Dizaman yang serba mudah dan murah ini setiap orang diberi kebebasan untuk mengakses internet. Hal ini didukung dengan mudahnya mengakses melalui handphone yang sudah semakin canggih. Penggunaan internet pada umumnya untuk mencari berita terkini, mencari informasi maupun berkomunikasi dengan teman melalui media sosial.


google image

Dulu pas ane SD, ane cuma gunain komputer buat ngetik dan main virtual cop. Baru pas SMP, ane ikut-ikut main ke warnet bareng temen. Awalnya cuma main counter strike bareng temen. Hingga akhirnya ane ikut-ikutan ngakses konten porno. Bukan cuma ane aja yang mengakses konten porno, melaikan temen-temen ane yang lainpun juga begitu. Tapi itu ane baru berani nonton pas mau naik kelas 3 SMP. Karena dulu ane ga ada pikiran untuk ngakses konten itu kalo ga dicekokin temen. Dan itupun sangat jarang, karena dulu warnet mahal, biaya perjamnya 4 ribu rupiah. Sedangkan uang saku ane cuman 3 ribu, itupun udah termasuk ongkos angkot. Jadi harus nabung beberapa hari buat nonton.

Di zaman sekarang, akses internet bisa melalui handphone. Dan hampir seluruh anak SD pasti udah punya handphone masing-masing sekarang. Ditambah banyak orang tua yang tidak mengawasi anaknya saat main handphone. Pernah ane lihat pas lewat SD, ada beberapa akan kecil ngumpul dipojokan sambil ngeliatin handphone. Handphonenya cuma satu, tapi yang nonton lebih dari satu. Firasat ane sih nonton film porno. Kenapa ane bisa berasumsi seperti itu? Karena ane udah hapal ekspresi muka orang nonton film pono sama yang bukan.

Dulu pas ane SMP, susah banget kalo mau nonton film porno. Cara paling mudah ya nonton lewat komputer. Karena kalo mau nononton lewat handphone layarnya telalu kecil. Dan juga kapasitas film yang terlalu besar sehingga tidak muat untuk disimpen ke handphone. Itupun harus minta sama temen, karena download film porno ga semudah sekarang. Dengan kuota berpuluh-puluh giga, kita bisa download berbagai film sepuasnya. Sedangkan dulu boro-boro kuota, pulsa aja mahal banget. Dan akses internet harus menggunakan pulsa. Jadi sangat merugikan bila menggunakan handphone untuk internetan.

Berdasarkan sumber artikel yang ane baca, disebutin bahwa 95% anak Sekolah Dasar pernah menonton film porno. Hal itu disebabin oleh linkungan sekitarnya. Ya hal ini sama dengan ane yang mengerti film porno dari temen-temen ane. Ane rasa perlu diperkuatnya pemblokiran yang lebih kuat pada konten-konten tersebut agar anak-anak lebih sulit untuk mengakses konten-konten tersebut.

Sumber Berita