- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pengakuan Seorang Gay Asal Jombang: Gara-gara Saya Tidak Kuat selalu Disakiti Wanita


TS
tanah.deli
Pengakuan Seorang Gay Asal Jombang: Gara-gara Saya Tidak Kuat selalu Disakiti Wanita
surabaya.tribunnews.com
Dec 27, 2017 5:13 PM

Ilustrasi gay
SURYA.co.id | SURABAYA - Sebagian besar mereka yang LGBT, ternyata memilih bungkam dari keluarga dan lingkungannya, untuk bisa hidup tanpa bulliying.
Salah satunya Andy (33) asal Jombang, Jawa Timur.
Anak kelima dari enam bersaudara ini memilih merantau jauh dari keluarga agar orang terdekatnya tidak tahu dan kecewa.
"Pulang setiap satu bulan sekali, kalau di rumah saya berperilaku normal. Sampai saat ini keluarga juga tidak tahu kalau sayagay. Saya juga tidak ingin orangtua saya kecewa," kisahnya.
Sebelum menjadi gay, Andi normal seperti kebanyakan laki-laki. Dia bahkan pernah memiliki kisah romantis bersama pacarnya seorang perempuan selama satu tahun lamanya.
Namun sejak 2005 silam, Andi mengenal seorang laki-laki yang lebih muda darinya dan secara tiba-tiba dia mencintainya.
Waktu itu Andi berumur 21 tahun, sementara laki-laki yang menyukainya berumur 20 tahun.
"Saya pernah pacaran satu kali dengan perempuan, satu tahun lamanya. Tapi saya tidak kuat karena selalu disakiti. Sampai akhirnya saya bertemu pacar saya yang laki-laki, meski dia lebih muda dari saya. Saya merasa kasih sayang yang dia berikan lebih besar dan nyaman," tambahnya.
Andi bertemu pria 20 tahun itu karena seorang teman kerjanya yang juga gay. Entah putus asa karena hubungan sebelumnya, sampai akhirnya Andi memutuskan berpacaran dan memutuskan tinggal bersama dengan kekasih laki-lakinya.
"Dia tidak memperbolehkan saya bekerja, dan menghidupi saya selama dua tahun. Sampai akhirnya saya bosan dan ingin bekerja kembali. Kami tinggal 5 tahun bersama, sampai akhirnya orangtuanya meminta dia menikah," katanya dengan suara lirih.
Pacar Andi akhirnya menikah dengan perempuan, seperti tuntutan keluarga.
"Tapi kami masih berhubungan sampai saat ini. Dia menikah tapi tetap menyayangi saya. Sesekali kami bertemu dan berhubungan intim," akunya.
Sekarang Andi mengaku punya pekerjaan swasta. Dia tidak mencari pacar baru karena masih mencintai pacarnya yang lama. Tidak banyak yang Andi ceritakan soal kehidupannya setelah itu.
Namun, dalam penutupnya Andi mengaku ingin kehidupannya kembali normal. Entah kapan.
"Saya tidak ingin megecewakan orangtua. Saya tidak ingin mereka tahu, saya mau kembali normal, tapi belum tahu kapan," akunya.
Kondisi laki-laki normal berpotensi menjadigay, seperti Andi bisa saja terjadi. Hal ini disampaikan dr Agustina Konginan SpKJ(K), Psikiater dan Konsultandi Liaison Psychiatry.
Menurut Agustina kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang sedang galau. Di mana si laki-laki mendapatkan perlakuan buruk dari satu perempuan, di satu sisi lain mereka mendapat perhatian dan rasa nyaman dari teman sejenisnya yang tentu saja mungkin sudah gay sebelumnya.
"Jadi si normal ini dirayu. Apalagi kalau timbul persepsi dia diputus dan menggeneralisasi semua perempuan seperti itu, ditambah lagi kalau memang sebelumnya dia sudah ada bakat gay hanya selama ini ditekan karena pikiran-pikiran yang melarangnya melanggar norma-norma yang berlaku. Itu bisa saja terjadi," jelasnya.
source
bisa gitu ya, cuma gara2 sering disakiti cewe

Dec 27, 2017 5:13 PM

Ilustrasi gay
SURYA.co.id | SURABAYA - Sebagian besar mereka yang LGBT, ternyata memilih bungkam dari keluarga dan lingkungannya, untuk bisa hidup tanpa bulliying.
Salah satunya Andy (33) asal Jombang, Jawa Timur.
Anak kelima dari enam bersaudara ini memilih merantau jauh dari keluarga agar orang terdekatnya tidak tahu dan kecewa.
"Pulang setiap satu bulan sekali, kalau di rumah saya berperilaku normal. Sampai saat ini keluarga juga tidak tahu kalau sayagay. Saya juga tidak ingin orangtua saya kecewa," kisahnya.
Sebelum menjadi gay, Andi normal seperti kebanyakan laki-laki. Dia bahkan pernah memiliki kisah romantis bersama pacarnya seorang perempuan selama satu tahun lamanya.
Namun sejak 2005 silam, Andi mengenal seorang laki-laki yang lebih muda darinya dan secara tiba-tiba dia mencintainya.
Waktu itu Andi berumur 21 tahun, sementara laki-laki yang menyukainya berumur 20 tahun.
"Saya pernah pacaran satu kali dengan perempuan, satu tahun lamanya. Tapi saya tidak kuat karena selalu disakiti. Sampai akhirnya saya bertemu pacar saya yang laki-laki, meski dia lebih muda dari saya. Saya merasa kasih sayang yang dia berikan lebih besar dan nyaman," tambahnya.
Andi bertemu pria 20 tahun itu karena seorang teman kerjanya yang juga gay. Entah putus asa karena hubungan sebelumnya, sampai akhirnya Andi memutuskan berpacaran dan memutuskan tinggal bersama dengan kekasih laki-lakinya.
"Dia tidak memperbolehkan saya bekerja, dan menghidupi saya selama dua tahun. Sampai akhirnya saya bosan dan ingin bekerja kembali. Kami tinggal 5 tahun bersama, sampai akhirnya orangtuanya meminta dia menikah," katanya dengan suara lirih.
Pacar Andi akhirnya menikah dengan perempuan, seperti tuntutan keluarga.
"Tapi kami masih berhubungan sampai saat ini. Dia menikah tapi tetap menyayangi saya. Sesekali kami bertemu dan berhubungan intim," akunya.
Sekarang Andi mengaku punya pekerjaan swasta. Dia tidak mencari pacar baru karena masih mencintai pacarnya yang lama. Tidak banyak yang Andi ceritakan soal kehidupannya setelah itu.
Namun, dalam penutupnya Andi mengaku ingin kehidupannya kembali normal. Entah kapan.
"Saya tidak ingin megecewakan orangtua. Saya tidak ingin mereka tahu, saya mau kembali normal, tapi belum tahu kapan," akunya.
Kondisi laki-laki normal berpotensi menjadigay, seperti Andi bisa saja terjadi. Hal ini disampaikan dr Agustina Konginan SpKJ(K), Psikiater dan Konsultandi Liaison Psychiatry.
Menurut Agustina kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang sedang galau. Di mana si laki-laki mendapatkan perlakuan buruk dari satu perempuan, di satu sisi lain mereka mendapat perhatian dan rasa nyaman dari teman sejenisnya yang tentu saja mungkin sudah gay sebelumnya.
"Jadi si normal ini dirayu. Apalagi kalau timbul persepsi dia diputus dan menggeneralisasi semua perempuan seperti itu, ditambah lagi kalau memang sebelumnya dia sudah ada bakat gay hanya selama ini ditekan karena pikiran-pikiran yang melarangnya melanggar norma-norma yang berlaku. Itu bisa saja terjadi," jelasnya.
source
bisa gitu ya, cuma gara2 sering disakiti cewe

0
6.1K
36


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan