- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
#KASKUStravelstory Wisata Kedung Tumpang Tulungagung


TS
benzia
#KASKUStravelstory Wisata Kedung Tumpang Tulungagung
Quote:
Quote:


Mau ke kolam renang alami tanpa harus mengeluarkan budget lebih untuk menyeberang ke Nusa Penida? Kedung Tumpang rasanya adalah tempat yang pas.
Untuk saya yang tinggal di Kediri perjalanan ke pantai ini hanya perlu waktu 2-2,5 jam, tergantung kecepatan masing-masing.
Tidak perlu menunggu libur panjang untuk pergi ke pantai ini, ya karena tidak cukup banyak memakan waktu.
Quote:
20 Agustus 2017…Adventure begin, kami berangkat pukul 08.00 WIB. Untuk menuju ke Kedung Tumpang dari Kediri, jalurnya cukup mudah. Untuk kami yang belum tahu persis lokasinya aja bisa sampai disana kurang lebih 2 jam tanpa acara nyasar (cukup andalkan GPS). Dari alun-alun kediri cukup ikuti jalur bis Surabaya-Tulung Agung saja, lurus tanpa belok. Selama kurang lebih 1 jam kita akan masuk wilayah Tulung Agung. Dari situ lurus saja sampai sampai ketemu perlintasan kereta api, nah dari sini baru kita butuh GPS canggih alias smartphone maupun GPS lokal alias tanya penduduk lokal. Dari perlintasa KA kita belok kiri sampai sekitar 1 – 2 km, setelah ketemu traffic light kita belok kiri lagi dan akan semakin banyak jalan berkelok-kelok. Belok kanan, belok kiri, lurus, belok belok lagi. Pokoknya jangan bosan-bosan menengok GPS nya, sampai kita masuk daerah pegunungan kita tidak perlu GPS lagi karena sudah banyak petunjuk jalan di situ.
Rupanya Kedung Tumpang ini di kelola dengan begitu baik oleh penduduk sekitar, karena buktinya tanpa harus bertanya-tanya pada penduduk kita bisa menemukannya dengan mudah dengan petunjuk yang sudah dipasang di sepanjang jalan. Tapi jangan diasumsikan perjalanan kami tanpa rintangan, karena untuk mencapai tempat yang indah tidak afdol kalau tanpa perjuangan. Ya… setelah masuk ke desa Pucan Laban medannya sudah semakin berat, melewati jalan yang tidak mulus, naik turun bergeronjal, jalan sempit menjadi tantangan tersendiri bagi kami.




Setelah masuk desa Pucang Laban dan mengikuti petunjuk jalan yang ada kita akan ketemu papan penunjuk arah, mau ke Pantai Molang, Pantai Lumbung atau Pantai Kedung Tumpang. Karena tujuan awal adalah Kedung Tumpang tentu saja kita tidak perlu lewat jalur pantai lain bukan. Setelah sampai di lokasi, untuk yang menggunakan modil atau kendaraan roda empat bisa menitipkan kendaraannya di lokasi parkir di depan. Dari sini, bagi yang naik motor bisa melanjutkan perjalannya dengan motornya sendiri-sendiri, bagi yang lain bisa jalan kaki atau sewa ojek dengan tarif sekitar 30 ribu rupiah PP. Tapi yakin mau jalan kaki?
Jalanan yang berkelok-kelok, menurun menanjak, jalan setapak tidak menyurutkan langkah kami (bukan langkah juga, karena kami naik motor). Dan sampailah kami di lokasi parkir, yang tadinya kami anggap sepi ternyata sampai disini sangat-sangat ramai. Untuk fasilitas seperti toilet, musholla, pedagang sudah cukup banyak disini. Jadi kalau kelelahan tinggal duduk-duduk atau tiduran di warung-warung yang berjejer disini. Posko kesehatan juga ada disini, itu sebabnya saya sebut Kedung Tumpang ini di kelola dengan sangat baik. Tidak ada tiket masuk disini, kita cukup bayar parkir saja 5 ribu rupiah.
Rupanya Kedung Tumpang ini di kelola dengan begitu baik oleh penduduk sekitar, karena buktinya tanpa harus bertanya-tanya pada penduduk kita bisa menemukannya dengan mudah dengan petunjuk yang sudah dipasang di sepanjang jalan. Tapi jangan diasumsikan perjalanan kami tanpa rintangan, karena untuk mencapai tempat yang indah tidak afdol kalau tanpa perjuangan. Ya… setelah masuk ke desa Pucan Laban medannya sudah semakin berat, melewati jalan yang tidak mulus, naik turun bergeronjal, jalan sempit menjadi tantangan tersendiri bagi kami.
Spoiler for :





