- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pengakuan Yerusalem sebagai Ibukota Israel Disesalkan Pendeta di Lahat Ini


TS
seher.kena
Pengakuan Yerusalem sebagai Ibukota Israel Disesalkan Pendeta di Lahat Ini
Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel dua pekan lalu disesalkan oleh pelbagai pihak.
Tak terkecuali dari tokoh agama Kristen di Kabupaten Lahat. Salah satunya Pendeta (Pdt) Pangandian Siahaan STh.
"Saya pribadi sangat menyesalkan pernyataan Presiden Amerika tersebut," ungkap Siahaan kepada Sripoku.com, Rabu (20/12/2017).
Harusnya, menurut pendeta dari Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Lahat ini, pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel dikomunikasikan terlebih dahulu melalui forum internasional dan jangan malah sepihak.
"Sebaiknya dikomunikasikan terlebih dahulu jangan sampai ada pihak yang merasa dirugikan sehingga terhindar dari kegaduhan-kegaduhan yang pada akhirnya hanya akan merusak tatanan kehidupan," paparnya.
Sementara itu ditanya adakah kekhawatiran dari umat Kristen terkait merebaknya aksi menentang pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel, pria berkacamata ini mengaku sama sekali tidak.
Sebab menurutnya, hal ini merupakan perkara politik.
Dimana pihaknya lebih mempercayakan penyelesaian masalah ini kepada pemerintah pusat.
"Terlebih di Kabupaten Lahat, kami (Kristen, red) sama sekali tidak merasa khawatir. Sebab, kami telah merasakan hawa persaudaraan di sini. Jadi untuk apa khawatir dengan saudara sendiri?," imbuhnya
http://palembang.tribunnews.com/2017...a-di-lahat-ini
Setuju ora..
Tak terkecuali dari tokoh agama Kristen di Kabupaten Lahat. Salah satunya Pendeta (Pdt) Pangandian Siahaan STh.
"Saya pribadi sangat menyesalkan pernyataan Presiden Amerika tersebut," ungkap Siahaan kepada Sripoku.com, Rabu (20/12/2017).
Harusnya, menurut pendeta dari Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Lahat ini, pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel dikomunikasikan terlebih dahulu melalui forum internasional dan jangan malah sepihak.
"Sebaiknya dikomunikasikan terlebih dahulu jangan sampai ada pihak yang merasa dirugikan sehingga terhindar dari kegaduhan-kegaduhan yang pada akhirnya hanya akan merusak tatanan kehidupan," paparnya.
Sementara itu ditanya adakah kekhawatiran dari umat Kristen terkait merebaknya aksi menentang pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel, pria berkacamata ini mengaku sama sekali tidak.
Sebab menurutnya, hal ini merupakan perkara politik.
Dimana pihaknya lebih mempercayakan penyelesaian masalah ini kepada pemerintah pusat.
"Terlebih di Kabupaten Lahat, kami (Kristen, red) sama sekali tidak merasa khawatir. Sebab, kami telah merasakan hawa persaudaraan di sini. Jadi untuk apa khawatir dengan saudara sendiri?," imbuhnya
http://palembang.tribunnews.com/2017...a-di-lahat-ini
Setuju ora..
0
1.1K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan