Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

doombringer2211Avatar border
TS
doombringer2211
Demo Anti-Trump Berujung Bentrokan di Luar Kedutaan AS di Lebanon
Demo Anti-Trump Berujung Bentrokan di Luar Kedutaan AS di Lebanon

Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi demonstrasi untuk memprotes kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel berujung kekerasan di Lebanon. Ratusan demonstran anti-Trump bentrok dengan aparat keamanan Lebanon di luar Kedutaan Besar AS di Beirut, Minggu (10/12).

"Pemrotes, beberapa di antaranya melambaikan bendera Palestina, membakar jalan-jalan dan melemparkan proyektil ke arah aparat keamanan yang membarikade jalanan utama menuju Kedutaan Besar AS di Awkar, sebelah utara Beirut," demikian kabar yang dilansir Reuters, Minggu (10/12).

Pemimpin Partai Komunis Lebanon, Hanna Gharib, di hadapan para demonstran menyatakan bahwa Amerika Serikat adalah 'musuh bangsa Palestina'. Gharib juga menyebut Kedutaan AS sebagai 'simbol agresi penjajah' yang harus ditutup.

Pada demonstran juga membakar bendera Amerika Serikat dan Israel.

Pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel telah membakar kemarahan dunia Arab dan membuat kesal para sekutu-sekutunya di Barat. Sekutu Trump menganggap langkah Trump telah memadamkan upaya perdamaian dan memicu kekerasan di Timur Tengah.

Sabtu sore, para menteri luar negeri Arab bertemu di Kairo dan mendesak Amerika Serikat mencabut keputusannya lantaran kebijakan itu memicu kekerasan lebih jauh di Timur Tengah.

Israel menyatakan seluruh wilayah Yerusalem adalah ibu kotanya. Adapun Palestina hanya menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota jika mereka merdeka suatu hari nanti.

Mayoritas negara di dunia menganggap Yerusalem Timur, yang dicaplok Israel dalam Perang Enam Hari pada 1967, adalah wilayah jajahan. Komunitas internasional menegaskan status kota itu harus ditetapkan melalui dialog antara Israel-Palestina.

Pemerintah Lebanon, yang menampung 450 ribu pengungsi Palestina telah mengutuk keputusan Trump. Presiden Lebanon Michel Aoun pekan lalu menyebut langkah Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel adalah ancaman bagi stabilitas kawasan.

Kelompok Syiah yang berpengaruh di Lebanon, Hizbullah menyatakan dukungan bagi perlawanan Palestina terhadap Israel, Kamis (7/12). Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah juga menyerukan aksi protes menentang keputusan Trump di wilayah yang dikuasai Hizbullah, di selatan Beirut, Senin (11/12).

SUMUR
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.2K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan