Hai gan sis. Ketemu lagi sama ane ekosisimbah.

Di thread kali ini, ane berkesempatan mengunjungi salah satu tempat wisata di Kabupaten Wonogiri.
Kebetulan Kabupaten Wonogiri adalah kampung bapak ane gan, jadi otomatis ane beberapa kali mengunjungi daerah ini. Ane juga sempet sekolah SMA di daerah ini. Udahlah malah curhat.

Kali ini ane berkesempatan main ke Museum Karst. Mau tahu lebih lanjut, cek dibawah.

***

Hari Sabtu 7 Oktober 2017, ane rencana mau jalan jalan sama doi ane gan. Kebetulan di Wonogiri sendiri ada beberapa tempat wisata, seperti Pantai Nampu, Museum Karst, Wisata Gunung Kotak, sampai yang paling terkenal Wisata Waduk Gajah Mungkur. Mumpung ane sama doi ada waktu, sekaligus buat quality time sama doi, makanya ane rencanakan buat jalan jalan sama doi. Akhirnya ane putuskan untuk memilih Wisata Museum Karst.

Oh iya gan. Pasti banyak yang penasaran sama museum karst? Apasih itu museum karst? Kaya gimana sih isinya. Bangunan Museum Karst kaya gini nih gan



FYI. Museum Karst ini dibangun pada tahun 2008 dan diresmikan setahun kemudian oleh Presiden Indonesia ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
- Museum ini terletak di Desa Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.
- Museum ini tutup hari Jumat.
- Untuk jam operasional sendiri, dimulai pukul 08.30-15.30.
- Untuk masuk ke kawasan museum, dikenakan tarif Rp. 3000 ketika weekday, dan Rp. 4000 ketika weekend. Tapi tenang gan, kalo masuk ke dalam museum karst ini mah gratis. JADI KITA CUKUP BAYAR KETIKA MASUK KAWASAN MUSEUM, TETAPI UNTUK KE DALAM MUSEUMNYA GRATIS. (Karena di dalam kawasan museum masih ada wisata yang lain).


Museum ini terdiri dari 3 lantai utama.





Ketika ane dan doi udah masuk kedalam kawasan Museum Karst, kegiatan pertama yang dilakukan adalah istirahat. Ya narik napas bentar dan nggak lupa foto foto. Ini foto ketika awal ane sampe dan sebelum masuk kedalam museum. Maafkan muka ane yang polos ini gan





Setelah masuk kedalam, ane langsung disambut mbak mbak resepsionis. Ane kira masuk kedalam museum ini bayar gan, ternyata GRATISSSSS!! Masuk ke dalam museum ini kita cukup mengisi buku tamu yang ada. Padahal bangunannya cukup luas gan. Dan pada saat itu, ada beberapa pengunjung museum jugaa termasuk ane. Langsung deh ane ajak doi buat muter muter ngeliat sejarah batu batuan dan kehidupan masa lampau di berbagai daerah.








Seperti yang ane jabarin diatas, di museum ini terdapat 3 lantai. Dan di dalam museum terdapat beraneka ragam batu batuan dari berbagai daerah gan. Itu ane lagi mengamati batu ya gan, bukan lagi ngeliat ikan cupang berantem.









Disini jugaa terdapat flora dan fauna serta kehidupan di masa lalu. Bayangan akan kehidupan masa lalu terlihat jelas disini. Selain untuk berwisata, agan juga bisa sambil belajar tentang sejarah. Jadi disini recommended banget buat ente ente semua yang suka sejarah. Lanjut jalan lageeeeeeeeee







Puas berkeliling museum, akhirnya ane dan doi mutusin buat istirahat di taman dekat museum. Di kawasan museum ini, selain ada Museum Karst itu sendiri, ada juga taman untuk istirahat, ada wisata 7 goa dan sebuah pura. Cuma karena hari ini mood ane cuma mau ke Museum Karst, jadi ane nggak nyoba jelajah ke tujuh goa tersebut gan. kapan kapan ane bakal nyoba masuk ke tempat wisata tujuh goa itu deh. Ane juga penasaran gimane di dalemnya.





Ini ane dan doi sebelum kami pulang. Kami masih polos ya gan







Itu tadi salah satu pengalaman perjalanan ane gan. Sedikit cerita dari beberapa pengalaman dan perjalanan ane yang pernah ane jalanin.
Kalo nggak ada halangan, InSyaa Allah tahun depan ane mau nyoba explore daerah Bandung atau mungkin daerah Sukabumi. Mungkin agan sista ada yang bisa ngasih ide atau saran tempat yang bagus di Bandung atau Sukabumi.

Traveling emg salah satu hobi ane, tapi ane nggak memaksakan untuk melakakukan hobi ini. Kalo ada duit ya jalan, kalo nggak ada yaudah main karambol aja dirumah. Ini ceritaku, mana ceritamu??

*sumber
- Penulisan ane sendiri
- Poto galeri pribadi
- Poto sebagian dari http://museum.geology.esdm.go.id


Original thread dari ekosisimbah