Setelah masuk desa Pucang Laban dan mengikuti petunjuk jalan yang ada kita akan ketemu papan penunjuk arah, mau ke Pantai Molang, Pantai Lumbung atau Pantai Kedung Tumpang. Karena tujuan awal adalah Kedung Tumpang tentu saja kita tidak perlu lewat jalur pantai lain bukan. Setelah sampai di lokasi, untuk yang menggunakan modil atau kendaraan roda empat bisa menitipkan kendaraannya di lokasi parkir di depan. Dari sini, bagi yang naik motor bisa melanjutkan perjalannya dengan motornya sendiri-sendiri, bagi yang lain bisa jalan kaki atau sewa ojek dengan tarif sekitar 30 ribu rupiah PP. Tapi yakin mau jalan kaki?
Jalanan yang berkelok-kelok, menurun menanjak, jalan setapak tidak menyurutkan langkah kami (bukan langkah juga, karena kami naik motor). Dan sampailah kami di lokasi parkir, yang tadinya kami anggap sepi ternyata sampai disini sangat-sangat ramai. Untuk fasilitas seperti toilet, musholla, pedagang sudah cukup banyak disini. Jadi kalau kelelahan tinggal duduk-duduk atau tiduran di warung-warung yang berjejer disini. Posko kesehatan juga ada disini, itu sebabnya saya sebut Kedung Tumpang ini di kelola dengan sangat baik. Tidak ada tiket masuk disini, kita cukup bayar parkir saja 5 ribu rupiah.
Quote:
Dari parkiran, pantai juga masih cukup jauh di bawah. Kita harus melewati medan yang cukup menantang, harus hati-hati kawan, jangan menantang alam, waspada dan tetap waspada karena lengah sedikit bisa terpeleset. Dan sampai lah kami di gugusan karang ini, secuil keindahan dari surga.











Setelah di cerukan terakhir ini, dan kira-kira pukul 13.00 WIB kami bergegas kembali ke tempat parkir. Disini kami galau, harus kembali melewati rute awal kami yang cukup melelahkan dan tidak sanggup untuk diulang atau lewat rute kedua yang lumayan atau bahkan rute ketiga yang merupakan rute tantangan. Dan akhirnya kami menjajal kemampuan kami untuk melewati rute ke tiga, ya memang rute tantangan namanya karena kami harus melewati jalan yang menanjak hampir 90 derajat. Tapi jangan khawatir karena jalannya sudah dibentuk undak-undakan dan ada tambang untuk berpegangan.
Jam 14.00 WIB kami beranjak meninggalkan tempat parkir dan Kedung Tumpang, tak terbayang perjalanan kami keluar dari sini nantinya.
Spoiler for :













Setelah di cerukan terakhir ini, dan kira-kira pukul 13.00 WIB kami bergegas kembali ke tempat parkir. Disini kami galau, harus kembali melewati rute awal kami yang cukup melelahkan dan tidak sanggup untuk diulang atau lewat rute kedua yang lumayan atau bahkan rute ketiga yang merupakan rute tantangan. Dan akhirnya kami menjajal kemampuan kami untuk melewati rute ke tiga, ya memang rute tantangan namanya karena kami harus melewati jalan yang menanjak hampir 90 derajat. Tapi jangan khawatir karena jalannya sudah dibentuk undak-undakan dan ada tambang untuk berpegangan.
Jam 14.00 WIB kami beranjak meninggalkan tempat parkir dan Kedung Tumpang, tak terbayang perjalanan kami keluar dari sini nantinya.
Catatan:
Bagi yang kesini harap hati-hati atau jangan memaksakan diri karena sudah banyak memakan korban, harap diperhatikan! Banyak masyarakat setempat yang menasehati kalau bisa jangan sampai turun ke tebing apalagi foto di bibir tebing, cukup di atas saja karena benar-benar berbahaya jika ada ombak besar.
Bagi yang kesini harap hati-hati atau jangan memaksakan diri karena sudah banyak memakan korban, harap diperhatikan! Banyak masyarakat setempat yang menasehati kalau bisa jangan sampai turun ke tebing apalagi foto di bibir tebing, cukup di atas saja karena benar-benar berbahaya jika ada ombak besar.
Diubah oleh benzia 25-12-2017 21:41


swiitdebby memberi reputasi
1
9.3K
Kutip
197
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan