Petir dipilih sebagai nama sate yang dijual oleh Pak Nano bukan tanpa alasan. Pasalnya, Sate petir dinamakan demikian karena rasa pedasnya yang sangat pedas, hingga terasa seperti disambar petir. Tidak hanya itu saja, level pedasnya pun dinamakan tidak kalah unik, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, D3, S1, S2, S3, hingga yang paling pedas dari yang terpedas, yaitu level pendekar. Sesuai dengan sebutan atau tingkatan levelnya, semakin tinggi tingkatan pendidikan maka semakin pedas rasanya.

Biasanya sebutan cabe-cabean berkonotasi negatif. Tapi, di dunia kuliner cabe-cabean berarti memiliki jumlah cabai yang banyak. Bakso cabe-cabean yang mulai terkenal pada awal 2017 ini berisi sambal cabai yang memadati dalam bakso. Bakso jenis ini menjadi inovasi terbaru setelah sempat sebelumnya ada bakso yang berisi keju meleleh hingga cokelat.

Bakso beranak menjadi salah satu porsi bakso yang ekstra besar, yang sempat membahana sepanjang 2017 ini. Bakso tersebut hanya menampilkan satu buah bakso yang ukurannya sangat amat besar, namun ketika dibelah, maka Anda akan menemui beberapa buah bakso kecil-kecil. Bakso besar yang terisi, dan mengeluarkan bakso kecil setelah dibelah tersebut, membuat bakso dinamakan bakso beranak.

2017 seperti tahunnya pencinta pedas, sebab sebagian besar makanan yang dijajakan ditahun ini bersensasi pedas yang tidak biasa. Seperti seblak jeletet yang dijual di kawasan jalan Pademangan, Jakarta Utara ini. Pengunjung bisa memilih level seblak yang terdiri dari 5 level, dan varian topping yang unik, seperti mi, telur, makaroni, ceker, bakso, dan sayuran.

Malang juga tidak luput dari kuliner pedas khas 2017. Salah satu kuliner pedas yang ada di Malang, yaitu Mi Setan, yang memiliki rasa pedas hingga membuat penikmatnya mencaci maki dengan menyebut "Setan". Warung mi setan bisa Anda temui di Jalan Bromo, Kota Malang. Bagi pencinta pedas, Anda bisa mencoba level pedas yang tersedia dari level 1 dengan jumlah cabai hingga 12 buah, hingga level 5 yang memiliki total jumlah cabai hingga 60 buah.