Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

andikase277Avatar border
TS
andikase277
Ching Shih
Bagi yang menyukai dunia Bajak Laut, pasti banyak yang beranggapan bahwa, bajak laut terbesar yang pernah ada itu, Edward Teach aka Black Beard, tetapi pada kenyataannya, Black Beard masih kalah jauh dengan bajak laut yang akan saya bahas kali ini, coba bayangkan, Black Beard “hanya” mempunyai 4 buah kapal dan 300 anak buah, sedangkan bajak laut ini mempunyai 1800 Kapal & 80,000 anak buah.

Bajak laut wanita ini bernama Ching Shih dan dia juga tercatat sebagai penantang serius (ancaman serius) bagi kerajaan dunia masa itu negara adidaya pada saat seperti, Inggris, Portugis dan dinasti Qing sendiri.



Sedikit yang diketahui tentang kehidupan awal Ching Shih, termasuk nama kelahirannya dan tanggal lahir yang tepat. Awalnya dia adalah seorang pramuria yang bekerja di rumah bordil kecil Kanton, namun ditangkap oleh bajak laut. Pada tahun 1801, ia menikah dengan Zheng Yi, seorang bajak laut Kanton-Cina terkenal.

Sebutan lain yang paling diingat tentangnya adalah “janda Zheng”. Zheng Yi sendiri berasal dari keluarga bajak laut yang sukses sekitar pertengahanabad ke-17. Setelah menikah dengan Ching Shih, Zheng Yi menggunakan gaya militer dan reputasinya untuk mengumpulkan para bajak laut Kanton yang saling bersaing berkoalisi ke dalam sebuah aliansi.

Pada 1804, koalisi ini adalah kekuatan yang tangguh, dan salah satu armada bajak laut paling kuat di seluruh Cina. Mereka menjarah harta benda dalam segala macam cara termasuk menjual “perlindungan” dari serangan bajak laut, perompakan kapal, dan juga penculikan.

Pada tahun 1806, seorang perwira Inggris melaporkan nasib yang mengerikan dari mereka yang menolak keinginan bajak laut Ching Shih. Diceritakan para perompak memaku kaki musuhnya di dek kapal dan memukulinya tanpa ampun.



Pada 1807, Zheng Yi meninggal, dan Ching Shih memulai perjalanan ke posisi kepemimpinannya. Armada dibawah pimpinannya memantapkan hegemoni atas desa desa di pesisir, dalam beberapa kasus bahkan memaksakan retribusi dan pajak atas permukiman. Menurut Robert Antony, Ching Shih “merampok kota, pasar, dan desa-desa, dari Makau ke Canton.”

Armada Bendera Merah (Red Flag Fleet) di bawah kepemimpinan Ching Shih tidak bisa dikalahkan – baik oleh dinasti Qing, Cina, oleh angkatan laut Portugis, tidak juga oleh Inggris.

Namun pada 1810, amnesti / pengampunan ditawarkan kepada semua bajak laut, dan Ching Shih mengambil keuntungan dari kesempatan itu. Dia mengakhiri karirnya pada tahun 1810, menerima tawaran amnesti dari pemerintah Qing, China. Dia tetap menyimpan hasil jarahannya, menikah dengan perwira-nya (yang juga anak angkatnya) Cheung Po Tsai, dan membuka rumah judi. Ching Shih wafat pada 1844 pada usia 69 tahun.



Bila saat ini, representatif nya bisa jadi Moriya Akane, sekarang gadis yang sekarang menjabat sebagai wakil kapten di groupnya pada saat ini, Keyakizaka46. pasti ada yang bertanya, kenapa saya bisa menyatakan hal tersebut, ada beberapa faktor yang sebagai pendukungnya, selain sikap tegas dan sadisnya.

Dari hasil pengamatan saya, entah itu acara verity atau blog pribadinya, dia termasuk orang yang cerdik, tau cara untuk menang dan tentunya tidak selalu menghalalkan segala cara. Tau langkah mana yang harus dilakukan untuk kepentingan dirinya sendiri.

Entah memang kebetulan atau bagaimana, kedua wanita ini mungkin akan melalui jalan yang sama, berawal jadi orang kedua di kelompoknya, yang otomatis akan mendapatkan posisi puncak bila yang mempunyai posisi utama lengser, walaupun sekaran, Aka agak tertutupi dengan adanya “Mona Kingdom” dan “United States of Berika”, tapi saya percaya, dia bergerak dalam diam, agar bisa meraih apa yang diinginkannya.

Dan jangan lupakan, mereka juga banyak berkontribusi terhadap groupnnya masing masing, Ching Shih sebagai negosiator yang handal dan Aka sebagai Letnan yang bisa menggerakan teman temanya. Terkadang wanita “kejam” juga memperhatikan lingkungan disekitarnya, terlebih tugas dan tanggung jawab mereka sebagai pemimpin, yang dimana juga harus bisa membuat strategi yang jitu untuk kelompoknya kedepannya, dan itu semata mata demi kepentingan “politik” mereka masing masing.

Dan diakhir artikel ini, saya sebagai penulis, hanya mengagumi sosok mereka, bukan berarti membenarkan bila mereka melakukan “kejahatan” baik itu secara tak sadar maupun secara sadar, dari mereka saya juga belajar bahwa, dalam menjalani hidup ini jangan setengah setengah, dan selalu jujur pada diri sendiri, seperti kata orang “mabuk”, be the best of your self. Bila kalian punya pendapat lain tentang Akanen atau ada yang lebih sadis lagi, entah itu Berisa atau siapa, tolong diutarakan, hhe
0
500
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan