Wah, Lombok! Jadi pengen nyampurin pake gorengan depan gang, pedes pedes nyoy!, apa mie pedes yang pake lombok level levelan, atau keinget curhatan emak kalau harganya dipasar suka naik turun.

"Bukan itu wooy! itu lombok bahasa jawa dari cabe!!" - Oh, bukan nama tanaman yang pedes itu ya? ane kira selama ini lombok itu berasal dari kata cabe

Dan setelah ane cari di mbah gugel, ternyata nama Lombok itu berasal dari bahasa Sasak; “lomboq” yang artinya “lurus”, atau ada nama lain yaitu disebut adalah pulau “Meneng” yang berarti “sepi/tenang”. Sebuah pulau di bagian Nusa Tenggara Barat yang sangat lengkap sekali macam wisatanya, dari mulai laut, bukit, gunung, kebudayaan, kuliner, semuanya ada disana. Pas banget ama judul ane diatas, sebuah tempat yang tenang untuk menata hati ane yang kala itu lagi teracak-acak tak karuan.
*Free hug buat sista yang mau semangatin ane

"Emang kenapa ama hati elu dith pake perlu ditata?" - nnggg...

"abis diobrak abrik satpol pp?" - Bukan...

"apa abis diacak acak kucing?" - Ngawur!...

"apa emang peraturan perpustakaan, yang harus ditata?" - Ente kira buku pinjeman...

'auu ah gelap, serah serah hati elu dah!" - mwahahaha..

DAY 1 (Lombok Barat : Kuliner Kota Mataram & Sunset di Pantai Ampenan)

Untuk hari pertama ini ane menginap di rumah singgah (rusing) di mataram atas rekomendasi dari temen temen kaskus. Ini gratis lho!
Sebuah rumah yang dipakai anak2 backpacker untuk singgah beberapa hari di kota mataram, sumpaaaah baik beneer "emak" dan "bapak" pemilih rumah ini mempersilahkan kami singgah dan memberi informasi yg bermanfaat tentang lombok.



Setelah sampai di lombok, satu tujuan yang ane pikirin dari pesawat, yaitu makan makanan khas lombok! bukan makanan yang dari bahan lombok lho ya! tapi Nasi Balap Lombok yang udah terkenal endeussnya. Jadi jangan lupa kalau ke lombok ente wajib cobain makanan ini!


Puas pedes pedesan, mumpung masih belom gelap, ane mampir ke pantai ampenan yang memang ga jauh dari kota mataram, sekalian merenung sambil lihat sunset di tanah mandalika. wueheee, mangstabh!!

DAY 2 (Lombok Barat : Gili Trawangan)

Pagi pagi ane langsung bergegas dan pamit ke emak bapak, dan temen temen di rusing buat lanjutin nyeberang ke pulau gili trawangan dengan motor sewaan. Berat banget sebenernya ninggalin suasana yang bikin ane betah, happy, dan tenang di tempat ini. Semoga bisa kesana lagi ya, emak, bapak, kawan

Setelah perjalanan selama hampir 2 jam, akhirnya sampai di pelabuhan untuk menyeberang ke gili trawanga, rencana stay sehari buat ngerasain kehidupan disono yang katanya kehidupan malemnya ramai dengan dominan wisatawan asing. FYI disini ga ada kendaraan bermotor ya, jadi kalau mau keliling ya jalan kaki atau sewa sepeda dan nyarter dokar/cidomo.

DAY 3 (Lombok Utara & Timur : Air Terjun Tiu Kelep - Sendang Gile, Pantai Pink)

Setelah menyeberang lagi dari gili trawangan, perjalanan ane lanjut ke daerah dataran tinggi buat mengunjungi air terjunnya yang terkenal bernama Tiu Kelep dan Sendang Gile yang kebetulan salam satu wilayah.
Ketika sampai disini, motor diharuskan dititipkan di dekat loket karena kita harus berjalan menuruni tangga cor sekitar 30 menitan.
Dan whoaaa, ketika sampai, kereen bener gan air terjunnya, relatif sepi juga pas disana, jadi bisa nikmatin lebih leluasa.


setelah puas, perjalanan ane lanjutkan ke pantai pink, lombok timur yang jaraknya juauh banget gan, sekitar 5 jam perjalanan dari lombok utara. Disini terkanal dengan pantainya yang pink seperti di gugusan pulau komodo, rekomended buat dikunjungi!

DAY 4 (Lombok Selatan : Pantai Seger, Pantai Kuta, & Desa Sade)

Hari terakhir ane di lombok gan, jadi masih ada waktu sampe sore karena jam flight ane jam 5 sore. Puasin dulu main di pantai bentar, tempatnya di pantai seger yang letaknya di lombok selatan, tidak jauh dari bandara dan desa wisata sasak juga,. Pantainya dengan koral yang besar dan tebing yang tinggi, pantas banget jadi pilihan agan kalau berkunjung di lombok selatan.



terakhir nih, Desa Sasak yang memang jadi list utama ane, kebudayaan asli lombok masih terjaga disana. Ketika ane mampir kesana, ane diajak jalan sama guide lokal sambil diceritakan tentang kehidupan suku asli di lombok.