DIREKTORAT Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri mengungkap tempat pembuatan narkotika di Apartemen Green Lake, Northern Tower, Sunter, Jakarta Utara.



Sebuah kamar di lantai 16BJ di apartemen itu diduga membuat narkotika jenis sabu yang didatangkan dari Myanmar.



Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto menjelaskan, jenis narkoba yang dibuat keempat tersangka yakni sabu, ekstasi kapsul, serbuk ekstasi, psikotropika H-5 dan ketamine.



Dalam mengungkap 'usaha rumahan' ini petugas lebih dulu mencari informasi dari tersangka Angel Monica, yang merupakan kekasih Kevin Lienardi alias Cacing yang juga tersangka.



"Kami cari informasi dari tersangka ini bernama Angel Monica lalu ditangkap dengan barang bukti seribu gram sabu," jelasnya di Jakarta, Rabu (20/12).



Berdasarkan keterangan Angel, sabu yang didapatkan tersebut milik Kevin Lienardi yang tinggal satu kamar dengannya. Penyidik pun langsung melakukan pengembangan selanjutnya sekitar pukul 02.30 Wib di Apartemen Green Lake Sunter, Tower Northern Park lantai enam Balkon Unit AE, Sunter, Jakarta Utara. Tersangka Kevin dibekuk dan ditahan di rutan Bareskrim cabang Polda Metro Jaya.



"Setelah dilakukan interogasi, sabu yang telah disita dari pacarnya adalah milik bersama dengan teman-teman yang lainnya antara lain bernama Hans dan Bule," terang Eko



Tidak hanya itu penyidik kembali melakukan pengembangan pada hari yang sama. Aparat pun membekuk tersangka lainnya Hansdy Lukito Ramli dan Andry Soebiyanto alias Bule.



"Tapi tidak ditemukan barang bukti narkotika di unit yang ditempati mereka," imbuhnya



Setelah ditelusuri penyidik menemukan dan menyita ekstasi kapsul, sabu tujuh kilogram, enam ribu butir Happyfive, 976 gram Ketamina, empat bungkus kapsul kosong, 760 gram serbuk ekstasi warna merah tua, mal atau cetakan ektasi kapsul, sedotan, neraca, lem tembak, lakban, dan alat produksi lainnya.



Semua barang bukti ditemukan di kamar lantai 16 BJ. Dalam pendistribusiannya pelaku menggunakan modus dengan menggunakan bungkus kotak teh kemasan. Kapsul dimasukan ke kotak tersebut dengan jumlah kapsul sesuai pesanan.



"Kapsul yang berisi narkotika bubuk itu dimasukan ke bungkus teh kotak. Paling banyak 50 kapsul baru diberikan kepada pemesan," ungkapnya



Sementara itu Karopenmas Polri Brigjen Mohammad Iqbal menegaskan operasi tersebut menjadi komitmen Polri untuk memutus mata rantai peredaran narkotika. Polri menyasar produsen narkotika, distributor dan penjual narkotika di berbagai daerah.



"Ini menjadi komitmen dan kewajiban Polri untuk memberantas segala bentuk dan upaya sindikat narkotika. Terlebih menjelang tahun baru peredaran narkotika tinggi karena permintaan meningkat," jelasnya



Di waktu bersamaan Polres Metro Jakarta Barat menggerebek pengguna narkotika di kampung Bocos Palmerah, Jakarta Barat, dan menangkap19 pengguna narkotika jenis sabu-sabu. Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakbar AKBP Suhermanto menuturkan tiga dari 19 pengguna merupakan wanita.



"Ini dilakukan berdasarkan laporan warga yang resah dengan aktivitas beberapa orang yang diduga konsumsi narkotika," ujarnya.



Aparat juga menyita 37 gram sabu, tiga senjata tajam, sebelah telepon genggam, tiga neraca digital dan satu buah bong.



Atas tindak pidana ordinary crime tersebut pelaku dijerat dengan Pasal 113 Ayat 2 Jo Pasal 132 (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Pelaku juga dikenai Pasal 114 ayat 2 Jo Pasal 132 (1) UU Narkotika dengan ancaman hukuman mati dan denda sedikitnya Rp1 miliar. (OL-4)


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...kar/2017-12-20

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Polisi Limpahkan Berkas Perkara Rekan Bisnis Sandiaga ke Kejaksaan

- Pemerintah Myanmar Tolak Kunjungan Penyidik PBB

- Konstruksi Bawah Tanah MRT Aman Banjir