Ketemu lagi dengan frontalbaby yang siap menyajikan thread yang (mudah-mudahan) menarik dan bermanfaat buat agan-sista semua.. Thread ini dijamin no repost dan no copas karena asli dibuat oleh ane sendiri berdasarkan pemikiran, pengamatan, dan pengalaman ane.
Baking sudah menjadi salah satu hobi favorit zaman now. Bisa dipastikan jamaknya media yang menyajikan konten-konten tentang kuliner mempengaruhi peningkatan minat masyarakat terhadap hobi tersebut. Mulai dari video-video tutorial baking, forum resep rumahan berbasis aplikasi android/iOS, dan lainnya, seolah membukakan mata masyarakat bahwa baking bukanlah kegiatan sulit yang hanya bisa dilakukan oleh chef-chef lulusan tata boga. Apalagi jika hasil baking-nya shyantique dan instagramable , lumayan banget buat dipamerkan di medsos.
Lalu, apa bedanya vegan baking dengan conventional baking?
Jelas beda, dong. Jika dalam baking konvensional diperbolehkan menggunakan segala bahan, baik yang nabati maupun hewani, maka dalam vegan baking, hanya diperbolehkan menggunakan bahan-bahan nabati. Jadi, tanpa telur, susu, keju, yoghurt, dan lain-lain. Bahkan sebagian penganut vegan juga tidak mengonsumsi gula pasir yang terbuat dari tebu karena percaya bahwa dalam proses pembuatannya menggunakan bahan hewani (tulang) untuk memutihkan. Makanya, membuat kue ala vegan ini jadi lebih menantang. Tapi, kalo udah berhasil, rasanya pasti bahagia & puas .
Memang ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam vegan baking. Beberapa di antaranya ane tuliskan berikut ini:
Quote:
Quote:
1. Memahami Definisi Vegan
Spoiler for Dari kamus Merriam-Webster:
Mau nyobain vegan baking, tapi gak tau definisi vegan apaan. Kan bingung yS E N S O RSekilas udah ane jelaskan di atas apa bedanya vegan baking dengan yang konvensional. Tapi seperti jenis diet dan gaya hidup lainnya, vegan memiliki banyak penafsiran dan aliran. Latar belakang para pengikutnya pun berbeda-beda, ada yang berdasarkan perintah agama, sekadar diet, atau untuk menyelamatkan lingkungan hidup. Silakan agan-sista ikuti vegan seperti apa yang menurut kalian paling nyaman.
Jika sudah paham vegan seperti apa, maka akan lebih mudah untuk memilih dan memilah apa saja yang boleh dan tidak boleh disertakan dalam proses baking.
Tapi ane gak pengen jadi vegan, cuma pengen nyobain resep-resep kue vegan aja. Gimana tuh, sist..?
Ya gak apa-apa, silakan aja. Ane sendiri juga bukan vegan kok. Cuma seneng aja bikin kue-kue dengan cara vegan.
Quote:
Quote:
2. Menguasai Dasar Baking
Spoiler for Basic baking:
Sebenernya gak wajib buat menguasai dasar-dasar ilmu baking. Tapi, kalo sebelumnya udah punya dasar-dasar tersebut, maka proses baking jenis apapun akan jadi lebih mudah dan meminimalisir kegagalan. Kalo belum pernah baking sama sekali, gimana dong?Ya liat aja tutorialnya, terus ikutin. Seiring waktu, nanti pasti paham dan bisa sendiri kok.
Quote:
Quote:
3. Mengenal Karakteristik Bahan-bahan
Spoiler for Karakteristik bahan :
Pengetahuan tentang karakteristik bahan-bahan sangat diperlukan dalam vegan baking karena ada banyak bahan hewani yang perlu disubstitusi saat menggunakan resep konvensional. Misalnya, telur. Jika dalam banyak resep kue menggunakan telur, sementara dalam vegan baking diharamkan menambahkan telur, maka agan-sista perlu mencari substitusinya. Sebelum mencari, agan-sista wajib mengetahui peran telur dalam resep tersebut; apakah sebagai pengikat, pengembang, untuk menciptakan tekstur, atau sebagai penambah rasa dan aroma saja? Kalo udah paham peran dan karakteristiknya, akan lebih mudah menemukan bahan substitusinya.
Quote:
Quote:
4. Sabar
Spoiler for Kalo gagal, sabar eah qaqaaa.. coba lagi..:
Sepertinya hampir semua hal di dunia ini membutuhkan kesabaran, termasuk proses memahami dan menguasai vegan baking. Apalagi jika selama ini agan-sista lebih familiar dengan conventional baking yang tidak menerapkan batasan bahan hewani-nabati. Pasti diperlukan adaptasi, tak hanya masalah bahan-bahannya, melainkan juga pengetahuan dan mental.
Ane sendiri mulai menyukai vegan baking sejak SMP. Bermula dari adik ane yang tiba-tiba mengidap alergi telur, maka telur menjadi salah satu bahan makanan yang dicoret dari daftar belanjaan nyokap ane. Jadilah ane yang hobi banget bikin kue-kue manis berbahan utama telur harus mencari-cari resep kue eggless dan menemukannya di banyak laman/forum vegan. Alergi adik ane udah sembuh, tapi sampai sekarang, ane masih senang dengan vegan baking meskipun senang juga dengan conventional baking .
Terus, sisi positifnya vegan baking apa sih?
Quote:
Quote:
1. Meningkatkan Kreatifitas
Spoiler for Menstimulasi kreatifitas:
Dengan adanya tambahan 'peraturan' no animal-derived ingredientspada hobi baking, tentunya bisa membuat agan-sista berpikir kreatif dalam mencari substitusi bahan-bahan kue hewani. Agan-sista juga pasti jadi lebih sering bereksperimen dengan bahan-bahan yang anti-mainstream dalam proses baking. Misalnya, menggunakan campuran baking soda & cuka untuk pengembang sekaligus menciptakan tekstur pori pada kue (biasanya jadi substitute-nya telur nih ), menambahkan puree wortel untuk menghasilkan warna kuning ala telur, atau menggunakan kemiri halus untuk menghasilkan rasa gurih seperti keju.
Quote:
Quote:
2. Menghasilkan Makanan Low Cholesterol
Spoiler for Rendah kolesterol:
Udah bukan rahasia lagi kalo bahan-bahan hewani cenderung mengandung kolesterol lebih tinggi ketimbang bahan-bahan nabati. Jadi, buat agan-sista yang sedang ingin diet rendah kolesterol, bisa banget nih, mencoba vegan baking biar bisa bikin cemilan enak sendiri tapi tetep sehat.
Quote:
Quote:
3. Ramah Lingkungan
Spoiler for Go vegan, go green:
Selain rendah kolesterol, makanan nabati juga lebih ramah lingkungan karena menghasilkan karbon yang lebih rendah ketimbang makanan hewani. Dalam proses perawatannya, hewan ternak juga melepas banyak karbon loh. Jadi jelas, vegan baking gak cuma relatif lebih sehat untuk tubuh manusia, tapi juga untuk lingkungan.
Quote:
Quote:
4. Ekonomis
Spoiler for Hemat cyiiinn..:
Kalo agan-sista membeli bahan-bahan substitusi yang siap pakai untuk vegan baking, emang mahal banget karena kebanyakan masih impor. Bahan-bahan seperti egg replacer, vegan cheese, vegan frosting, rasanya belum ane temukan yang produksi dalam negeri. Jadi, seperti poin ke-1, agan-sista pasti akan lebih kreatif menggali bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan. Kenyataannya, bahan-bahan pengganti itu justru bisa lebih murah dari bahan aslinya loh. Seperti santan untuk mengganti susu, savory vla + kemiri halus untuk mengganti krim keju, atau ragi instan/baking soda untuk mengganti telur. Ekonomis kan?
Belum lagi kesempatan menghasilkan pundi-pundi rupiah dari berjualan kue-kue vegan jika agan-sista udah cukup mahir . Kue-kue vegan ini masih jarang yang menjual dan harganya cukup tinggi karena teknik pembuatannya belum banyak yang menguasai. Berminat jualan gan-sist..?
Quote:
Sebagian kreasi frontalbaby
Spoiler for Vegan Pizza:
Maap bentuknya ramijud yah.. Ane bikinnya di pan. Gak pake telur, gak pake susu & keju. Saus topping-nya ane bikin sendiri karena kalo pake saus barbeque biasanya mengandung daging sapi. Topping-nya pake wortel & jagung manis. Ditambah saus santan + kemiri buat gantinya mozzarella.
Spoiler for Vegan donut balls:
Ini donat kentang biasa, tapi gak pake telur & susu. Tetep enyaks .
Spoiler for Coconut cake:
Ini salah satu cake yang ane tambahin ragi instan buat pengganti telur. Ane juga tambahin sedikit kentang rebus halus biar warnanya kuning kek pake telur. Atasnya, ane taburin kelapa parut biar gak terlalu sepi (gantinya keju ).
Tambahan nih, ane sertakan video kumpulan bahan substitusi buat resep vegan yang mudah ditemukan di Indonesia..
Spoiler for Cekidot videonya gan-sist:
Segitu dulu deh thread ane tentang vegan baking. Terima kasih buat agan-sista semua yang udah mampir buat baca, komen, dan rate thread ane. Buat yang mau kirim cendol juga boleh banget loh
Mohon maaf kalo ada kata-kata yang kurang berkenan di hati agan-sista .
Mohon maaf dan mohon diluruskan jika ada perihal vegan yang keliru di thread ane .
See you on my next thread
Sumber gambar: Google, Merriam-Webster app & dokumentasi pribadi