- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bikin Terharu! Wanita Ini Rela Jadi Sopir Truk Cabai Demi Menghidupi Anak-anaknya


TS
yukepodotcom
Bikin Terharu! Wanita Ini Rela Jadi Sopir Truk Cabai Demi Menghidupi Anak-anaknya
WELCOME TO YUKEPO OFFICIAL THREAD


Sebuah kisah mengharukan datang dari seorang wanita sekaligus ibu di Jember, Jawa Timur. Perjuangan ibu memang tidak ada yang bisa menandingi. Namanya Nur Fatmawati, seorang single parent yang mengurus dua anaknya setelah bercerai dengan suaminya sekitar dua tahun lalu. Awalnya ibu berumur 32 tahun ini bingung ketika berpisah dengan suaminya. Ia lalu mencari cara untuk tetap dapat menghidupi anak-anaknya.

Seorang kenalannya dari Blitar lalu menawarinya untuk menyupiri truk pengangkut cabai. Nur pun menyanggupi pekerjaan yang identik dengan pria tersebut. Beberapa tetangga mencibir usahanya itu. Namun Nur tidak peduli dan tetap semangat bekerja demi anak-anaknya. Sebagai sopir truk pengangkut cabai, ia harus dapat memastikan bahwa cabai yang dibawanya tak akan busuk sampai di tempat tujuan.

Hingga saat ini ia telah mengantarkan cabai dari Jember-Mataram, Jember-Jakarta, Jember-Jambi, Jember-Palembang dan Banyuwangi-Situbondo. Bukan jarak yang pendek untuk seorang perempuan yang sebelumnya tidak bekerja dan sehari-hari di rumah mengurus keluarga.
Berbagai rintangan telah dilewatinya. Nur pernah tidak dibayar karena cabai yang dibawanya terlambat datang dan membusuk. Belum lagi dicaci maki dan direndahkan pekerjaannya yang dianggap terlalu berisiko dan tidak sebegitu menghasilkan.

Paling sedih ketika di jalan harus ganti ban, padahal uang makan sudah menipis dan masih harus hemat juga untuk membeli solar. Tapi Nur mengaku bersyukur karena sesama sopir truk saling membantu, seperti ada solidaritas di antara mereka. Kuncinya adalah rendah hati dan tidak sombong. Begitu Nur menjelaskan kunci dari kebahagiaan dalam kehidupannya di Jalur Pantura. Nur menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh seseorang jika memang sudah niat mau berusaha.
Kemandirian dan keberanian Nur patut diacungi jempol. Menjadi single parent bukan membuatnya lemah, justru membuatnya lebih kuat dan tegar menghadapi kenyataan. Kamu yang masih suka debat mana yang lebih baik, antara wanita karir dan ibu rumah tangga, setelah membaca kisah ini mau bilang apa lagi? Sudahlah, simpan argumenmu.




Sebuah kisah mengharukan datang dari seorang wanita sekaligus ibu di Jember, Jawa Timur. Perjuangan ibu memang tidak ada yang bisa menandingi. Namanya Nur Fatmawati, seorang single parent yang mengurus dua anaknya setelah bercerai dengan suaminya sekitar dua tahun lalu. Awalnya ibu berumur 32 tahun ini bingung ketika berpisah dengan suaminya. Ia lalu mencari cara untuk tetap dapat menghidupi anak-anaknya.

Seorang kenalannya dari Blitar lalu menawarinya untuk menyupiri truk pengangkut cabai. Nur pun menyanggupi pekerjaan yang identik dengan pria tersebut. Beberapa tetangga mencibir usahanya itu. Namun Nur tidak peduli dan tetap semangat bekerja demi anak-anaknya. Sebagai sopir truk pengangkut cabai, ia harus dapat memastikan bahwa cabai yang dibawanya tak akan busuk sampai di tempat tujuan.

Hingga saat ini ia telah mengantarkan cabai dari Jember-Mataram, Jember-Jakarta, Jember-Jambi, Jember-Palembang dan Banyuwangi-Situbondo. Bukan jarak yang pendek untuk seorang perempuan yang sebelumnya tidak bekerja dan sehari-hari di rumah mengurus keluarga.
Berbagai rintangan telah dilewatinya. Nur pernah tidak dibayar karena cabai yang dibawanya terlambat datang dan membusuk. Belum lagi dicaci maki dan direndahkan pekerjaannya yang dianggap terlalu berisiko dan tidak sebegitu menghasilkan.

Paling sedih ketika di jalan harus ganti ban, padahal uang makan sudah menipis dan masih harus hemat juga untuk membeli solar. Tapi Nur mengaku bersyukur karena sesama sopir truk saling membantu, seperti ada solidaritas di antara mereka. Kuncinya adalah rendah hati dan tidak sombong. Begitu Nur menjelaskan kunci dari kebahagiaan dalam kehidupannya di Jalur Pantura. Nur menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh seseorang jika memang sudah niat mau berusaha.
Kemandirian dan keberanian Nur patut diacungi jempol. Menjadi single parent bukan membuatnya lemah, justru membuatnya lebih kuat dan tegar menghadapi kenyataan. Kamu yang masih suka debat mana yang lebih baik, antara wanita karir dan ibu rumah tangga, setelah membaca kisah ini mau bilang apa lagi? Sudahlah, simpan argumenmu.
Sumber: Yukepo
Rate, comment, cendol appreciated







4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
13.6K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan