Kaskus

Tech

vitusAvatar border
TS
vitus
Drama Bawang Putih Bawang Merah Bawang Bombai


Pementasan drama Bawang Putih Bawang Merah Bawang Bombai

Sebuah karya drama sebagai hiburan yang diperankan oleh Orang Muda Katolik (OMK) Paroki KeluargaKeluarga Kudus Cibinong (PKKC) pada Pesta Nama Keluarga Kudus Nazaret di Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Bogor. Kisah ini mirip dengan kisah Sinderella, mungkin saja para OMK menyadur atau membuat ide cerita ini terinspirasi dengan Kisah Sinderalla tersebut. Kemudian para OMK PKKC mengemasnya dengan gaya khas mereka. Penuh canda dan membuatnya senatural mungkin. Fokus pementasan adalah bagaimana membuat penonton merasa terhibur, tanpa kehilangan pesan moral positf yang ingin disampaikan

Ada dua hal yang ingin saya paparkan dalam tulisan ini. Yang pertama konten dramanya, dan yang kedua adalah interior ruangannya dan pengaruhnya terhadap kualitas audio rekaman. Mari kita bahas satu persatu.

Interior ruangan Puspas Keuskupan Bogor

Drama Bawang Putih Bawang Merah Bawang Bombai dipentaskan di ruang pertemuan Puspas Keuskupan Bogor tepatnya di lantai empat gedung tersebut. Pementasan pada Hari Minggu Tanggal 7 Januari 2018 sekitar Pukul 15.00 WIB. Ruangan ini dilengkapi dengan desain peredam suara di dinding dan plafonnya. Sehingga audio yang dihasilkan oleh sound system walaupun sudah kedengaran keras di kuping, namun HP atau kamera yang merekamnya masih terasa lamah. Seolah suara yang dihasilkan audio system tersedot dan teredam di anatara pori-pori dinding dan plafon ruangan. Sehingga jika ingin rekaman di ruangan ini, sepertinya butuh peralatan khusus, atau audionya perlu didubbing agar kualitasnya bagus dan layak publish. Namun audio asli dari rekaman HP saya dalam video di atas saya biarkan seperti apa adanya.

Konten dan pesan Moril dari Drama Bawang Putih Bawang Merah Bawang Bombai

Ada tiga bawang yang disebutkan dalam judul drama ini yakni : Putih, Merah, Bombai. Ketiga nama ini mewakili tiga orang dengan sifat dan karakter yang berbeda. Kisah ini tentang tiga gadis bersaudara yakni Bawang Putih, Bawang Merah, dan Bawang Bombai dalam satu keluarga, yang dihubungkan dengan kisah seorang pangeran yang mencari jodohnya.

Bawang putih mewakili sifat dan karakter anak yang baik dan rajin, namun menjadi anak yang disuruh-suruh dan diperintah seenaknya oleh kakah tertuanya si Bawang Merah. Tentu saja si Bawang Merah mewakili sifat dan karakter anak yang dominan, mengatur, dan ingin menang sendiri di dalam keluarganya. Si Bawang Bombai hadir sebagai tokoh netral di antara kedua saudaranya, tidak berpihak dan berusaha netral serta menyayangi kedua saudaranya.

Dengan dipandu oleh seorang dalang yang mengarahkan alur cerita, maka cerita ini pun berjalan dengan durasi sekitar 40 menit, namun karena permasalahan audio yang kurang bagus, maka ada bagian pengantar yang saya potong sehingga durasi video di atas hanya sekitar 37 menit.

Dikisahkan bahwa selendang yang dicuci oleh si Bawang Putih terhanyut. Dalam kisah itu dijelaskan bahwa selendangnya ditangkap oleh seekor ikan, dan ketika selendang itu ditarik kelmbali oleh di Bawang Putih, maka berubahlah sang ikan menjadi Pemuda Tampan yang mengaku sebagai seorang peri. Sebagai ucapan terima kasih si peri, dia berikan sepasang sandal dan bibit tanaman. Sang peri berpesan agar sandal diberikan kepada saudaranya si Bawang Bombai dan buahnya diminta untuk ditanam di pekarangan rumah.

Disisi lain dikisahkan bahwa pihak kerajaan mengumumkan kepada rakyatnya dan mengundang kehadiran mereka dalam suatu pesta.

Singkat cerita tanaman diperolah si Bawang Putih dari sang peri pun berbuah dan mereka jual ke kota untuk membeli pakaian yang mereka inginkan. Pakaian itu mereka harapkan bisa digunakan saat menghadiri pesta kerajaan. Namun saat pulang dari kota mereka terkejut ketika bertemu sang pangeran di tengah jalan, sehingga mereka lari terburu-buru dan ketinggalan satu sandal pemberian sang peri. Sandal tersebut dipungut dan diambil oleh sang pangeran, dan mengajak pengawalnya berkeliling desa untuk menemukan pemilik sandal tersebut.

Akhirnya bertemulah sang pangeran dengan keluarga Bawang Putih Bawang Merah dan Bawang Bombai. Sang pangeran ingin melamar Bawang Bombai menjadi pendamping hidupnya. Namun saudaranya si Bawang Merah kurang setuju, maka dia merampan dan membawa lari sandal tersebut dengan harapan pernikahan saudaranya tidak jadi. Naas baginya, di tengah jalan bertemu sang Peri yang memberikan sandal tersebut. Sang peri pun menasehati si Bawang merah agar berbuat baik pada saudaranya dan mengembalikan sandal tersebut. Dasar anak nakal si Bawang merah mencoba mengelak, namun karena diancam dengan kutukan oleh sang Peri, maka si Bawang Merahpun bersedia minta maaf kepada saudaranya, dan mengembalikan sandal tersebut.

Akhirnya sang Pangeran pun jadi bertunangan dengan si Bawang Bombai disaksikan oleh pihak kerajaan dan orangtuanya serta seluruh warga kerajaan. Pesta pun diakhiri dengan tarian dan menyanyi bersama, dengan mengundnag seluruh penonton joget dan nyanyi bersama di panggung. Kisahnya pun berakhir dengan happy ending.

Jika kisah dan dokumentasi video di atas menghibur, silahkan tuliskan koDrama Bawang Putih Bawang Merah Bawang Bombaimentar di bawah ini ya. Terima kasih.




Diubah oleh vitus 10-01-2018 13:37
0
3.1K
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan