Seperti biasa musim hujan gini enaknya ditemani secangkir kopi, bicara curah hujan yang tinggi pastinya bencana banjir kembali akan menghiasi layar kaca.



Tak hanya Jakarta kota-kota besar di Indonesia pun tak luput dari namanya banjir, lalu bu Risma pun di Surabaya langsung bekerja membuat gorong-gorong raksasa yang kita kenal box cluvert, ukuran box cluvert disesuaikan dengan jalan yang ada diatasnya tampaknya Surabaya langsung berbenah.



Walau Surabaya saat ini masih banjir maklum saja pengerjaannya belum lama, namun kalau sudah jadi kemungkinan akan terasa manfaatnya, lalu kapan Ibukota membuat terobosan seperti ini ??

Entahlah toh yang salah kan sang alam !! yah diharapkan kita yang ada di Jakarta banyak berdo'a agar hujan tak menimbulkan masalah, untuk antisipasinya sudah diserahkan pada walikota masing-masing agar memberikan pelayanan pada warga dengan santun dan sikap terpuji.



Kalau banjir tetap ada di Ibukota, dimohon untuk semua masyarakat agar intropeksi diri anggap saja ini ujian karena kita tak suci dari noda dosa, jadi harap bersabar dengan ikhlas dan kembali berdo'a.

Oke kembali lagi ke masalah box cluvert yang besar dan membentang jalan, tampaknya hal itu akan menjadi ide yang realistis dimana saat ini, banyak gorong-gorong yang sempit tak layak menjadi saluran pembuangan air di kala hujan.



Yang perlu di perhatikan bila box cluvert dibuat, aliran air akan di buang kemana ? Langsung ke muara atau menyodet sungai yang sudah ada dan belum lagi sampah yang akan menjadi masalah, serta endapan lumpur yang akan membuat endapan di dalam box cluvert yang sudah dipasang.

Pastinya pertimbangan ini harus diantisipasi sejak dini, entah dengan eksekusi perda yang ketat layaknya singapura, atau diberi sanksi sosial membersihkan sampah selama seminggu bagi yang melanggar setidaknya hal itu akan mendidik masyarakat untuk perduli terhadap lingkungannya.

Tapi aksi positif walikota Surabaya membangun box cluvert sebesar lapangan sepakbola, memang menjadi salah satu solusi agar genangan air di jalan tidak terjadi, bahkan waduk-waduk di Surabaya sudah ada menjadi penampung sementara air hujan bila debit air meninggi, semoga saja bisa dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik tenaga air nantinya.

Berkaca pada Surabaya buat pembelajaran kota-kota yag hendak berkembang menjadi metropolitan dan megapolitan, sudah menyiapkan dana untuk membuat dasar suatu kota yaitu gorong-gorong yang besar, manfaatnya kedepan kabel-kabel PLN, PAM, dan lainnyapun bisa di taruh di dalam gorong-gorong ini, kota menjadi lebih rapih dan tertata.



Tak hanya itu air yang ada di saluran gorong-gorongpun bisa dimanfaatkan untuk Petugas Pemadam Kebakaran sebagai hydrant jadi kedepan tidak ada lagi masalah kehabisan air di truk DamKar.

Bagaimana kawan kalian setuju bila hal ini diapllikasikan pada kota-kota besar di seluruh Indonesia ??

Sebelum ngacung sruuuppuuttt dolo kawan...