Kembali lagi ancam-mengancam tentang tragedi di Timur Tengah sana menjadi hal yang biasa.

Ancaman Amerika bila negara ini ikut campur tentang Yerussalem pastinya masalah dana pinjaman yang akan di persulit.

Sedangkan ancaman negeri ini boycot produk Amerika dan Israel...



Mau tak mau aku tersenyum dan tertawa simpul dengan cerita negeri ini, sanggupkah generasi millenial tak menggunakan produk Amerika ??

Mari kita buka mata sudah banyak pengungsi Timur Tengah terdampar disini hanya mau makan K*C dibandingkan Nasi Padang, loh kok bisa...?? Bahkan mereka rela berjalan jauh ke eropa dibandingkan ke negara yang katanya kaya minyak seperti Qatar, UEA,Saudi dan sekitarnya jadi kita harus akui negara kita inipun dianggap kasta kelas dua buat mereka, di lorong-lorong jalur gaza pun makanan khas Amerika menjadi laris. Jadi untuk apa aksi boykot toh mereka memproduksi sesuatu untuk bermanfaat bagi semua manusia.



Bila tetep ngeyel pun masih mau boykot silahkan buang HP anda karena applikasi yang ada di HP rata-rata produk orang Amerika loh kawan...

Lalu bagaimana sikap kita terhadap Amerika, mungkin anda belum tahu kisah unik sang pemimpin nomor satu di masa lalu yang membela Palestina dengan aksi nyata.

Sewaktu dulu atlet negara Israel tak diperkenankan hadir ke Indonesia. Pada tahun 1962, Soekarno mengusir Israel dan Taiwan dari Asian Games yang berlangsung di Jakarta. Untuk Israel, Soekarno melakukannya karena solidaritas terhadap perjuangan Palestina.



Akibat kebijakan Soekarno ini Komite Olimpiade Internasional mengeluarkan Indonesia sebagai peserta di Olimpiade Tokyo.

Soekarno kemudian menjadi penggagas dibentuknya GANEFO (Games of the New Emerging Forces).

Bahkan Indonesia keluar dari PBB karena tak sesuai dengan legitimasi bangsa yang beradab, beliau menilai mereka yang menganggap dirinya beradab telah membuat peraturan-peraturan yang sama sekali tak beradab, dengan menghancurkan banyak negara dengan propaganda membangun peradaban, hingga Vietnam menjadi contoh nyata negara yang tak tunduk dengan negara beradab itu, dengan bom dan peluru Vietnam dianggap negara biadab oleh negara yang katanya beradab.

Jadi masihkan kalian ingin boykot produksi mereka ?? Sangat tidak efektif toh raja penunggu dua kota suci di Timur Tengah sana terlihat mesra dengan Israel dan Amerika, malah Saudi memboykot Qatar dan menghancurkan Yaman yang dianggap lebih berbahaya dari Israel ??



Melihat fenomena sang raja saya pikir harus ada terobosan ide yang gila untuk mencapai target, yaitu dilihat dunia dan membuat Amerika khawatir.

Daripada boykot lebih baik pakai cara yang lebih efektif untuk menekan Amerika, seperti demo ke freeport di papua usir lah perusahaan tambang itu dari negeri ini, sepertinya ide ini gila namun efeknya lebih terasa kawan bayangkan 7 juta manusia dikirim kesana Insya Allah bisa sekalian transmigrasi mengatasi problematika Jakarta, dan juga shockterapy untuk Amerika dengan aksi yang nyata.

Namun saya rasa ide ini hanya coretan tak bermutu, tak kan mungkin di lakukan karena bisa-bisa kita di bom Amerika malah jadi bahaya, maklum saja cicilan rumah dan motor belum lunas...kalau mati ya repot juga masih punya utang di dunia.

Tapi kalau ternyata hal ini menjadi nyata saya doa'kan yang mau aksi gila di freeport sana hendaklah kulonuwun kepada penduduk disana, dan demolah dengan santun dan damai.

Daripada gila mikirin aksi boykot melipir dolo ah ke st*rbuck coffe untuk sruuppuutt kopi mahalnya...

Sruuuppuutt kopi dolo yuk kawan...



Penulis c4punk