Jakarta mulai berbenah di kanan dan kiri serta ruang terbuka hijau pun di perbanyak, tak hanya itu planning untuk Jakarta di tangan Gubernur baru yang selalu berpijak pada kepentingan rakyat yang memilihnya pun dijalankan.
Mulai dari kaki lima di perbolehkan berdagang di tenda tanah abang, hingga menggeser rumah yang menghalangi jalannya daerah aliran sungai, ini semua dilakukan dengan santun dan elegant tanpa harus menunjukkan bahwa sang gubernur harus ke lapangan dan melakukan pencitraan, toh berfikir positif saja semua pemimpin punya gaya mungkin sang gubernur saat ini lebih percaya kepada bawahannya.
Sekarang sudah jaman canggih ada gps, ada teknologi cctv, ada teknologi satelit yang bisa memantau keadaan bumi untuk apa harus terjun ke lapangan setiap hari, mungkin itu hanya opini saya terhadap gaya sang gubernur terkini di Jakarta.
Semua kebijakan seorang gubernur pastinya pro dan kontra maklum saja namanya juga politik, banyak juga barisan orang yang sakit hati ketika jagoannya kalah, semua hal yang digagas pun tak pernah di appresiasi, suatu hal yang wajar tapi mau sampai kapan selalu saja mengkritik tanpa pernah memberikan solusi.
Seperti kebijakan Ok Otrip dimana angkot terintegrasi dengan Transjakarta, menurut sebagian orang yang berceloteh dengan pakaian safari tak efektif, padahal mereka jarang naik angkot maklum saja banyak mereka ada di dalam gedung kura-kura mempunyai mobil supercar yang sebagian mobil mewah tersebut di dapatkan data tak bayar pajak, untuk sebagian orang yang lainya santai saja malah jadi serupa seperti commuter line, tak usah repot bawa uang pas dan nunggu kembalian tinggal tempel kartunya beres, deposit otomatis berkurang.
Yang jadi masalah trayek angkot yang jaraknya melebihi kuota kilometernya bisa buntung, mungkin saja bisa di cari titik temu yang menguntungkan daripada angkot di gusur diganti dengan odonk-odonk.
Namun untuk sebagian penumpang tak masalah karena kenyamanannya sama saja dengan angkot biasa, hanya saja menggunakan kartu, dengan tap in ketika naik dan tap out ketika turun. Toh intinya mereka tetap membayar karena tak ada yang gratis di Jakarta, mau apapun itu pastinya harus membayar terlebih lagi mau jadi pejabat yang sedang ramai mahar politik.
Semua kota pasti memanfaatkan teknologi begitu juga dengan kota besar, bahkan semua negara sekarang berbenah menjadi lebih modern dengan menggunakan teknologi canggih terkini.
Mudah-mudahan saja bila pemimpin gubernur berganti, tak lagi ada perubahan kebijakan seperti sekarang ini membuat banyak warga bingung, walau sebenarnya warga memang sering bingung karena sembako yang semakin lama kok harganya meroket tinggi.
Original Posted By shinobu92►Kebetulan nh Gan Ane bekerja di TransJakarta.. Tapi sebenernya Ane jg blm trlalu ngerti tntang Program OK OTrip ini.. Tapi Ane punya FAQ tntang OK OTrip ini.. Monggo Disimak...
FAQ OK-Otrip
Pada tanggal 14 Desember 2017, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengadakan soft launching layanan OKOtrip di Balai Kota. Dan pada tanggal 22 Desember 2017 mulai dilakukan ujicoba di lingkungan Transjakarta.
1. Apa yang dimaksud dengan program OK-Otrip?
Jawab: Program OK-Otrip ini merupakan sistem transportasi yang terintegrasi (integrasi rute, integrasi manajemen, integrasi pembayaran) dimana warga hanya membayar _maksimal_ Rp. 5.000,- untuk sebuah perjalanan dengan menggunakan sejumlah moda transportasi massal.
2. Mulai kapan program OK-Otrip ini berlaku?
Jawab: Tahap pertama program Ok-Otrip dimulai pada 22 Desember 2017 dan berlaku di seluruh lingkungan BRT Transjakarta. Kemudian tahap uji coba selanjutnya akan berlangsung pada 15 Januari – 15 April 2018 dengan mengintegrasikan 6 rute bus kecil (angkot) di 4 wilayah yang sudah ditentukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
3. Rute mana saja yang dilayani oleh OK-Otrip?
Jawab: Layanan OK-Otrip pada tanggal 22 Desember 2017 sudah dapat digunakan di seluruh BRT Transjakarta.
Dan selama masa uji coba integrasi dengan bus kecil (angkot) pada tanggal 15 Januari – 15 April 2018 akan berlangsung di 6 trayek terlebih dahulu, yaitu:
Rute OK-1 : Tj Priuk - Plumpang
Rute OK-2 : Kp Melayu - Duren sawit
Rute OK-3 : Lebak bulus - Pd Labu
Rute OK-4 : Grogol - Jembatan 2
Rute OK-5 : Semper - Rorotan
Rute OK-6 : Kp Rambutan - Pd Gede
4. Berapakah tarif yang diberlakukan pada program OK-Otrip ini?
Jawab: Dengan program OK-Otrip, setiap warga nantinya cukup membayar maksimal Rp 5.000 untuk satu tujuan perjalanan dari titik awal sampai ke titik tujuan dalam durasi tiga jam sejak tap in pertama hingga tap in terakhir.
Namun, dalam masa sosialisasi selama tahap uji coba berlangsung (Desember 2017 - April 2018) tarif yang dikenakan adalah tarif promo yaitu hanya sebesar maksimal Rp 3.500 dalam durasi tiga jam.
5. Jika masa uji coba sudah berakhir berarti tarif yang berlaku Rp 5.000?
Jawab: Iya jika masa uji coba sudah berakhir, maka tarif maksimal yang berlaku adalah Rp 5.000 dalam durasi tiga jam.
6. Kalau saya hanya menggunakan Transjakarta, berarti lebih mahal dong?
Jawab: tentu tidak, karena saat anda tap in pertama di Transjakarta anda hanya dikenakan tarif Rp 3500. Juga masih tetap berlaku tarif ekonomis sebesar Rp 2000 di jam 05 - 07 pagi.
7. Kalau saya kena macet dan perjalanan saya memakan waktu 3 jam 1 menit, berarti saya dikenakan rp 10.000, begitu?
Jawab : tidak. Yang dimaksud 3 jam tersebut adalah dihitung sejak tap in pertama hingga tap in terakhir. Jadi jika Anda sudah tap in terakhir dibawah 3 jam, lalu macet, maka Anda tidak perlu membayar lagi.
8. Bagaimana mekanisme penggunaan layanan OK-Otrip ini?
Jawab: ilustrasinya seperti berikut ini :
*Tanpa OK-Otrip*
Jam 07:05 tap in di Transjakarta : 3500
Jam 07:50 tap out.
Jam 09:10 tap in di Transjakarta : 3500
Jam 09:40 tap out.
Jam 10:00 tap in di Transjakarta : 3500
Jam 11:00 tap out.
*Dengan OK-Otrip*
Jam 07:05 tap in di Transjakarta : 3500
Jam 07:50 tap out.
Jam 09:10 tap in di Transjakarta : 1500
Jam 09:40 tap out.
Jam 10:00 tap in di Transjakarta : 0
Jam 11:00 tap out.
*Tanpa OK-Otrip*
Jam 08:15 tap in di Transjakarta : 3500
Jam 09:50 tap out.
Jam 14:20 tap in di Transjakarta : 3500
Jam 16:00 tap out.
*Dengan OK-Otrip*
Jam 08:15 tap in di Transjakarta : 3500
Jam 09:50 tap out.
Jam 14:20 tap in di Transjakarta : 3500
Jam 16:00 tap out.
9. Apakah OK-Otrip ini dapat diakses menggunakan kartu eticket yg sudah ada saat ini?
Jawab: Untuk bisa menikmati layanan OK-Otrip Anda harus menggunakan kartu OK-Otrip. Namun kartu eticket yang ada saat ini tetap dapat digunakan seperti biasa dengan tarif regular (bukan tarif OK-Otrip).
10. Kenapa harus menggunakan kartu berbeda? Kenapa tidak menggunakan kartu eticket yang sudah ada saja?
Jawab: Karena adanya perbedaan kebijakan tarif antara layanan regular dengan layanan Ok-Otrip.
11. Kalau saya hanya naik transjakarta untuk ke kantor sehari-hari, apakah saya perlu membeli kartu OK-Otrip?
Jawab: Pelanggan tidak wajib membeli kartu OK-Otrip, namun jika pelanggan ingin menikmati layanan OK-Otrip yaitu dengan tarif maksimal Rp. 5.000,- dalam durasi tiga jam, pelanggan dapat membeli kartu OK-Otrip di halte – halte Transjakarta.
11. Dimana saya bisa membeli kartu Ok-Otrip?
Jawab: Kartu Ok-Otrip saat ini dapat dibeli di seluruh halte Transjakarta. Dengan harga Rp 40.000,- yg sudah berisi saldo Rp. 20.000,-
12. Apakah saya bisa meminjamkan kartu OK-Otrip saya untuk teman saya?
Jawab: Kartu OK-Otrip sudah menggunakan sistem One Man One Ticket sehingga satu kartu hanya dapat digunakan oleh satu pelanggan.
13. Apakah kartu Ok-Otrip juga bisa digunakan untuk transportasi umum lain seperti commuter line, dll?
Jawab: Ya, karena pada dasarnya kartu OK-Otrip ini adalah kartu uang elektronik biasa, yg diterbitkan oleh bank. Sehingga kartu tsb juga bisa digunakan untuk bertransaksi normal di tempat lain selama sudah bekerjasama dgn bank penerbit kartu OK-Otrip tsb.
14. Apakah kartu eticket biasa (flazz, emoney, jakcard, brizzi, tapcash, dan megacash) juga sudah diberlakukan one man one ticket?
Jawab: Kedepannya seluruh kartu eticket juga akan diberlakukan demikian. Sehingga sangat diharapkan saat inipun satu kartu hanya digunakan oleh satu pelanggan.
15. Jika saya pemilik kartu layanan gratis, apakah saya juga dapat menikmati layanan OK-Otrip ini secara gratis?
Jawab: Benar, seluruh Pelanggan pemilik kartu layanan gratis (baik dalam bentuk JakCard Combo ataupun TJ Card) dapat tetap menikmati layanan gratis jika kartu tersebut sudah dilakukan reperso (registrasi perpanjangan) di sepanjang bulan Desember 2017 pada 15 halte yang membuka layanan registrasi perpanjangan.
16. Kalau saya memiliki saran dan masukan mengenai program OK-Otrip ini kemana saya harus menghubungi?
Jawab: Anda dapat menghubungi contact center Transjakarta 1500-102 atau mention akun twitter resmi Transjakarta @PT_Transjakarta, Pemprov DKI Jakarta @DKIJakarta, dan Jakarta Smart City @JSCLounge
Maaf klo berantakan.. Ane Post dr HP soalnya...