Listrik Padam Di Jakarta ?? Kenapa ??

Lagi asik sruuppuut kopi loh kok tiba-tiba Pc padam sempurna, tak hanya diriku bahkan tetangga sebelah juga, melipirlah ke warung kopi wah disana nyala taunya pake listrik alami tenaga surya, keren juga nih warkop.

Kembali aku sruuuppuutt kopi sambil melihat berita, edan mati listrik melumpuhkan Jakarta, sampai ruangan balaikota pun padam.

Singkat cerita darimana sih Listrik Jakarta Berasal ?? Usut punya usut seperti benang kusut, Jakarta dapat koneksi listrik dari PLTU Paiton.



Pembangkit Listrik Tenaga Uap ini berada di kompleks pembangkit listrik di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Tepatnya berada di posisi paling timur kompleks yang berada di tepi jalur pantura Surabaya-Banyuwangi. Sangat megah dan mewah kompleks ini sudah melayani 20 tahun lebih lamanya.



Pembangkit ini mengoperasikan 2 PLTU dengan total kapasitas 800 MW. Energi listrik ini kemudian didistribusikan melalui SUTET 500 kV Sistem Interkoneksi Jawa-Bali.

Namun jangan heran kawan PLTU ini didirikan oleh swasta, dan PLN membeli dari PLTU swasta ini.

Pembangkit Listrik Swasta I yang dimiliki oleh PT. Paiton Energy Company dan dioperasikan oleh PT. International Power Mitsui Operation & Maintenance Indonesia. Total kapasitas 1230 MW.

Pembangkit Listrik Swasta II yang dimiliki oleh PT. Jawa Power dan dioperasikan oleh PT YTL Jawa Timur. Total kapasitas 1300MW.



Seperti salah satu sumber menyebutkan PLN membeli listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton III dan IV yang dikerjakan PT Paiton Energy Company seharga US$ 4,2 per kilowatt per jam (Kwh).

Berhubung dekat laut dan melalui jalur interkoneksi, ada saja gangguan dari Paiton berimbas pada Jakarta yang padam listriknya, namun PLTU di Indonesia tidak hanya Paiton ya kawan, PLTU Cirebon, Riau dan saat ini sudah dibangun PLTU Batang di Jawa Tengah, kemungkinan tahun 2020 akan beroperasi.



Sekarang yuk kita belajar sedikit bagaimana sih sistem PLTU itu bekerja, ingat ya PLTU disini berbahan dasar Batubara.



Cara kerja PLTU batubara, mula-mula batubara dari luar dialirkan ke penampung batubara dengan conveyor,kemudian dihancurkan menggunakan pulverized fuel coal. Tepung batubara halus kemudian dicampur dengan udara panas oleh forced draught .Dengan tekanan yang tinggi, campuran tersebut disemprotkan ke dalam boiler sehingga akan terbakar dengan cepat seperti semburan api. Kemudian air dialirkan ke atas melalui pipa yang ada di dinding boiler. Air dimasak menjadi uap kemudian uap dialirkan ke tabung boiler untuk memisahkan uap dari air yang terbawa. Selanjutnya uap dialirkan ke superheater untuk melipatgandakan suhu dan tekanan uap hingga mencapai suhu 570° C dan tekanan sekitar 200 bar yang meyebabkan pipa akan ikut berpijar menjadi merah.Untuk mengatur turbin agar mencapai set point, dilakukan dengan men-setting steam governor valve secara manual maupun otomatis. Uap keluaran dari turbin mempunyai suhu sedikit di atas titik didih, sehingga perlu dialirkan ke condenser agar menjadi air yang siap untuk dimasak ulang. Sedangkan air pendingin dari condenser akan di semprotkan kedalam cooling tower sehingga menimbulkan asap air pada cooling tower. Air yang sudah agak dingin dipompa balik ke condenser sebagai air pendingin ulang. Sedangkan gas buang dari boiler diisap oleh kipas pengisap agar melewati electrostatic precipitator untuk mengurangi polusi dan gas yang sudah disaring dibuang melalui cerobong.



Sayang, pembangkit listrik ini membuang energi dua kali lipat dari energi yang dihasilkan. Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga batubara akan mengemisikan 5,6 juta ton CO2 per tahun. CO2 merupakan salah satu penyebab utama global warming atau efek rumah kaca.

Jadi semoga ada pembangkit listrik yang ramah lingkungan di kemudian hari, seperti pohon yang mengandung zat asam yang bisa menghasilkan listrik.

Tertarik menjadi penemu pembangkit listrik yang ramah lingkungan...

Sebelum coment srruuppuutt kopi dolo kawan...

Referensi

Wikipedia