Kaskus

Entertainment

ersansantiAvatar border
TS
ersansanti
Berhemat (Gaya Hidup Minimalis) sebagai Hobi
Berhemat (Gaya Hidup Minimalis) sebagai Hobi

Saat biaya hidup semakin mahal, apa yang bisa dilakukan? Ada 2 cara:
1. Mencari penghasilan yang lebih besar.
2. Berhemat atau mengatur gaya hidup.


Dalam kesempatan ini ane mau membahas poin kedua, yang bisa dibilang sebagai hobi atau sudah ane adopsi sebagai gaya hidup ane. Istilah “Kalau bisa murah, kenapa harus mahal?” itu adalah sesuatu yang memang betul. Kalaupun ente tidak berkekurangan, tidak ada salahnya untuk berhemat. Kita tidak akan pernah tahu masa depan. Kalau sekarang ente bisa berhemat, uang yang dihemat tersebut bisa digunakan untuk hal lain yang lebih berguna.

Spoiler for saving:

Sumber gambar: 1


Yuk simak hal-hal yang ane lakukan untuk berhemat (mengatur gaya hidup minimalis) sebagai hobi ane sehari-hari. Siapa tahu bisa ente terapkan juga sehari-hari.

1. Menerapkan dan mengubah pola pikir (mindset) untuk tidak gengsi. Pola pikir harus punya barang baru setiap perayaan hari besar, ini sedikit banyak membebani keuangan kita. Bayangkan seandainya setahun ada 2x hari raya, tiap kali hari raya kita harus membeli baju, sepatu, tas, pernak-pernik, gadget, dll. Berapa banyak uang yang harus kita keluarkan? Pastinya banyak. Ini harus diubah.

Berpikirlah bahwa: “Selama masih bagus dan masih bisa dipakai, enggak perlu beli yang baru.” Dengan pola pikir seperti itu, ente akan menghemat banyak sekali uang.

Spoiler for mindset:

Sumber gambar: 2


2. Ingat prioritas: mengendalikan keinginan & bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Untuk kebutuhan sekalipun, pastikan itu memang kebutuhan yang sangat penting. Kalau bukan kebutuhan, hanya semata keinginan, tidak usah terlalu dituruti, terutama kalau keuangan ente terbatas.

Contoh saja nih, antara beli gadget terbaru dan memberi orangtua uang bulanan, mana yang kebutuhan dan keinginan? Beli gadget terbaru, bisa jadi kebutuhan, bisa juga keinginan. Kalau memang pekerjaan atau usaha ente mengharuskan ente punya gadget terbaru yang akan mendukung pekerjaan/usaha ente tersebut, maka gadget terbaru tersebut adalah kebutuhan bagi ente. Sebaliknya kalau punya gadget terbaru demi tidak ketinggalan zaman atau biar gaya, itu hanya berupa keinginan/gaya hidup yang tidak perlu terlalu dituruti.

Memberi orangtua uang bulanan, itu juga bisa berupa kebutuhan atau keinginan. Kalau orangtua ente berkecukupan dan tidak membutuhkan bantuan keuangan sama sekali dari ente, berarti memberi orangtua uang bulanan itu keinginan. Sebaliknya kalau memang orangtua sangat butuh uang bulanan dari ente, itu berarti kebutuhan untuk memberi orangtua uang bulanan. Dalam hal ini, memberi orangtua uang bulanan, kalaupun berupa keinginan, selama ente mampu tidak masalah dilakukan. Pastikan ingat prioritas saja.

Spoiler for priority:

Sumber gambar: 3

3. Memikirkan antara membeli barang branded (merek terkenal) atau tidak. Membeli barang branded tidak selalu salah. Bisa jadi merupakan investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang. Jadi salah kalau tujuannya hanya demi menyokong gaya hidup atau demi gengsi (baca lagi poin 1). Pilihan untuk mencari barang branded yang preloved (second) bisa jadi pilihan yang sangat bagus.

Sebagai contoh: kalau tidak salah inget, sekitar lima tahun lalu ane beli handbag merek Elle di online shop. Dalam kondisi second (preloved), saat itu ane beli seharga 50rb. Memang karena preloved, jelas ada kekurangan. Saat itu karena ane bawa terlalu banyak barang, talinya putus. Akhirnya ane jadikan pouch (wadah) barang saja. Lima tahun lewat, sekarang ini kondisinya masih sangat prima. Kulitnya tidak ada yang rusak, seleting juga tidak ada yang macet. Jadi sangat puas membeli investasi 50rb untuk tas kualitas internasional.

Spoiler for branded bag:

Sumber gambar: dokumentasi pribadi

Sebagai perbandingan, ane cek di google, ternyata ada yang menjual tas merek sama, tipe yang sama persis, hanya warna berbeda. Kondisi preloved juga di Singapura seharga SGD 36. Kalau dikurs rupiah berarti sekitar 360ribu. Investasi 50rb ane untuk tas yang sama sangat menguntungkan, bukan? emoticon-Big GrinAne belum cek harga tas yang sama dalam kondisi baru, tapi pasti jauh di atas harga saat ane beli preloved itu. Ente bisa terapkan saat beli barang lain yang ente butuhkan.


4. Siap selalu untuk memperbaiki sendiri barang-barang ente. Ini baru saja pengalaman ane dengan tas ane yang lain. Memang salah ane selalu bawa barang banyak sekali setiap kali pergi. Yah, para sista pasti ngertilah, bawa barang di tas kan ga cukup cuma dompet dan hp emoticon-Big Grin Segala macem dibawa takut nanti butuh. Iya atau iya? emoticon-Big Grin

Nah, akibatnya tas ane pegangannya lepas. Entah jahitannya kurang kuat atau bebannya terlalu berat, ya gitu deh. Nah kalau ente ngalami yang sama seperti ane, jangan buru2 buang tas ente dan beli yang baru. Tinggal ambil jarum dan benang. Jahit saja. Voila! Tas ente bisa dipakai lagi.

Spoiler for pegangan tas:

Sumber gambar: dokumentasi pribadi


Masih cerita tas yang sama, saking banyaknya barang yang dibawa, buka-tutup, buka-tutup seleting, eh kepala seletingnya renggang. Ini gampang ngatasinya. Tinggal ambil tang, tekan di kepala seleting. Selesai.

Masalah tidak selesai sampai di situ. Saking sering buka-tutup, eh kemarin kepala seletingnya hancur. Nah, lho, kan jadinya tas ini enggak bisa dipakai lagi. Tenang, masih ada solusi. Ambil jarum yang agak tipis dan benang. Jahit benang sekeliling kepala seleting dengan bagian pegangan seletingnya. Alhasil, seletingnya bisa dibuka-tutup lagi emoticon-Big Grin

Spoiler for kepala ritsleting:

Sumber gambar: dokumentasi pribadi


5. Siap selalu berkreasi (do it yoursel/DIY). Pernah ane butuh wadah untuk tablet ane. Mau beli bisa, tapi demi kepuasan dan juga untuk menghemat, ane membuat sendiri. Hasilnya bisa dilihat sendiri. Ente bisa berkreasi untuk apa pun barang yang ente butuhkan. Pasti lebih maknyus rasanya kalau buat sendiri.

Spoiler for wadah tablet DIY:

Sumber gambar: dokumentasi pribadi


6. Manfaatkan barang-barang yang sepertinya sudah tidak berguna. Jadi jangan langsung dibuang, tapi pikirkan apakah barang-barang itu bisa didaur ulang? Contohnya: ane mendaur ulang kertas tempelan sticker yang warna kuning itu. Ane potong-potong dan ane staples. Nah jadi deh notes untuk mencatat. Selain hemat, juga bisa lebih ramah lingkungan.

Spoiler for sticker to note:

Sumber gambar: dokumentasi pribadi


7. Pikirkan produk substitusi (barang pengganti). Ada kalanya barang yang sehari-hari kita gunakan, sebenarnya bisa diganti. Contoh: tissue itu bisa diganti dengan saputangan. Selain lebih hemat (tidak usah bolak-balik beli tissue), juga lebih ramah lingkungan lho.

Spoiler for saputangan:

Sumber gambar: dokumentasi pribadi


8. Penggunaan produk secara maksimal. Apakah selama ini kita sudah menggunakan produk secara maksimal? Contoh: kapas untuk membersihkan wajah, biasa ente gunakan berapa kali? Satu? Dua? Kalau mau dipikir lagi, bisa empat kali. Jadi gunakan sisi atas (itu 1x), lalu sisi bawah (itu 2x), sesudah itu buka bagian tengah. Ente akan mendapat 2 bidang baru (sebelah dalam kiri dan sebelah dalam kanan). Jadi bisa empat kali penggunaan. Ini terkesan sepele, tapi kalau sudah dibiasakan (jadi gaya hidup) dan dilakukan dalam jangka panjang, akan terasa penghematannya. Ente bisa terapkan untuk barang-barang yang biasa ente gunakan sehari-hari lainnya emoticon-Big Grin

Spoiler for kapas:

Sumber gambar: dokumentasi pribadi


9. Membeli barang second dengan harga miring. Ini berbeda penekanannya dengan poin 2. Di poin 9 ini ane penekanannya lebih ke kondisi second, bukan ke merek branded. Sebagai contoh: ane membeli netbook merek HP (Hewlett Packard) second. Harganya saat itu cukup murah dibanding dengan kondisi barunya. Ane lupa persisnya harganya, tapi seingat ane memang penghematannya cukup banyak. Hal ini bisa ente terapkan saat membeli barang-barang lainnya.

Spoiler for netbook:

Sumber gambar: dokumentasi pribadi


10. Membeli barang baru memanfaatkan promo/sale atau diskon khusus. Jadi ane tidak anti membeli barang baru, selama memang harganya lebih murah daripada harga normalnya. Sebagai contoh: ane memanfaatkan harga promo saat membeli mifi. Lumayan kan, membeli barang yang sama tapi harga lebih murah?

Spoiler for mifi:

Sumber gambar: dokumentasi pribadi


11. Sehubungan dengan nomor 10, ane juga berlangganan info-info website diskon dan promo, bak untuk perusahaan retail dan supermarket, juga untuk berbagai marketplace. Berbelanja saat ada promo, event tertentu, atau diskon khusus, itu sangat tepat untuk dilakukan.


12. Bandingkan, lebih hemat mana: beli produk ukuran kecil atau besar? Ada kalanya membeli produk ukuran kecil lebih hemat, tapi sebaliknya ada kalanya membeli produk ukuran besar lebih hemat. Di sini juga termasuk kemasan. Toh untuk produk sehari-hari, kemasan tidak penting. Jadi pikirkan saat membeli barang yang rutin digunakan.

Contoh: untuk sampo merek L, ane lebih suka membeli yang kemasan sachet. 1 sachet umumnya 6mL, biasa 1 renteng itu terdiri dari 10 sachet. Harganya 10 sachet (total 60mL) hanya 2500. Sementara kemasan botol 70mL itu kalau tidak salah ingat 10rb. Sebaliknya, ane saat ini beli sampo 1L seharga 15ribu, sementara harga sampo botolan 200mL itu 12rb. Jadi jelas beli sampo 1L lebih murah.


13. Memakai pakaian yang itu-itu saja, jelas membosankan. Untuk para sista, pasti sangat paham dan merasakan hal ini. Untuk para agan juga, bisa jadi ada yang merasakan hal ini. Jangan khawatir. Berpakaian secara berganti-ganti tapi tetap hemat sangat mungkin dilakukan. Kuncinya: padu padan busana.

Pastikan ente mempunyai sejumlah pakaian yang mendasar. Contoh pakaian luar (outer): jaket/bolero/cardigan untuk sista. Untuk agan: jaket/sweater/jas/cardigan. Untuk pakaian atasan (top): bisa kaos, kemeja, dll. Pakaian bawahan (bottom): rok, celana panjang (kain atau jeans), dll. Pelengkap pakaian: scarf/pashmina, topi, ikat pinggang, dll.

Ane menyarankan ente memilih setiap bagian pakaian/pelengkapnya secara cermat. Artinya pilihlah pakaian/pelengkap yang sangat memungkinkan dipadupadankan. Jadi saat dipadupadankan tidak terkesan aneh. Kombinasikan pakaian yang ente punya, sehingga ente bisa terus berganti-ganti gaya berpakaian setiap hari.

Sebagai contoh berikut ane tampilkan seperti ini: dengan kombinasi jeans, tanktop, syal, bolero, jaket, dapat diperoleh 8 penampilan berbeda:

1. Jeans dan tanktop.
2. Jeans, tanktop, bolero.
3. Jeans, tanktop jaket.
4. Jeans, tanktop, syal.
5. Jeans, tanktop, bolero, syal.
6. Jeans, tanktop, jaket, syal.
7. Jeans, tanktop, dan syal yang difungsikan sebagai selendang.
8. Bahkan dengan mengganti tanktop dan jeans dengan blouse tangan panjang dan celana kain longgar/rok panjang, sista bisa menggunakan syal sebagai hijab mengingat syal ini lebar dan tebal. Ane sangat menyarankan sista tidak membeli hijab instan, tapi lebih ke hijab yang non instan karena fungsinya yang bisa divariasikan sebagai syal/pashmina dan selendang.


Nah, bagaimana? Sudah siap berhemat dan menerapkan prinsip hidup minimalis?

Kira-kira apa penghematan dan prinsip hidup minimalis yang ente terapkan selama ini yang lain dengan ane lakukan?

Yuk berbagi ide & selamat berhemat emoticon-Big Grin


Sumber thread: pemikiran dan pengalaman sendiri.

Sumber gambar:
1. media
2. dreamstime
3. keithcraft
4. Dokumentasi pribadi

ftrchmn98Avatar border
ftrchmn98 memberi reputasi
0
8.4K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan