sekkarAvatar border
TS
sekkar
Sampai Kapan Punya Kebiasaan Menghujat Artis di Dumay?






Thread ini neng buat karena neng sering denger iklan layanan masyarakat di radio mengenai bijak bermain sosial media emoticon-Berduka (S)

Quote:


Beberapa tokoh publik yang memiliki sosial media tidaklah selalu membuat senang masyarakat.

Seperti beberapa gosip pelakor dan janda depok, yang sebenarnya belum jelas apakah diantara mereka beneran menjalin hubungan atau enggak. Ataukah hanya settingan?

Beberapa tahun kebelakang, media sosial yang sering berkicau mengenai gosip atau opini dalam sebuah portal mikro blogging (twitter) begitu laris manis dan ditunggu gosip apalagi yang ada di sana.

Tetapi, untuk disaat ini informasi berupa visual lebih disukai.
Sosial media burung biru mulai tergeserkan oleh instagram.
Awalnya satu, tetapi kini makin banyak akun gosip yang dikelola yang tidak hanya dikelola oleh satu admin.
Informasi pun lebih cepat menyebar oleh akun gosip ini, karena jumlah pengikut yang setiap harinya bertambah. Tidak hanya tokoh publik, tetapi beberapa kelakuan yang dinilai tidak wajar (misal bermesraan di depan umum) yang dilakukan bukan oleh tokoh publik menjadi tontonan.
Apakah tontonan ini begitu menyenangkan? Begitu menghibur?

Sekali di posting di internet, informasi bisa menyebar cepat.
Ditambah beberapa orang yang merepost.
Repost buat apa? Apakah supaya terlihat orang yang up to date? Ataukah ada keuntungan bisnis

Ibarat sayur dirasa kurang asin. Maka ditambahkan garam.
Lalu terasa kurang manis, ditambah lagi gula.

Apakah ada keuntungannya kalo terlalu mencampuri urusan orang lain?

Memang disaat ini, tokoh publik dan masyarakat seakan-akan engga ada jarak untuk berkomunikasi semenjak ada sosial media.

Sekiranya enggak suka sama artis, bukankah bisa disampaikan dengan cara baik-baik.
Misalnya, artis tersebut semalam konser. Suaranya sumbang. Berikan kritikan yang bersifat membangun, bukan berupa hujatan.

Kalo enggak bisa berkata yang positif, lebih baik diam.

Asal ketik menghujat mungkin "hal yang sepele".
Tetapi jika sang tokoh publik tersebut merasa tersinggung dan kesal, lalu rutinitasnya jadi terganggu gegara kepikiran. Apakah itu memberikan kepuasan untuk orang yang berkomentar?

Neng rasa, beberapa pengguna sosial media yang "terlalu kepo" menjadi hal yang serius jika dibiarkan.
Sampai-sampai ada iklan layanan masyarakat yang begini... ckckck

Yuk, bijak berkomentar di sosial media, dan gunakan sosial media sebaik mungkin supaya bisa bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri dan juga bisa bermanfaat untuk orang lain!

Terima kasih

emoticon-Angpauemoticon-Angpau emoticon-Angpau


#989 emoticon-Paw



0
9.5K
100
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan