1. Berkarir di Luar Negeri, Bukan Berarti Tak Punya Nasionalisme




Nasionalisme seseorang tak bisa diukur hanya sebatas melihat dimana dia berkarir atau dimana dia tinggal. Seperti halnya seorang pesepakbola. Seorang pesepakbola yang memilih untuk bermain dan berkarir di liga luar negeri, bukan berarti serta merta dia tak punya nasionalisme. Dia bermain di luar negeri juga bukan berarti dia berganti kewarganegaraan. Toh, status kewarganegaraannya masih tetap, yaitu Warga Negara Indonesia (WNI).

Dia memilih berkarir di luar negeri, karena dia ingin mengembangkan kualitas diri dan skill dalam bermain sepak bola. Toh, ketika suatu saat Indonesia membutuhkan tenaganya untuk bermain di kompetisi sepak bola antar negara, dia menyatakan sanggup dan siap untuk bermain sebagai punggawa timnas Indonesia. Urusan nasionalisme, sudah jangan diragukan lagi. Lebih nasionalis mana, seorang yang lahir, dan besar di Indonesia? Atau seorang yang lahir di luar negeri dan besar di luar negeri, tapi hanya orang tua atau kakek neneknya yang punya darah Indonesia?

2. Pengurus PSSI harus instrospeksi diri



Tak ada asap kalau tak ada api. Keputusan seorang pesepakbola untuk lebih memilih berkarir di luar negeri tentu ada berbagai macam alasan. Pengembangan skill dan kompensasi gaji yang diterima bisa jadi alasan utama, sehingga mereka memutuskan untuk berkarir di luar negeri.

Dan atas keputusan para pesepepakbola tersebut, PSSI seharusnya instrospeksi diri, kenapa para pesepakbola asal Indonesia justru memilih berkarir di luar negeri, ketimbang di Indonesia sendiri. Bukan hanya menyalahkan dan mengancam para pemain tersebut dicoret dari timnas Indonesia.

3. Pesepakbola hebat lahir dari kompetisi berkualitas




Agan pasti sudah nggak asing dengan nama Christiano Ronaldo, ataupun Lionel Messi bukan? Dua pesepakbola dunia paling tersohor tersebut juga main di liga di luar negara asalnya. Dan memang tak dipungkiri, liga sepak bola yang mereka jalani memang salah satu kompetisi liga berkualitas di dunia. Maka jangan heran, dengan adanya kompetisi yang berkualitas juga akan melahirkan pesepakbola berkualitas.

Memang tak mudah untuk menyamai dan menciptakan sebuah kompetisi yang berkualitas. Harus butuh proses. Dimulai dari hal-hal dasar seperti aturan liga, sarana dan prasarana yang memadai. Sampai hal-al seperti pembayaran kompensasi pemain harus dikelola dengan baik. Dengan adanya kompetisi yang berkualitas di negara sendiri, tentu pesepakbola akan lebih memilih untuk bermain di liga dalam negeri.

4. Terkenal Pesepakbolanya, Terkenal juga negaranya



Seorang pesepakbola yang bermain di negara orang, secara tidak langsung membawa nama negara kelahirannya. Dimana dia bermain, orang-orang juga akan mengenal negaranya. Seandainya ada pesepakbola Indonesia yang mampu bermain reguler di liga Inggris, dan cukup sukses, orang-orang Inggris yang sebelumnya tidak tahu tentang Indonesia, sedikit banyak, bisa mengenal tentang Indonesia, dari latar belakang seorang pesepakbola.