KLIK VIDEO BIAR JELAS





Nasi telah menjadi bubur. Gara-gara tuduhan Kompasianer of the Year 2017, Zulfikar Akbar, pada Ustadz Abdul Somad (UAS), koran olahraga TopSkor pun kena getahnya. Akun twitter Zulfikar Akbar (@zoelfick) langsung diserbu netizen. Caci-maki dan sumpah serapah pun datang bak air bah. Hujatan dibalas hujatan. Hukum karma berlaku. Langsung dibalas kontan.

Tuduhan bahwa dakwah Ustadz Abdul Somad melahirkan umat yang beringas yang dilontarkan oleh Kompasianer of the Year 2017 Zulfikar Akbar memancing amarah netizen. Sebagai balasan atas tuduhan Zulfikar Akbar pada Ustadz Abdul Somad netizen pun mulai menyerukan boikot kepada TopSkor, media tempat Zulfikar Akbar bekerja.

Amarah netizen boleh dibilang wajar sebab sebagai seorang jurnalis seharusnya Zulfikar Akbar lebih mengedepankan cover both side, klarifikasi dan menjunjung tinggi etika jurnalisme. Sayangnya, Zulfikar Akbar justru lebih memilih jalan menebar kebencian yang akhirnya memancing amarah netizen.

Masalah justru semakin melebar dan menjurus ke masalah personal ketika Zulfikar menanggapi kritikan balik netizen dengan cuitan-cuitan yang semakin memancing emosi netizen. Bahkan tak segan-segan dalam cuitannya Zulfikar sampai berani menuliskan kata-kata bahwa dakwah UAS telah melahirkan umat yang beringas dan lebih mendekatkan pada setan. Hasilnya, netizen pun menyerukan boikot TopSkor.

Pemimpin Redaksi TopSkor, Yusuf Kurniawan pun bertindak cepat. Melalui akun @yusufk09, redaksi TopSkor akan memanggil Zulfikar Akbar untuk mempertanggungjawabkan cuitan-cuitannya yang telah menimbulkan amarah netizen. Yusuf Kurniawan pun mengklarifikasi bahwa yang dilakukan Zulfikar Akbar adalah tanggungjawab pribadi yang tidak ada kaitannya dengan TopSkor.

Sebagai informasi, Ustadz Abdul Somad adalah warga yang terhormat di Riau. Beliau ulama yang disegani bergelar Datuk dan menjadi anggota Majlis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau. Wajar jika warga Riau sangat marah dengan cuitan-cuitan Zulfikar Akbar terkait UAS.

Sangat disayangkan Kompasianer of the Year 2017, Zulfikar Akbar yang berprofesi sebagai jurnalis telah menuduh ulama yang disegani dengan kalimat-kalimat tak pantas yang memancing amarah netizen. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kasus ini. Jangan sampai kita kehilangan pekerjaan karena menebar kebencian di dunia maya.

SUMBER : https://www.kompasiana.com/kenhirai/...-di-dunia-maya