Pasangan calon Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Juliyatmono (kedua kanan)-Rober Christanto (kanan) saat menerima dukungan dari anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Rahayu Saraswati (kiri), Rabu (10/1/2018). Gerindra akhirnya mencabut dukungan buat Juliyatmono-Rober.
Calon tunggal kepala daerah dipastikan akan berlaga di 12 Pilkada. Daerah-daerah ini mencakup pemilihan bupati dan wali kota. Dari 13 daerah yang memperpanjang masa pendaftaran, hanya Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang akhirnya ada calon pasangan baru yang mendaftar.

Menurut Komisioner KPU Ilham Saputra ada pasangan calon yang mendaftarkan diri dalam pemilihan bupati itu. Pasangan baru yang daftar adalah Rohadi Widodo dan Ida Retno Wahyuningsih, yang diusung PKS-Gerindra.

Gerindra awalnya mendukung pasangan petahana yang maju lagi, Juliyatmono-Rober Christanto. "Gerindra mencabut dukungan dari pasangan calon lainnya," kata Ilham, seperti dikutip dari detikcom,Jakarta, Jumat (19/1/2018).

Seturut dengan saran dari Ketua KPU Arief Budiman, Gerindra membongkar koalisi partai politik dominan yang mendukung petahana.

Gerindra lalu bergabung dengan PKS mendukung Rohadi-Ida. Mereka mendaftarkan pasangan ini jelang injury time, Rabu (17/1/2018).

PKS optimistis jagoannya bakal menyedot suara pemilih. Menurut Ketua DPD PKS Karanganyar Joko Tri Susilo, mereka mengusung Ida karena ingin menjaring suara perempuan di Karanganyar.

Joko berjanji bakal menyusun strategi jitu untuk memenangkan pasangan Rohadi-Ida. Termasuk menggandeng tokoh-tokoh feminis yang ada di Karanganyar.

"Kami sedang godok strategi jitu. Kita akan gerak cepat apalagi Ida belum banyak dikenal masyarakat Karanganyar. Nanti pada saat masa kampanye akan langsung kita genjot," ujarnya seperti dikutip dari Merdeka.com.

Dengan adanya rival di Pilkada Karanganyar, maka ada 12 daerah yang akan menggelar Pilkada dengan calon tunggal melawan kotak kosong.

Mereka adalah kota Prabumulih (Sumatra Selatan) dan Tangerang (Banten).

Untuk Kabupaten adalah Padang Lawas Utara (Sumatra Utara), Lebak (Banten), Tangerang (Banten), Pasuruan (Jawa Timur), Tapin (Kalimantan Selatan), Enrekang (Sulawesi Selatan), Mamasa (Sulawesi Barat), Minahasa Tenggara (Sulawesi Utara). Puncak (Papua), dan Jayawijaya (Papua).

Walau hanya melawan kotak kosong, calon tunggal belum pasti menang. Mereka harus mendapat suara 50 persen plus 1 dari suara sah. Jika calon tunggal tak menang, maka kepala daerah akan diampu oleh pejabat yang ditunjuk oleh Kementerian Dalam Negeri.

Salah satu Pilkada lawan kotak kosong yang menarik adalah Pemilihan Bupati Pati, Jawa Tengah pada Pilkada Serentak 2017 yang diikuti calon tunggal.

Keputusan KPUD Pati memenangkan pasangan Haryanto-Saiful Arifin tahun lalu, digugat kelompok masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Kabupaten Pati (GERAM Pati) ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut perhitungan GERAM Pati, dalam pilkada itu ada suara golput sebanyak 345.327 orang. Jika ditambahdengan suara Kotak Kosong sebanyak 177.762 suara lalu dijumlah dengan suara tak sah sebanyak 14.981 suara, maka berjumlah 538.070 orang.

Hasilnya, ada suara sebanyak 50,87 persen pemilih pilkada Kabupaten Pati tidak memilih pasangan calon tunggal yang ada.

Tapi gugatan itu ditolak oleh MK. "Kami menilai, pengajuan permohonan oleh para pemohon telah melampaui batas pengajuan yang ditentukan. Permohonan diajukan melewati tenggang waktu pengajuan permohonan," ungkap ketua MK Arief Hidayat.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-di-12-pilkada

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- 83 PNS di Sulut masih aktif walau terbukti korupsi

- Konsumen banyak keluhkan pelayanan toko daring

- Verifikasi faktual berlanjut, durasi dan metode diubah