Sabtu 9 Desember 2017, di sebuah tempat bernama desa Karangasem, kecamatan Ponjong, kabupaten gunung kidul. Pada hari terjadilah sesuatu yang mungkin akan sangat bermanfaat bagi kelestarian alam bumi Pertiwi ini.

Di kala itu presiden kita Jokowi dan beberapa jajaran terkait lainnya telah melakukan sesuatu. Sesuatu itu di rangkum dalam lima poin sebagai berikut ini:

Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu saat hari menanam pohon Indonesian dan bulan menanam pohon nasional tahun 2017, pada tanggal 9 Desember tepatnya meminta penanaman pohon yang di lakukan tak hanya jadi seromony belaka. Di perlukan upaya perawatan yang serius, di tindak lanjuti serta di jaga dengan sebaik mungkin untuk kemudian bisa di manfaatkan dengan bijak. Jalannya proses tersebut di harapkan mampu memberikan manfaat bagi rakyat.

Setiap seremonial yang sudah di kerjakan mesti di lakukan pengecekan berkala. Misalnya hari ini tanam 1 pohon, dalam tahun berikutnya dan secara waktu berkala pula akan di lakukan pengecekan ulang. Bagaimana dengan pohon yang di tanam tersebut. Apakah hidup dan bermanfaat menghijaukan dan memberikan kesegaran untuk alam bumi yang kita huni. Ataukah lenyap tiada terawat. Jadi misalkan pada saat itu dalam seremonial tersebut di tanam 45 ribu pohon presiden akan mengecek betul apakah itu memang riilnya ada 45ribu. Setelah ada kepastian nya. Nanti akan di cek kembali apakah yang 45ribu pohon tersebut hidup semua ataukah hanya hidup sebatang kara. Proses kerja dan koreksi akan terus berlanjut dalam hal menjaga hijaunya lingkungan bumi kita tercinta ini.

Saat itu pula presiden Jokowi meminta agar pohon yang di tanam merupakan pohon yang sudah cukup besar untuk di tanam. Sehingga akan mudah tumbuh di lingkungan tersebut. Jika bibit pohon yang di tanam belum cukup besar, dan di tanam pada lahan terbuka tanpa perawatan maka peluang tumbuh dan lestari nya pohon tersebut bisa gagal. Untuk itu sekali lagi presiden juga mengingatkan pentingnya perawatan setelah menanam.

Bencana alam seperti banjir bandang, tanah longsor dan lainnya seharusnya menyadarkan kita untuk segera memperbaiki kawasan hutan hijau yang sudah rusak di jarah. Selain memperketat ijin pengunaan hutan dan penebangan pohon, saat ini pemerintah terus melakukan upaya nyata. Termasuk dalam penanaman dan rehabilitasi hutan agar hijau lestari kembali. Hutan yang gundul menjadi penyebab utama tanah tak mampu menyerap dengan baik air yang turun di kala hujan. Dan di kala karau cadangan air dalam tanah sudah susah di dapatnya. Untuk itulah menurut presiden Jokowi penanaman dan penghijauan kembali hutan yang rusak harus mulai dikerjakan terus dari sekarang. Kalo tidak sekarang kapan lagi.

Pada kesempatan kali itu pula, presiden Joko Widodo mengapresiasi konsep penanaman hutan dengan pola hutan serba guna. Penanaman yang di lakukan bukan hanya sebatas pohon kayu saja, namun juga di selingi pohon pangan, buah buahan hingga tanaman yang bisa di jadikan sebagai obat obatan. Itu konsep yang bagus dan mesti di tangani serta di tindak lanjuti dengan perawatan yang serius.

Nah sobat gaya hidup sehat pecinta hijaunya lingkungan semua mari kita doakan agar upaya pemerintah dalam melakukan reboisasi hutan di segala tempat pelosok Indonesia bisa sukses. Dan juga bisa di jaga oleh warga sekitarnya. Terutama bila program serupa ini ada di lingkungan dekat tempat kita berada.