Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) meminta Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mendukung rencana perdamaian yang disponsori Amerika Serikat (AS) untuk Israel-Palestina. Namun Mahmoud Abbas menegaskan bahwa satu-satunya kesepakatan yang bisa diterima oleh Palestina adalah kesepakatan yang berdasarkan pada perjanjian perbatasan tahun 1967.

Oleh: Middle East Eye

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) meminta Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mendukung rencana perdamaian yang disponsori Amerika Serikat (AS) untuk Israel-Palestina, kata para pejabat pemerintah kepada Middle East Eye.

Abbas diundang ke ibu kota Arab Saudi Riyadh pada Selasa (19/12), dimana dia mengadakan pembicaraan dengan Raja Salman dan MbS.

Undangan tersebut dilakukan setelah pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, dimana Abbas mengumumkan bahwa dia tidak akan lagi menerima AS sebagai perantara dalam proses perdamaian.



Namun, pada Selasa (19/12), MbS mengatakan kepada Abbas bahwa AS adalah “satu-satunya permainan yang ada”, berkaitan dengan proses perdamaian.

“AS adalah satu-satunya yang memiliki pengaruh nyata terhadap Israel, satu-satunya negara yang dapat menekan Israel dalam proses perdamaian, dan tidak ada orang lain yang dapat melakukannya, baik Uni Eropa, maupun Rusia atau China,” MbS mengatakan kepada Abbas, menurut pejabat Palestina yang mengetahui pertemuan tersebut.

MbS mengatakan kepada Abbas dalam kunjungan sebelumnya pada awal bulan ini, bahwa AS “bersiap untuk kesepakatan damai, dan kesepakatan ini mungkin tidak terlihat bagus di awal, tapi pada akhirnya akan bagus.”

Dia juga meminta Abbas pada saat ini, agar masyarakat Palestina di Lebanon bersekutu dengan kamp pro-Saudi, dan tinggal jauh dari kamp pro-Iran yang dipimpin oleh Hizbullah, kata para pejabat tersebut.

Read More : Putra Mahkota Saudi Bujuk Mahmoud Abbas Dukung Rencana Perdamaian Amerika