdulillah ya Bu.. Bapak malah lupa nek Bu Surip pinjem uang ke Bapak.
Ibu Tole : Yo Wis, Tak ke warung beli telur sama mie. Tak masakin mie rebus sama telur dadar ya.
Katanya ngembaliin uang yang dipinjemnya dulu.
Ayah Tole : Ooo... Alhamdulillah ya Bu.. Bapak malah lupa nek Bu Surip pinjem uang ke Bapak.
Ibu Tole : Yo Wis, Tak ke warung beli telur sama mie. Tak masakin mie rebus sama telur dadar ya.
Tahun 1975
2 tahun berikutnya maman mempunyai adik perempuan namanya yati. Mulai anak ke tiga ini ekonomi keluarga mencapai titik terang. Ayah tole diberi pinjaman modal+mobil pickup dari bos cina yang baik hati. Bos cina itu seorang pengepul kulit samak yang menjadi tempat ayah tole menyetorkan kulit samaknya. Dia melihat ketekunan dan kejujuran Ayah tole,sehingga ia memberikan pinjaman modal + mobil pickup untuk Ayah tole.
Quote:
Bos Cina : Pak Hasyim (nama ayah tole)... Kesini bentar , aku meh ngobrol.
Ayah Tole : Iya Koh, ada apa ?
Bos Cina : Kamu mau gak tak pinjemin modal ?
Ayah Tole : Ya mau koh.
Bos Cina : Aku kasih modal, sama mobil pickup yang gak kepakai itu bawa aja. Nanti dicicil semampumu aja.
Ayah Tole : Alhamdulillah.. Makasih koh, nanti saya cicil tiap bulan.
Bos Cina : Ya. Sama2 pak hasyim. Nanti kalau mau cari kulit atau setor bisa pakai mobil ini. Inget, gunakan modalnya sebaik mungkin. Jangan digunakan buat yang lain ya.
Ayah Tole : Iya koh. kalau gitu, saya permisi dulu koh. Terimakasih banyak.
Bos Cina : Ya. Hati2 pak Hasyim.
Ayah Tole : Iya Koh, ada apa ?
Bos Cina : Kamu mau gak tak pinjemin modal ?
Ayah Tole : Ya mau koh.
Bos Cina : Aku kasih modal, sama mobil pickup yang gak kepakai itu bawa aja. Nanti dicicil semampumu aja.
Ayah Tole : Alhamdulillah.. Makasih koh, nanti saya cicil tiap bulan.
Bos Cina : Ya. Sama2 pak hasyim. Nanti kalau mau cari kulit atau setor bisa pakai mobil ini. Inget, gunakan modalnya sebaik mungkin. Jangan digunakan buat yang lain ya.
Ayah Tole : Iya koh. kalau gitu, saya permisi dulu koh. Terimakasih banyak.
Bos Cina : Ya. Hati2 pak Hasyim.
Tahun 1977
Dalam 2 tahun setelahnya itu, usaha ayah tole semakin berkembang seiring anak ke empat lahir laki2 yang diberi nama yuri. Ayah tole sudah bisa melunasi utang dari Bos Cina, dan berniat membeli rumah.
Quote:
Ayah Tole : Alhamdulillah.. Sekarang usaha Bapak semakin maju Bu...
Bapak sudah bisa lunasin utang ke Koh Asiong (Bos Cina ).
Bapak juga masih punya uang untuk beli rumah.
Bapak mau cari rumah. Katanya rumahnya mbah Mul mau di jual. Nanti tak tanyakan ya...
Ibu Tole : Iya Pak. Alhamdulillah ya...
Ayah Tole : Bu.. Bapak juga mau beli kulkas buat bikin es lilin. Kan lumayan nanti buat uang saku anak2.
Ibu Tole : Iya Pak. Nanti ibu yang bikin. Nanti disetorkan ke warung2 sekitar dulu.
Ayah Tole : Iya Bu..
Bapak sudah bisa lunasin utang ke Koh Asiong (Bos Cina ).
Bapak juga masih punya uang untuk beli rumah.
Bapak mau cari rumah. Katanya rumahnya mbah Mul mau di jual. Nanti tak tanyakan ya...
Ibu Tole : Iya Pak. Alhamdulillah ya...
Ayah Tole : Bu.. Bapak juga mau beli kulkas buat bikin es lilin. Kan lumayan nanti buat uang saku anak2.
Ibu Tole : Iya Pak. Nanti ibu yang bikin. Nanti disetorkan ke warung2 sekitar dulu.
Ayah Tole : Iya Bu..
Akhirnya Ayah Tole sudah bisa membeli rumah sendiri walaupun tidak besar tapi cukup untuk ditinggali mereka ber-enam. Ibu Tole juga punya usaha es lilin.
Tahun 1979
2 tahun setelahnya anak ke lima lahir, laki2 juga yg diberi nama samsul. Seiring bertambahnya anggota keluarga dan usaha yang semakin berkembang,ayah tole membeli rumah tetangga sebelah yg kebetulan dijual.
Quote:
Ayah Tole : BU, Alhamdulillah..
Bapak punya rejeki. Bapak mau beli rumah sebelah. Lumayan bisa buat produksi & gudang.
Bapak juga tadi ditawari sama Pak Nur, kalau sawah di desa sebelah mau dijual.
Ibu Tole : Iya pak. Alhamdulillah.. Rejekine anak ya Pak...
Bapak punya rejeki. Bapak mau beli rumah sebelah. Lumayan bisa buat produksi & gudang.
Bapak juga tadi ditawari sama Pak Nur, kalau sawah di desa sebelah mau dijual.
Ibu Tole : Iya pak. Alhamdulillah.. Rejekine anak ya Pak...
Akhirnya mereka mempunyai rumah yang besar dan bisa untuk tempat usaha penyamakan kulit. Kulit yang telah disamak biasanya disetorkan ke pekalongan. Semakin berkembangnya usaha ayah tole bisa membeli rumah di pekalongan untuk gudang. Selain itu ayah tole juga membeli beberapa petak sawah. Ayah Tole memperkerjakan 6 karyawan untuk membantunya. Kebanyakan dari mereka masih saudara dan tetangga sekitar. Usaha Ayah Tole semakin berkembang, selain memproduksi samak kulit juga mencoba membuat sepatu dan dompet kulit.
Tahun 1981
2 tahun setelahnya anak ke enam lahir perempuan yang diberi nama ziah. Ayah Tole sudah bisa membeli truk untuk mengangkut kulit yg sudah disamak, serta membeli satu buah angkot untuk memperluas usaha selain samak kulit.
Quote:
Ayah Tole : BU, Alhamdulillah.. Bapak punya rejeki lagi.
Bapak mau beli truk buat angkut kulit. Mobil pickupnya dah gak muat dan sering rusak.
Bapak juga mau beli angkot. Lumayan lho bu buat nambah penghasilan.
Ibu Tole : Lha yang nyupiri siapa ?
Ayah Tole : Yang nyupir truk Mas Bagong. Angkotnya yg nyopir Pak Damiri.
Ibu Tole : Ooo yo wis. Manut Bapak aja. Semoga berkah ya pak.
Bapak mau beli truk buat angkut kulit. Mobil pickupnya dah gak muat dan sering rusak.
Bapak juga mau beli angkot. Lumayan lho bu buat nambah penghasilan.
Ibu Tole : Lha yang nyupiri siapa ?
Ayah Tole : Yang nyupir truk Mas Bagong. Angkotnya yg nyopir Pak Damiri.
Ibu Tole : Ooo yo wis. Manut Bapak aja. Semoga berkah ya pak.
Akhirnya Ayah tole punya truk untuk mengangkut kulit lebih banyak lagi. Juga mempunyai angkot jenis mikrolet yang biasa membawa pedagang ke pasar & anak-anak sekolah di pagi hari.
Tahun 1983
Anak ke tujuh lahir setelah 2 tahun, laki2 diberi nama ozan. Usaha ayah tole sudah menunjukkan penurunan dengan dijualnya rumah di pekalongan. Karena sepi, usaha samak kulit tidak lagi ditekuni. Ayah tole berganti usaha angkot dan pengepul besi tua.
Quote:
Ayah Tole : Bu, Rumah yang di Pekalongan tak jual ya.
Truknya juga tak jual buat nutup utang. Samak Kulit lagi sepi je bu... Mumet tenan aku ...
Ibu Tole : Ya Pak. Sabar pak.. Rejeki dah ada yang ngatur. Kadang diatas kadang dibawah. Sing sabar ya pak...
Ayah Tole : Iya Bu...
Truknya juga tak jual buat nutup utang. Samak Kulit lagi sepi je bu... Mumet tenan aku ...
Ibu Tole : Ya Pak. Sabar pak.. Rejeki dah ada yang ngatur. Kadang diatas kadang dibawah. Sing sabar ya pak...
Ayah Tole : Iya Bu...
Tahun 1985
Akhirnya Tole lahir bertepatan dengan bangkrutnya semua usaha ayah tole. Namun perlu disyukuri juga, ayah tole masih punya usaha angkot dan beberapa petak sawah. Selain itu ibu tole juga punya usaha es lilin. Jaman dulu tahun 80 an belum banyak yg punya kulkas, jadi jualan es lilin laris manis. Lumayan untuk uang saku kakak2 tole yg sudah sekolah.
~Selesai~
Quote:
Dari cerita lahirnya si tole anak ke-8, bisa kita petik hikmahnya bahwa memang setiap anak itu sudah ada rejekinya yang telah diatur oleh Tuhan. Pepatah bahwa banyak anak banyak rejeki itu terbukti.
Sekian dari ane, semoga kita bisa memetik hikmahnya 
Mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan, TS masih belajar
Sampai jumpa lagi

Mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan, TS masih belajar

Sampai jumpa lagi

Sumur :
Cerita dari keluarga
Gambar dari google
Diubah oleh asadgendut 24-01-2018 01:46


anasabila memberi reputasi
1
2.7K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan