Anak zaman nowpasti nggak pernah merasakan gimana deg-degannya ngebawa rol film 35 mm ke tempat cuci cetak setelah pulang liburan. Gimana keselnya kalau tiba-tiba dari sekitar 36 foto yang dicetak ada banyak foto yang blur atau malah "kebakar". Kalau cuci foto aja belum pernah, gimana ngerasain pengalaman ngipas-ngipasin kertas foto instan?





Setelah kamera-kamera digital mulai menguasai pasar, orang-orang udah jarang mengoleksi foto dalam bentuk fisik. Generasi sekarang lebih suka mengoleksi foto-foto mereka di dalam memori smartphone atau memajangnya di etalase digital seperti Instagram, Facebook, atau Flickr. Udah hampir 2018 sih memang. Tapi apakah itu berarti foto yang dicetak sudah "mati"? Nggak dong, GanSis!

Belakangan kamera analog dengan film 35 mm kembali dicari-cari. Bahkan kamera instan pun balik lagi menjadi primadona di kalangan anak muda. Fujifilm sebagai pionir di dunia fotografi memfasilitasi mereka yang masih doyan mengoleksi foto-foto fisik lewat produk terbarunya printer Instax SP-3.



"Value dari sebuah foto sudah berubah. Kalau sebelumnya foto digunakan sebagai sarana merekam memori, sekarang foto sudah jadi sebuah media komunikasi dan ekspresi diri," terang Noriyuki Kawakubo, Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia dalam acara peluncuran Instax SP-3 di dia.lo.gue, Kemang, Jakarta Selatan pada Selasa (19/12/2017).

Berkesenian juga termasuk jadi salah satu ekspresi diri, GanSis. Makanya untuk Agan dan Sista yang kreatif, printer ini bukan lagi sekedar alat pencetak foto yang berisi kenangan-kenangan manis. Tapi bisa jadi sebuah karya seni yang bisa dinikmati orang banyak. Yang bikin hasil cetak fotonya makin nyeni dan vintage adalah ukuran kertasnya yang segiempat sama sisi alias square 1:1. Kalau nggak percaya, coba deh datang ke dia.lo.gue mulai 21 Desember nanti dan jadi saksi gimana foto-foto Instax Square ini jadi sebuah karya seni yang bisa dinikmati.





Printer Instax SP-3 adalah seri terbaru dari printer foto Instax Share SP-Series. Sebelumnya, Instax SP-2, dirilis khusus untuk mencetak foto dengan menggunakan kertas Instax Mini. Sementara Instax SP-3 menggunakan kertas Instax Square yang diperkenalkan Fujifilm bersamaan dengan kamera Instax terbaru mereka Instax SQ10 bulan Mei kemarin GanSis.

Lewat printer terbaru ini, Agan dan Sista bisa lebih leluasa dalam berkreasi karena bisa mencetak lebih dari 100 foto dalam satu kali pengecasan baterai. Mencetak fotonya pun semudah mengunggah foto ke Instagram. Hanya tinggal mengunduh aplikasi Instax Share dari Google Play ataupun AppStore, kemudian pilih foto yang ingin dicetak, sambungkan koneksi Wi-Fi dengan printer, lalu cetak. Hanya butuh 13 detik saja lho buat mencetak satu foto. Superngebut!



Noriyuki Kawakubo juga menekankan bahwa lewat printer Instax SP-3 ini diharapkan anak-anak muda bisa menikmati bagaimana serunya mencetak foto lagi. Hal ini diamini juga oleh Takuya Asano, Quality Control Manager dari PT Fujifilm Indonesia. Dia juga menambahkan, Instax SP-3 dibuat sebagai sebuah alternatif lain untuk anak muda dalam menebarkan inspirasi dan mengabadikan momen yang membahagiakan dalam hidup. "Karena kita semua senang berfoto dan senang memotret," katanya dalam kesempatan yang sama.

Fujifilm Instax SP-3 punya dua varian warna yakni hitam dan putih dengan desain yang ringan dan ringkas, jadi GanSis nggak akan merasa kerepotan saat dibawa bepergian. Lewat aplikasi Insta Share, kamu nggak cuma bisa mencetak foto dari galeri Smartphone atau kamera Fujifilm kamu doang GanSis. Tapi juga bisa cetak foto langsung dari akun media sosial seperti Instagram, Facebook, Weibo, Google Photos, Flickr dan cloud storage kamu di Dropbox. Ada juga fitur My Template untuk foto-foto yang lebih personal. Mencetak foto dalam bentuk kolase mulai dari dua sampai sembilan foto pun bisa!

Printer Fujifilm Instax SP-3 dibanderol Rp 2,899,000 (package). Dengan harga ini kamu sudah mendapatkan Printer Instax, Film Instax Square 1:1, Picture Book dan Film Case. Cuma tersedia di BliBli.com mulai 19 Desember 2017 lho!