Perusahaan Israel Menora Mivtachim menggelontorkan sejumlah besar uang ke bisnis properti yang dimiliki oleh Kushner, sebelum Kushner melakukan perjalanan ke Israel dengan Trump pada bulan Mei 2017. Ada apa di balik investasi tersebut?

Oleh: Middle East Eye

Sesaat sebelum Penasihat Senior Gedung Putih Jared Kushner pergi ke Israel bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada bulan Mei 2017, salah satu perusahaan keuangan terbesar Israel, Menora Mivtachim, menanam investasi senilai $30 juta ke beberapa kompleks apartemen Maryland yang dimiliki oleh perusahaan Kushner, menurut sebuah laporan New York Times.

Pemerintahan Trump telah menugaskan Kushner untuk memimpin proses perdamaian antara Israel dan Palestina, namun pengungkapan baru-baru ini menyoroti hubungan keuangan Kushner dengan Israel dan institusi-institusi Israel.



Untuk bergabung dengan Gedung Putih, Kushner diharuskan menjual sebagian dari bisnisnya, Kushner Companies, namun ia masih memiliki saham di kompleks apartemen Baltimore yang menerima uang dari Menora Mivtachim, dan menimbulkan pertanyaan mengenai adanya potensi konflik kepentingan.

“Saya pikir masuk akal jika orang bertanya apakah kepentingan bisnisnya mempengaruhi keputusannya,” Matthew Sanderson, seorang pengacara etika pemerintah, mengatakan kepada The Times.

Baik Perusahaan Kushner maupun Menora Mivtachim telah membantah melakukan perbuatan yang salah.

Perusahaan Kushner “tidak melakukan bisnis dengan penguasa atau pemerintah asing, dan tidak terhalangi untuk melakukan bisnis dengan perusahaan asing hanya karena Jared bekerja di pemerintahan,” kata juru bicara Christine Taylor.

“Hubungannya dengan presiden bukanlah masalah. Hal itu tidak membuat kami melakukan kesepakatan, namun hal itu juga tidak membuat kami tidak melakukan kesepakatan,” kata eksekutif Menora Mivtachim, Ran Markman.

Kushner adalah pendukung setia Israel dan merupakan teman dari keluarga Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ketika Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Kushner pada bulan Juni lalu, seorang pejabat Palestina mengatakan bahwa menantu Trump itu “terdengar seperti penasihat Netanyahu dan tidak seperti penengah yang adil”.

Sebelum penunjukannya di Gedung Putih, Kushner adalah CEO Kushner Companies, dan penerbit situs berita yang condong ke ‘kanan’, New York Observer, yang memuat sebuah tulisan tentang rekaman di mana Hillary Clinton mengatakan bahwa Amerika Serikat seharusnya “melakukan sesuatu” terkait pemilu Palestina pada tahun 2006, untuk memastikan bahwa Hamas tidak menang.

Sumber : Ada Apa di Balik Investasi $30 Juta Perusahaan Israel di Properti Jared Kushner?

Ya namanya politik gak jauh-jauh dari urusan bisnis juga.