Akhirnya di sebuah media massa saya membaca kalau warga Jakarta diajak bicara dengan santun, ia pun mau menerima walau hanya menggeser bukan menggusur tentu saja ini hanya artikulasi kata yang bermain tapi intinya sama.



Pak Anies memang istimewa tidak secara frontal mengajak debat terbuka kepada warga, ia melihat sisi demi sisi untuk mengetahui apa yang terjadi kata-katanya yang mudah di terima warga, dengan diberikan pengertian dengan adanya rumah warga yang menghambat aliran air dan untuk menjadi manusia yang berguna untuk orang lain, akhirnya warga pun menerima dengan lapang dada, tak ada protest hingga ke persidangan karena memang hatinya yang digoyang oleh kata-kata yang santun.



Dengan kemeja bapak yang putih bersih tak usahlah masuk ke gorong-gorong untuk sekedar memeriksa aliran air yang pastinya banyak lumpur dan sampah, nanti bisa saja dianggap pencitraan diri oleh sang tetangga.

Banjir memang menjadi langganan dan semua sebenarnya paham dimana salahnya yang pertama sampah yang berserakan, dan kedua perumahan warga yang berada di bantaran sungai dan kali, memang tata kota kita berantakan banyak warga yang sudah lama tinggal di sana memang terjadi pembiaran hingga berpuluh - puluh tahun lamanya.

Susahnya mengedukasi warga memang menjadi tugas yang berat untuk seorang gubernur Jakarta, karena seperti biasa sifat ngeyel dan ego tinggi memang dimiliki warga ibukota.



Penggusuran atau penggeseran rumah yang dilakukan warga memang jalan terbaik untuk menata kembali daerah aliran sungai, yang sudah kumuh dan banyak endapan lumpur didalamnya tidak bisa dengan instant namun harus berkesinambungan, semua itu memang sudah digariskan untuk mencapai target Jakarta bebas banjir.

Nampaknya Pak Anies memang berbeda dengan wakilnya yang menyalahkan sang hujan, maklum sajalah kawan beda individu beda kepala, untuk urusan bicara santun saya acungi jempol untuk Pak Anies yang bisa menasehati warga dengan bijak dan tanpa kerusuhan, tapi ingat pak banyak juga Barisan Sakit Hati yang mengintai bila bapak salah langkah, dunia politik ini tak seindah yang kita kira yang penting buktikan saja bapak bisa kerja dan struktur pemerintahan daerah berjalan sempurna, tanpa ada dukungan dari semua pihak saya yakin pemimpin manapun tampaknya sulit mewujudkan impiannya.



Bikin gebrakan yang membuat decak kagum sesekali biar banyak orang mengerti pidato bapak yang penuh dengan kesopanan yang tinggi seiring sejalan dengan kualitas nyata di lapangan, maklum saja warga Jakarta tidaklah bodoh seperti masa lalu yang sering diberikan janji-janji surga, warga ingin hasil nyata yang bermanfaat untuk mereka ...



Sebelum kerja ada kiranya bapak nikmati secangkir kopi lalu kita srruuppuutt bersama dengan impian yang sama membangun negeri ini...


Srruupuuutt dolo pak kopinya...



Penulis c4punk