kanadiyelAvatar border
TS
kanadiyel
WADUH!!! PSK Masih Berupaya Jual Diri Diam-Diam, tapi..?
RADAR SAMPIT (KALTENG)

sumber

MANTAN PSK: Mantan PSK Pal 12 Pasir Putih A (38) yang mengaku terpaksa harus kembali menjajakan diri demi mendapat rupiah untuk menyambung hidup, membeli makan dan minum serta mengumpulkan biaya untuk pulang ke kampung halaman, Selasa (12/12). (FOTO: AMIR/RADAR SAMPIT)



PROKAL.CO, SAMPIT – Sebanyak 20 pekerja seks komersial masih bertahan di Lokalisasi Pal 12 Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Meski berusaha cari pelanggan secara diam-diam, mereka tetap kesulitan. Tamu selalu batal ”jajan” karena portal dijaga Satpol PP saat siang hari, dan dihaga TNI/Polri saat malam.

Seorang wanita penghuni Pal 12 mengaku dirinya dan rekan-rekan seprofesi mulai kehabisan uang setelah pramuriaan ditutup sejak 5 Desember 2017 lalu. Perempuan berusia 38 tahun ini mengaku kesulitan biaya hidup. Untuk makan saja harus berutang kepada orang lain.

”Tidak tahu lagi, banyak yang sudah pulang. Sisanya tetap di sini (lokalisasi), cuma karaoke tidak dibunyikan lagi. Kami diam-diam saja, tetapi memang sampai sekarang tidak ada tamu yang datang,” ungkapnya, Selasa (12/12).

Maklum saja, ketika mamasuki kawasan tersebut, pos pengamanan dijaga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, Polri. Setiap tamu yang datang otomatis mengurungkan niatnya.

”Dijaga, tamu banyak yang enggak bisa masuk, portal dijaga. Dan malam petugas Satpol PP berkeliling komplek. Kami jadi susah, padahal kami sudah berusaha buka diam-diam tetapi yang datang tidak bisa lewat,” keluhnya.

Dia gelisah lantaran di dalam kantong hanya ada uang pecahan Rp 10 ribu untuk membeli beras. Jika terus berutang, pemilik warung akan keberatan.

Di sela-sela wawancara, dia mengaku kecewa atas sikap Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). PErempuan berambut panjang ini juga membeberkan bahwa satu temannya yang juga seorang PSK memiliki seorang bayi berusia lima bulan. Dia kebingungan mencari ongkos makan dan biaya pembelian susu.

”Mau pulang bagaimana, kami memang tidak mendapat bantuan. Sekarang kami tidak boleh lagi bekerja, sementara kami harus mencari uang. Apa tidak kasihan, bahkan ada salah teman yang punya anak bayi binggung cari uang untuk beli susu. Berutang di mana lagi?,” tanyanya.

Pantauan Radar Sampit,  Lokalisasi Pal 12 Pasir Putih kini memang sepi. Dua anggota Satpol PP berseragam juga tampak berjaga mengawasi lingkungan sekitar. Warung makan dan penjual kue kini banyak yang tutup. Jika dipaksakan buka, tak ada pembeli.

PSK itu mengaku tak punya pilihan lain untuk  mencari rupiah. Jika biasanya tarif kencan Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu, kini bisa ditawar lebih rendah.

Perempuan itu berpikir akan menjajakan diri di sekitar Jalan Lingkar Kota, di sebuah warung remang-remang. Hasilnya bisa Rp 500 ribu per minggu.

”Jangan kira kami suka, kami ini sudah bosan jadi PSK. Mau berhenti, tapi kondisi sekarang terpaksa jualan (menjajakan diri) lagi. Kami ini mau pulang dan ada modal usaha di kampung, di Jawa,” ujarnya.

Masih di sekitar eks Lokalisasi Pal 12 Pasir Putih, setelah sempat menyapa dua petugas Satpol PP yang tengah berjaga Radar Sampit menemui Ketua RT 08 RW 03 Markaban di sebuah warung kopi. Dia  mengaku sudah tak punya hak untuk memaksa warganya.

”Ada sekitar 15 PSK yang masih ada di sini, yang jelas sekarang lokalisasi tidak ada lagi, sudah tutup. Saya hanya bisa mengimbau. Melarang mereka cari makan bagaimana? Sebab saya tidak sanggup memenuhi kebutuhan mereka, yang jelas ada petugas yang berjaga,” ucap Markaban.

Markaban menyampaikan, para mantan PSK yang tidak mendapat bantuan itu mencari uang untuk pulang ke daerah masing-masing. Sikap serba salah terlihat dari raut wajah pria yang sudah dipercaya sebagai ketua RT selama enam tahun ini. Markaban tidak ingin bicara panjang lebar. ”Kalau dipikir, kasihan mereka. Enggak kerja, sama saja enggak makan,” pungkas Markaban.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kotim Agus Tripurna Tangkasiang menjelaskan, jika ada yang berani kembali membuka karaoke dan menjajakan diri setelah penutupan, maka petugas terkait akan segera menertibkan.

”Kalau memang mereka tetap operasional di Pal 12 akan ditertibkan Satpol PP, untuk bantuan pemulangan tidak ada lagi. Kami hanya bisa memberikan pelatihan keterampilan bagi eks PSK tahun 2018 nanti,” ungkap Agus. (mir/yit)



Mengaku tak punya pilihan lain untuk mencari rupiah. Ironis sekali.

emoticon-Kissemoticon-Kissemoticon-Kiss



Mana pemerintah.Apakah tidak dicarikan jalan keluar , untuk wanita - wanita ini?
emoticon-Blue Guy Bata (L)emoticon-Blue Guy Bata (L)emoticon-Blue Guy Bata (L)
Diubah oleh kanadiyel 15-12-2017 01:18
0
16.1K
81
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan