Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menceritakan soal penolakannya maju ke Pilgub Jatim 2018. Risma mengaku tak punya niatan ke Pilgub Jatim.

"Apa pun ada Puti (bakal cawagub Jatim Puti Guntur Soekarno) karena aku nggak mau dan aku dengar Puti nggak mau awalnya. Tak pikir aku nggak merasa apa, bagian dari proses itu. Wong aku nggak ada niat apa-apa, yang aku tolak aku nggak mau maju," ujar Risma saat bertandang ke kantor detikcom, Jl Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).

Nama Risma beberapa kali santer disebut bakal maju Pilgub Jatim. Terlebih saat Abdullah Azwar Anas mundur sebagai bakal cawagub. Namun Risma menegaskan bahwa ia tak pernah haus akan jabatan.

"Itu yang diyakini jabatan itu harus ditolak, aku nggak pernah ngomong 'pilih aku', percaya atau tidak. Doa dan janji itu aku nggak berani. Ada gambar aku dulu, aku copoti dewe," ungkap Risma sembari menceritakan saat maju di Pilwalkot Surabaya.

Risma menjelaskan bahwa pejabat, terlebih lagi pemimpin, akan dimintai tanggung jawabnya oleh Tuhan YME. Saat ini, Risma hanya fokus bekerja untuk rakyat Surabaya.

"Aku jelaskan, itu berat tanggung jawabnya. Apa tak mungkin suatu saat aku mati, sumpahku kan demi Allah. Artinya tanggungan untuk rakyat belum selesai karena aku sumpah demi Allah. Kalau belum selesai, rakyat mungkin ada yang tidak puas," jelas Risma.

PDIP bersama PKB-PKS-Gerindra mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) maju Pilgub Jatim. Untuk posisi bakal cawagub diisi Puti Guntur yang maju saat menit-menit akhir pendaftaran. Risma mengatakan, dirinya tak sempat berbincang banyak saat Puti tiba di Surabaya.

"Nggak, aku ketemu di bandara dan kami nggak ngomong apa-apa karena waktunya sudah terlambat dan terus Mbak Puti harus ganti baju dan terus ke PKB karena ditungguin PKB. Terus aku diminta nganterin ke KPU, ya tak anter," imbuh politikus PDIP ini.

Blak-Blakan