Rabu, 27 Desember 2017 18:21 WIB - TRIBUNNEWS.COM- Insiden berhasil kaburnya tentara Korea Utara ke Korea Selatan, yang terekam kamera pengawas, masih berbuntut hingga kini. Fakta demi fakta terungkap dari pemeriksaan tentara yang hingga kini tak diungkap namanya itu. Yang terbaru, Korsel mengklaim menemukan antibodi antraks di dalam tubuh sang tentara.

Dikutip Tribunnews dari New York Post, antibodi membuat sang tentara dipastikan kebal dari penyakit berbahaya itu. Hal ini pun memicu dugaan, bahwa Korea Utara diperkirakan menggunakan bakteri nan mematikan itu untuk senjata pemusnah. Kabar penemuan ini menjadi berita yang cukup membuat khawatir rakyat Korsel.

Penyebabnya, apalagi kalau bukan kengerian terhadap antraks. Mereka yang terpapar bakteri ini, sebanyak 80 persen tidak akan bisa bertahan hidup lebih dari 24 jam. Kecuali, bila ada antibiotik atau vaksin yang tersedia. Masalahnya, hingga kini militer Korea Selatan belum siap dengan vaksin antraks.

"Vaksin itu diperkirakan baru akan dikembangkan akhir 2019," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Choi Hyun soo. Rezim Korut sendiri dituding telah mengembangkan senjata biologis, setelah pada 2015 memamerkan karya mereka di Pyongyang Biological Technology Research Institute, yang dikendalikan oleh Agkatan Bersenjata Korut.

Korut mengklaim fasilitas itu digunakan untuk memproduksi pestisida. Tapi banyak kalangan mencurigai bahwa laboratorium itu adalah pabrik senjata biologis militer Korut.
Gila Lu Tong Pake Virus Antraks Segala

http://m.tribunnews.com/internasiona...an-kim-jong-un