ISIS merencanakan serangan ke Katedral Kazan dan landmark St. Petersburg lainnya, digagalkan oleh FSB



Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) telah menahan tersangka anggota sel teroris yang terkait dengan Negara Islam. Serangkaian pemboman akhir pekan direncanakan di St. Petersburg, dengan Katedral Kazan yang ikonik di antara sasaran-sasarannya.

Serangan tersebut direncanakan untuk melibatkan "seorang pembom bunuh diri yang meledakan dirinya sendiri di dalam fasilitas keagamaan dan menargetkan warga sipil dengan semburan bom improvisasi di tempat-tempat pertemuan massal," kata pernyataan FSB tersebut.

Anggota teroris ditahan semalam dari hari Rabu sampai Kamis, FSB melaporkan. Selama penggerebekan tersebut, agen penegak hukum menyita "sejumlah besar bahan peledak, unsur IED, senjata otomatis, amunisi dan literatur ekstremis." Buku pedoman pembuatan bom.



Informasi yang didapat dari penegak hukum rusia bahwa sel teroris tersebut mengkoordinasikan rencananya dengan dalang otak aksi teror melalui saluran obrolan messenger Telegram.

Seorang tersangka teroris mengatakan kepada pengadilan bahwa dia merencanakan serangan ke Katedral Kazan di St. Petersburg, dinas pers persatuan St. Petersburg mengatakan dalam sebuah pernyataan. Evgeny Efimov, 18 tahun, membuat alat peledak improvisasi di sebuah garasi sewaan, sampai pemilik properti tersebut melaporkan aktivitasnya ke polisi.

Efimov, yang dituduh memproduksi bahan peledak secara ilegal, akan tetap ditahan sampai setidaknya 13 Februari, pengadilan memutuskan. Katedral Kazan adalah salah satu landmark paling ikon di St. Petersburg, serta salah satu gereja Ortodoks terbesarnya. Dibangun antara tahun 1801 dan 1811.

Awal pekan ini, kepala FSB Aleksandr Bortnikov melaporkan menggagalkan sebuah rencana teroris yang akan melibatkan pemboman selama perayaan Tahun Baru dan kampanye pemilihan presiden yang akan datang. Skema juga melibatkan sel yang memiliki hubungan dengan ISIS.

St Petersburg adalah lokasi serangan teroris profil tinggi terbaru di Rusia. Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya pada bulan April di sebuah kereta metro saat pesawat tersebut melakukan perjalanan di antara dua stasiun. Serangan tersebut menewaskan enam orang di tempat kejadian dan membunuh pembom tersebut, sementara delapan korban lainnya meninggal karena luka-luka mereka di kemudian hari. IED kedua ditinggalkan oleh pelaku di lokasi lain namun berhasil dilucuti sebelum bisa meledak.

Setelah diselidiki, FSB juga memilih Telegram sebagai alat komunikasi utama yang digunakan oleh teroris untuk mempersiapkan dan melakukan serangan metro.

https://www.rt.com/news/413307-fsb-isis-petersburg-attack/

Wah pantasan Putin Langsung Menelepon Trump Dan Ucapkan Terimah Kasih.

Terimakasih buat CIA yang telah berbagi informasinya sehingga para teroris ini berhasil ditangkap sebelum melakukan aksi mereka.




Video pengrebekan antek2 teroris