Congratulation untuk club yang baru gede di pulau dewata, namun kini sudah mengeluarkan tajinya untuk bersaing di kasta tertinggi asia.



Liga Champion Asia memasuki babak play off, pastinya regulasi dari AFC pun menjadi syarat yang harus di penuhi club asal Indonesia ini, dari rumput, stadion, dan sarana pendukung lain agar masuk verifikasi dari AFC dan bisa menyelenggarakan pertandingan di kandang sendiri.



Tak hanya itu pihak sponsor di jersey tidak boleh banyak, cukup satu sponsor saja itu regulasi wajib bila mau berlanjut mengarungi kerasnya persaingan antar club di Asia.



Seperti kita tahu di jersey club Indonesia banyak sekali sponsor yang menempel, hingga terkadang tak ada ruang kosong untuk menempelkan sponsor di jersey mereka.



Maklum saja papan iklan di Indonesia jarang yang pakai LED board masih konvesional, bahkan club sebesar persib pun tak mempunyai LED board reklame hanya Arema yang berani membeli dan itupun buatan china.



Efeknya jelas sponsor yang ada akhirnya melekat di jersey, hingga mirip motogp yang banyak sponsor di wearpack namun itulah fakta yang terjadi di kompetisi liga nasional Indonesia.

Mungkin berjalannya waktu dengan semakin kondusifnya liga tanpa politik di dalamnya, bisa membuka mata hati pengelola club agar bisa mandiri dengan membangun stadion sendiri.



Atau bisa saja membeli stadion pemerintah yang sudah jadi dengan mekanisme kredit, dan diberikan nama stadium dengan menjual ke pihak sponsor seperti yang kini sudah banyak terjadi di kompetisi profesional. Dana sponsor untuk stadium bener-bener dimanfaatkan untuk pengelolaan dari rumput hingga sarana pelengkap lainnya.



Sponsor stadium dan sponsor utama di jersey pun berbeda, bahkan sponsor pendukung di sediakan LED board untuk menampung sebanyak-banyaknya sponsor di club tersebut, dengan hal ini club pun bisa bernafas lega dengan mengarungi kompetisi tanpa minus dan hutang.



Tak hanya itu dengan sponsor yang kuat club bisa menjaring talenta muda dengan mendirikan SSB, pastinya akan ada sarana latihan yang berbeda di luar stadium utama ini bisa dimanfaatkan mendirikan SSB dari usia anak dan berjenjang.



Selain menambah profit untuk pengelola bisa menambah lapangan kerja juga, tak jarang hasil dari pemain muda bertalenta bisa di kontrak dan di jual ke club lain yang membutuhkan jasanya.

Inilah yang bisa membuat sebuah club terus hidup dan permainan sepakbola untuk menghibur masyarakat dengan bisnis di dalamnya, ingat olahraga ini semua ujungnya bisnis bukan sarana untuk meraup suara pada pilkada.



Semoga saja dari regulasi yang diterapkan AFC dengan sponsor tunggal bisa menciptakan club yang lebih profesional di masa depan.

Hari ini nampaknya Timnas main lawan Finalis Piala Dunia. Sebelum nonton bola srruippuutt kopi dolo kawan...



Penulis c4punk