Quote:
BEIJING - Langkah Amerika Serikat (AS) untuk memperkuat hubungannya dengan Taiwan membuat China murka. Beijing selama ini menentang negara-negara yang mengejar hubungan dengan negara kepulauan itu.
Komite Urusan Luar Negeri AS mengeluarkan dua rancangan undang-undang (RUU) yang bertujuan untuk memperkuat kemitraan AS-Taiwan yang penting. Satu undang-undang yang disebut Taiwan Travel Act, mendorong kunjungan tingkat tinggi antara Washington dan Taipei di semua tingkat pemerintahan. Sementara undang-undang yang kedua menangani pengecualian Taiwan dari Organisasi Kesehatan Dunia.
Saat ini, Departemen Luar Negeri memberlakukan larangan pembatasan perjalanan dinas karena sifat tidak resmi dari aliansi bilateral.
Begitu ikatan China-AS dibangun pada tahun 1979, Washington memutus hubungan diplomatik dengan Taipei dalam kepatuhan dengan kebijakan "Satu China" Beijing. Beijing selama ini mengakui pulau Asia Timur itu sebagai bagian dari China. Sejak saat itu, tidak ada pemimpin Taiwan yang secara resmi mengunjungi Gedung Putih, tapi itu bisa berubah jika RUU yang diserahkan pada hari Selasa itu ditandatangani oleh undang-undang.
Washington masih mempertahankan hubungan budaya, komersial dan keamanan dengan Taipei.
Sebuah surat kabar China yang dikelola negara mengecam RUU tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu dapat menggoyahkan hubungan politik dengan pemerintahan Presiden China Xi Jinping.
"China pasti akan bertindak untuk memastikan Taiwan dan AS membayar harga untuk pertukaran tingkat tinggi mereka," kata sebuah editorial The Global Times, seperti dikutip CNBC, Kamis (11/1/2018).
"Pembalasan diplomatik Beijing terhadap Washington akan datang dari semua sisi," lanjutnya.
"Ini akan melipatgandakan secara eksponensial biaya untuk AS, menangani urusan global dan membuat negara ini benar-benar menyadari bahwa pertanyaan Taiwan adalah garis dasar China yang tidak dapat mereka sentuh," tegas The Global Times.
Kementerian luar negeri China sendiri belum menjawab permintaan untuk mengomentari permasalahan tersebut.
Sejak datang ke Gedung Putih, tindakan Presiden Donald Trump di Taiwan telah menyebabkan kegelisahan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Tindakan itu termasuk berbicata lewat telepon dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang menurut Beijing mendorong kemerdekaan Taiwan, dan sebuah keputusan tahun 2017 untuk menjual senjata ke pemerintah Taiwan sebesar USD 1,42 miliar.
(ian)
sumber:
https://international.sindonews.com/...isi-1515661830
njir sudah dibuatkan RUU
megatroll dari Trump buat Xi