https://www.jawapos.com/read/2017/12...p-percaya-diri
Quote:
PKS dan PAN Cabut Dukungan, Gubernur Incumbent Ini Tetap Percaya Diri
KAMIS, 21 DEC 2017 07:05 | EDITOR : MUHAMMAD SYADRI
JawaPos.com – Nasib incumbent Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba (AGK) untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 bagai telur di ujung tanduk.
Peluangnya untuk kembali bertarung pada pemilihan gubernur (Pilgub) Malut 2018 sangat tipis. Salah satu indikatornya adalah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang awalnya mengusung calon petahana ini, justru beralih dukungan ke Muhammad Kasuba yang tak lain adik kandungnya.
Meski begitu, AGK belum menyerah dengan keadaan yang ada. Dia optimis menjadi salah satu kontestan pilgub 2018. Sikap percaya diri gubernur aktif ini disampaikan secara terbuka di hadapan jajaran Bupati Walikota beserta kepala lembaga vertikal dan pegawai saat penyerahan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) di Hotel Gran Dafam, Selasa (19/12).
"Saya sebagai incumbent akan maju kembali di pilgub. Karena itu, perlu ada pengawalan, jangan sampai ada anggaran yang saya (AGK, red) gunakan untuk kepentingan pilgub," ucap Ghani meyakinkan.
Kepada wartawan, AGK mengaku akan mendapat dukungan dari dua partai yakni Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) dan Partai Demokrat. “Saya masih optimis dapat partai terutama PDIP. Kalau Demokrat, sementara menjejaki,” harap AGK sebagaimana dilansir dari Malut Post (Jawa Pos Group).
Diketahui bawah ada lima pasangan bakal calon yang berpeluang bertarung pada Pilgub 2018 yakni Burhan Abdurahman-Ishak Jamaludin, Rudi Erawan-Hein Namotemo, Muhammad Kasuba-Madjid Husen, Ahmad Hidayat Mus yang digadang-gadang berpasangan dengan Capt. Ali Ibrahim. Dan AGK-Al Yasin Ali.
Diantara lima pasangan tersebut, baru pasangan Burhan-Ishak yang memenuhi syarat 9 kursi di DPRD Provinsi (Deprov). Burhan-Ishak mendapat dukungan tiga partai yakni Hanura empat kursi, PBB tiga kursi dan PKPI dua kursi.
(sad/jpg/JPC)
Wuih, padahal Abdul Ghani Kasuba tokoh terkemuka di PKS, tapi kok malah ditinggal demi adiknya sendiri?
Atau ini strategi main dua kaki--