Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sekkarAvatar border
TS
sekkar
Nikah, Cerai, Nikah Lagi Menjadi Gaya Hidup






Pernikahan yang seharusnya sakral, mempertemukan dua keluarga menjadi satu.
Proses perjuangan yang tidak mudah menyatukan dua insan yang sebelumnya itu berpisah.

Namun, banyak rekan-rekan saya yang dengan mudah nikah lalu cerai lalu menikah lagi.
Bukan hanya biaya resepsi, tetapi proses bekenalan dengan pasangan baru lalu cocok dan menikah. Setelah itu berbagai rintangan yang ada dalam rumah tangga mungkin engga bisa diberikan kesempatan kedua yang akhirnya "lebih baik cerai aja".
Setelah berstatus "single lagi", dengan usia yang masih muda dengan mudahnya mempunyai pasangan pengganti lagi.

Pada saat ini, nikah lalu cerai lalu nikah lagi udah menjadi hal yang biasa aja.

Quote:


Biaya resepsi tidaklah sedikit.
Setelah resepsi hidup bersama dan ngontrak.
Padahal biaya resepsi bisa buat DP rumah.
Ada juga beberapa orang yang resepsi mengajukan KTA. Ada juga yang menggunakan uang orang tua.
Berbagai macam alasan resepsi itu harus dilakukan karena salah satu bentuk melestarikan budaya dan berbagai alasan lainnya yang setiap orang belum tentu memiliki alasan yang sama.

Seakan-akan konyol, tetapi jika GanSis lebih terbuka dengan lingkungan ada juga yang merencanakan perceraian sebelum menikah.
Misalnya nih, nikah dua tahun aja setelah itu cerai.
Alasannya kenapa? Hanya yang bersangkutan aja yang tahu entah itu dianggap sebagai pelarian dari kehidupan, atau memaksakan untuk kebahagiaan orang lain (orang tua, atau lingkungan) bahkan untuk harta.
Tetapi, ini bukan karangan neng aja. Neng punya temen yang seperti ini.

Pendewasaan usia perkimpoian sudah dari dulu dihimbau untuk masyarakat dan usia minimal orang tua memiliki anak pun sudah ada himbauannya.
Walaupun masih bisa ngeles dengan jawaban "sudah ada jodohnya kok", tetapi ini semua demi kebaikan pasangan tersebut. Tidak hanya mapan secara finansial, tetapi kematangan emosional, kesehatan sang ibu terutama yang harus diperhatikan.
Apakah dilingkungan GanSis ada ibu yang meninggal karena hamil terlalu muda?

Kini untuk mengantisipasi jumlah perceraian yang semakin meningkat, balai nikah akan memberikan pendidikan pranikah bagi pasangan yang akan menikah.
Supaya pasangan yang akan menikah itu benar-benar siap.

Semoga saja dengan adanya pendidikan pranikah akan lebih mengedukasi masyarakat mengenai persiapan menikah, mengurangi jumlah nikah cerai.

Menikah itu perjanjian dan urusannya dengan Tuhan.
Lalu, kenapa seakan-akan hal yang sakral menjadi "mainan"?

Terima kasih

emoticon-Angpauemoticon-Angpau emoticon-Angpau

Thread ini dibuat menanggapi berita yang ada di tempo.co yang berjudul "Menteri Agama : Perceraian Jadi Gaya Hidup"
#989 emoticon-Paw



0
21.1K
179
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan