- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Janji Jokowi Atasi Banjir Jakarta


TS
aghilfath
Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Janji Jokowi Atasi Banjir Jakarta
Spoiler for Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Janji Jokowi Atasi Banjir Jakarta:

Quote:
Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah membangun dua buah bendungan yakni Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang keduanya berada di Kabupaten Bogor.
Dua bendungan ini punya fungsi mengendalikan debit air dari Bogor yang mengalir ke Jakarta sehingga bisa mengurangi potensi banjir yang ada di Ibu Kota.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan yang telah direncanakan sejak tahun 2005 ini merupakan janji Jokowi untuk menanggulangi banjir Jakarta.
"Ini janji Pak Jokowi juga. Beliau ingin buktikan janjinya dulu," kata dia usai mendampingi Jokowi meninjau Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Bogor, Jumat (15/12/2017).
Ide pembangunan dua bendungan ini sebenarnya sudah ada tahun 2005 berdasarkan kesimpulan salah satu kajian yang menyebut, penyelesaian banjir Jakarta salah satunya adalah dengan mengendalikan debit air dari Bogor.
Saat itu, sebenarnya dana pembebasan lahan sudah akan diserahkan oleh Jokowi yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ke pemda setempat yang wilayahnya menjadi lokasi pembangunan bendungan.
"Tapi waktu itu pak Jokowi batal transfer karena pemdanya tersangkut masalah hukum," jelas Basuki.
Rencana itu baru dilanjutkan pada akhir tahun 2016 ditandai dengan penandatanganan kontrak pembangunan proyek tersebut dengan pelaksana pembangunan adalah Kerja Sama Operasi Abipraya-Sacna dan Kerja Sama Operasi Wijaya-Basuko.
Basuki menjelaskan, dilanjutkannya proyek ini setelah Jokowi menjadi presiden, adalah karena penanganan banjir ini butuh kebijakan lintas wilayah. Mengingat lokasinya ada di Kabupaten Bogor, namun yang menerima manfaatnya adalah Jakarta.
"Kalau sudah jadi Presiden, kendalikan banjir akan jadi lebih mudah. Ini anggarannya pakai APBN bukan pemda Bogor. Karena ini lintas wilayah," tandas Basuki.
Dua bendungan ini punya fungsi mengendalikan debit air dari Bogor yang mengalir ke Jakarta sehingga bisa mengurangi potensi banjir yang ada di Ibu Kota.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan yang telah direncanakan sejak tahun 2005 ini merupakan janji Jokowi untuk menanggulangi banjir Jakarta.
"Ini janji Pak Jokowi juga. Beliau ingin buktikan janjinya dulu," kata dia usai mendampingi Jokowi meninjau Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Bogor, Jumat (15/12/2017).
Ide pembangunan dua bendungan ini sebenarnya sudah ada tahun 2005 berdasarkan kesimpulan salah satu kajian yang menyebut, penyelesaian banjir Jakarta salah satunya adalah dengan mengendalikan debit air dari Bogor.
Saat itu, sebenarnya dana pembebasan lahan sudah akan diserahkan oleh Jokowi yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ke pemda setempat yang wilayahnya menjadi lokasi pembangunan bendungan.
"Tapi waktu itu pak Jokowi batal transfer karena pemdanya tersangkut masalah hukum," jelas Basuki.
Rencana itu baru dilanjutkan pada akhir tahun 2016 ditandai dengan penandatanganan kontrak pembangunan proyek tersebut dengan pelaksana pembangunan adalah Kerja Sama Operasi Abipraya-Sacna dan Kerja Sama Operasi Wijaya-Basuko.
Basuki menjelaskan, dilanjutkannya proyek ini setelah Jokowi menjadi presiden, adalah karena penanganan banjir ini butuh kebijakan lintas wilayah. Mengingat lokasinya ada di Kabupaten Bogor, namun yang menerima manfaatnya adalah Jakarta.
"Kalau sudah jadi Presiden, kendalikan banjir akan jadi lebih mudah. Ini anggarannya pakai APBN bukan pemda Bogor. Karena ini lintas wilayah," tandas Basuki.
Quote:
Di era Jokowi, Indonesia punya bendungan kering pertama penahan banjir Jakarta

Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyatakan Indonesia memiliki bendungan kering pertama dan langsung dua buah serta dibangun bersamaan. Bendungan ini berfungsi menahan limpahan aliran air dari Bogor pencegah banjir di Jakarta.
"Ya, dua bendungan ini (Cimahi dan Sukamahi) adalah bendungan kering pertama di Indonesia," katanya seperti dikutip Antara kepada pers usai mendampingi kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo pada kedua bendungan itu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/12).
Kedua bendungan ditargetkan selesai pada pertengahan 2019 dengan pendanaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun jamak. Masing-masing Rp 757,8 miliar untuk Bendungan Ciawi dan Rp 436,97 miliar untuk Bendungan Sukamahi.
Menteri Basuki mengakui kedua bendungan itu dibangun sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengendalikan banjir di Ibu Kota Jakarta. "Bendungan kering ketika kemarau. Akan tetapi, musim hujan bisa untuk menahan debit air hingga sekitar 30 persen seperti yang disampaikan Presiden RI Jokowi tadi," kata Basuki.
Angka 30 persen itu dari mana? Menteri Basuki menjelaskan arus air dari hulu melalui kedua bendungan tersebut sebelum tiba di Katulampa ditahan beberapa jam di kedua bendungan ini.
Menteri Basuki memerinci sebelum adanya Bendungan Sukamahi, debit air sebesar 56,52 meter kubik per detik. Setelah adanya bendungan, menjadi 40-an meter kubik per detik.
Di Cimahi, dari 36,5 meter kubik per detik menjadi 25,3 meter per detik sehingga rata-rata dengan dua bendungan itu debit air terkurangi rata-rata 30 persen. "Setelah ditahan beberapa jam di kedua bendungan itu, debit air ke Katulampa jadi 23 persen," kata Menteri Basuki.
Dengan demikian, kata Menteri Basuki, debit air banjir yang bisa dikurangi ketinggiannya sekitar 1 sampai 2 meter atau dari siaga satu menjadi siaga dua.
Ditanya dampak bagi lingkungan sekitar dari kedua bendungan kering tersebut, Menteri Basuki menyebutkan ketika bendungan itu digunakan, akan ada potensi infiltrasi air tanah ke lingkungan sekitar. "Saat bendungan dipakai, sumur warga mungkin airnya naik. Ketika kemarau, bendungan bisa untuk taman yang indah. Ini sudah biasa di beberapa tempat seperti Colorado," kata Menteri Basuki.
Bendungan Ciawi (Cipayung) berlokasi di bagian hulu Sungai Ciliwung di Desa Cipayung, Desa Gadog, dan Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung, dan Desa Kopo di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor ditarget sudah selesai.
Bendungan ini membutuhkan lahan dengan total 899 bidang seluas 78,7 hektare yang digunakan sebagai area kontruksi 28,59 hektare, area genangan 31,96 hektare, dan area "green belt" 18,15 hektare.
Bendungan itu menampung aliran Sungai Cisarua, Sungai Cibogo, dan anak Sungai Ciliwung dengan volume tampungan 6,74 juta meter kubik.
Bendungan Sukamahi berlokasi di bagian hulu Sungai Cisukabirus di Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Pembangunan Bendungan Sukamahi membutuhkan lahan dengan total 621 bidang seluas 49,82 hektare yang digunakan sebagai area kontruksi 34,38 hektare, area genangan 5,23 hektare, area "green belt" 8,89 hektare, area jalan masuk 0,44 hektare, dan area fasilitas umum 0,88 hektare.
Bendungan Sukamahi menampung aliran Sungai Cisukabirus dan anak Sungai Ciliwung dengan volume tampungan 1,68 juta meter kubik.

Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyatakan Indonesia memiliki bendungan kering pertama dan langsung dua buah serta dibangun bersamaan. Bendungan ini berfungsi menahan limpahan aliran air dari Bogor pencegah banjir di Jakarta.
"Ya, dua bendungan ini (Cimahi dan Sukamahi) adalah bendungan kering pertama di Indonesia," katanya seperti dikutip Antara kepada pers usai mendampingi kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo pada kedua bendungan itu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/12).
Kedua bendungan ditargetkan selesai pada pertengahan 2019 dengan pendanaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun jamak. Masing-masing Rp 757,8 miliar untuk Bendungan Ciawi dan Rp 436,97 miliar untuk Bendungan Sukamahi.
Menteri Basuki mengakui kedua bendungan itu dibangun sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengendalikan banjir di Ibu Kota Jakarta. "Bendungan kering ketika kemarau. Akan tetapi, musim hujan bisa untuk menahan debit air hingga sekitar 30 persen seperti yang disampaikan Presiden RI Jokowi tadi," kata Basuki.
Angka 30 persen itu dari mana? Menteri Basuki menjelaskan arus air dari hulu melalui kedua bendungan tersebut sebelum tiba di Katulampa ditahan beberapa jam di kedua bendungan ini.
Menteri Basuki memerinci sebelum adanya Bendungan Sukamahi, debit air sebesar 56,52 meter kubik per detik. Setelah adanya bendungan, menjadi 40-an meter kubik per detik.
Di Cimahi, dari 36,5 meter kubik per detik menjadi 25,3 meter per detik sehingga rata-rata dengan dua bendungan itu debit air terkurangi rata-rata 30 persen. "Setelah ditahan beberapa jam di kedua bendungan itu, debit air ke Katulampa jadi 23 persen," kata Menteri Basuki.
Dengan demikian, kata Menteri Basuki, debit air banjir yang bisa dikurangi ketinggiannya sekitar 1 sampai 2 meter atau dari siaga satu menjadi siaga dua.
Ditanya dampak bagi lingkungan sekitar dari kedua bendungan kering tersebut, Menteri Basuki menyebutkan ketika bendungan itu digunakan, akan ada potensi infiltrasi air tanah ke lingkungan sekitar. "Saat bendungan dipakai, sumur warga mungkin airnya naik. Ketika kemarau, bendungan bisa untuk taman yang indah. Ini sudah biasa di beberapa tempat seperti Colorado," kata Menteri Basuki.
Bendungan Ciawi (Cipayung) berlokasi di bagian hulu Sungai Ciliwung di Desa Cipayung, Desa Gadog, dan Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung, dan Desa Kopo di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor ditarget sudah selesai.
Bendungan ini membutuhkan lahan dengan total 899 bidang seluas 78,7 hektare yang digunakan sebagai area kontruksi 28,59 hektare, area genangan 31,96 hektare, dan area "green belt" 18,15 hektare.
Bendungan itu menampung aliran Sungai Cisarua, Sungai Cibogo, dan anak Sungai Ciliwung dengan volume tampungan 6,74 juta meter kubik.
Bendungan Sukamahi berlokasi di bagian hulu Sungai Cisukabirus di Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Pembangunan Bendungan Sukamahi membutuhkan lahan dengan total 621 bidang seluas 49,82 hektare yang digunakan sebagai area kontruksi 34,38 hektare, area genangan 5,23 hektare, area "green belt" 8,89 hektare, area jalan masuk 0,44 hektare, dan area fasilitas umum 0,88 hektare.
Bendungan Sukamahi menampung aliran Sungai Cisukabirus dan anak Sungai Ciliwung dengan volume tampungan 1,68 juta meter kubik.
detik& merdeka
Biar ga ditagih nasbung terus, dikiranya proyek di DKI hanya oleh pemprov DKI aja itupun klo mau buka mata

Diubah oleh aghilfath 15-12-2017 17:42


tien212700 memberi reputasi
1
1.9K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan