- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi sentil soal 'kecurangan' di program penanaman pohon Kementerian LHK


TS
aghilfath
Jokowi sentil soal 'kecurangan' di program penanaman pohon Kementerian LHK
Spoiler for Jokowi sentil soal 'kecurangan' di program penanaman pohon Kementerian LHK:

Quote:
Merdeka.com - Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dirayakan Presiden Joko Widodo di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (9/12). Bersama 3000 warga, Jokowi menanam 45 ribu pohon di kawasan perbukitan karst.
Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung program penanaman pohon yang selama ini dilakukan di Indonesia. Menurutnya, ada beberapa hal yang tidak tepat dalam program penanaman pohon di Indonesia.
"Hari ini kita menanam 45 ribu. Akan saya hitung benar itu nanti. Karena biasanya setiap tahun kita melihat pas Hari Menanam Pohon Indonesia yang ditanam 1 miliar pohon. Di daerah (peringatan Hari Menanam Pohon dilakukan dengan menanam) 1 juta pohon. Kalau saya hitung sekian tahun, sampai sekian puluhan tahun (harusnya) sampai laut-laut harusnya sudah ada pohonnya," ujar Jokowi.
Jokowi menegaskan, angka itu 1 miliar maupun angka 1 juta pohon yang ditanam itu tidak riil. Dia mengungkapkan, lebih senang angka yang riil. Angka 45 ribu pohon yang ditanam menurut Jokowi lebih riil.
"Ini pun saya harus cek. Saya ikuti. Benar gak nanti hidup 45 ribu. Atau hanya 2 ribu atau hidup hanya 3 ekor. Karena kita bertahun-tahun melakukan rutinitas hal-hal yang monoton. Ini yang harus kita ubah," tegasnya.
Jokowi menyampaikan bahwa Kementerian Kehutanan memiliki anggaran yang besar untuk program menanam pohon. Bertahun-tahun, lanjut Jokowi, anggaran penanaman pohon di Kementerian Kehutanan selalu habis.
"Saya tanya mana yang sudah hijau? Ada yang berani nunjukan kepada saya?" tanya Jokowi.
Jokowi menjabarkan seharusnya pohon yang ditanam di acara-acara penanaman pohon memiliki ukuran-ukuran yang besar. Jokowi meminta agar pohon-pohon yang ditanam tidaklah berukuran 30 sentimeter.
"Anggaran sekarang tahun 2017, anggaran (penanaman pohon) keluar pertengahan tahun. Buat bibitnya untuk waktu berapa? Paling-paling nanti 30-40 cm sudah dipaksakan ditanam. Setelah itu tidak ada biaya pemeliharaan. Mana bisa hidup?" urai Jokowi.
Jokowi menuturkan kesalahan program penanaman pohon itu tiap tahun dilakukan terus. Namun, dia menyayangkan, kekeliruan itu terus berlanjut tanpa adanya perbaikan.
"(Pohon berukuran) Kecil gak papa ditanam tapi diikuti pemeliharaan di lapangan. Disirami, ditongkrongi terus sampai tumbuh besar. Biar survive. Kalau ditanam sudah ditinggal, paling (pohon) jadi makanan kambing," papar Jokowi.
Jokowi menambahkan jika pohon berukuran kecil yang ditanam jika tidak dirawat dan tidak ada air akan mati karena tidak disirami. Hal ini, ucap Jokowi, berbeda kalau pohon yang ditanam sudah berukuran besar.
"Mestinya anggaran keluar sekarang. Nanamnya tahun depannya. Jadi sudah gede dan diikuti pembiayaan pemeliharaan. Diikuti betul itu dirawat. Kesalahan seperti itulah yang saya minta diubah diganti hal yang lebih kongkrit dan nyata," pungkas Jokowi.
Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung program penanaman pohon yang selama ini dilakukan di Indonesia. Menurutnya, ada beberapa hal yang tidak tepat dalam program penanaman pohon di Indonesia.
"Hari ini kita menanam 45 ribu. Akan saya hitung benar itu nanti. Karena biasanya setiap tahun kita melihat pas Hari Menanam Pohon Indonesia yang ditanam 1 miliar pohon. Di daerah (peringatan Hari Menanam Pohon dilakukan dengan menanam) 1 juta pohon. Kalau saya hitung sekian tahun, sampai sekian puluhan tahun (harusnya) sampai laut-laut harusnya sudah ada pohonnya," ujar Jokowi.
Jokowi menegaskan, angka itu 1 miliar maupun angka 1 juta pohon yang ditanam itu tidak riil. Dia mengungkapkan, lebih senang angka yang riil. Angka 45 ribu pohon yang ditanam menurut Jokowi lebih riil.
"Ini pun saya harus cek. Saya ikuti. Benar gak nanti hidup 45 ribu. Atau hanya 2 ribu atau hidup hanya 3 ekor. Karena kita bertahun-tahun melakukan rutinitas hal-hal yang monoton. Ini yang harus kita ubah," tegasnya.
Jokowi menyampaikan bahwa Kementerian Kehutanan memiliki anggaran yang besar untuk program menanam pohon. Bertahun-tahun, lanjut Jokowi, anggaran penanaman pohon di Kementerian Kehutanan selalu habis.
"Saya tanya mana yang sudah hijau? Ada yang berani nunjukan kepada saya?" tanya Jokowi.
Jokowi menjabarkan seharusnya pohon yang ditanam di acara-acara penanaman pohon memiliki ukuran-ukuran yang besar. Jokowi meminta agar pohon-pohon yang ditanam tidaklah berukuran 30 sentimeter.
"Anggaran sekarang tahun 2017, anggaran (penanaman pohon) keluar pertengahan tahun. Buat bibitnya untuk waktu berapa? Paling-paling nanti 30-40 cm sudah dipaksakan ditanam. Setelah itu tidak ada biaya pemeliharaan. Mana bisa hidup?" urai Jokowi.
Jokowi menuturkan kesalahan program penanaman pohon itu tiap tahun dilakukan terus. Namun, dia menyayangkan, kekeliruan itu terus berlanjut tanpa adanya perbaikan.
"(Pohon berukuran) Kecil gak papa ditanam tapi diikuti pemeliharaan di lapangan. Disirami, ditongkrongi terus sampai tumbuh besar. Biar survive. Kalau ditanam sudah ditinggal, paling (pohon) jadi makanan kambing," papar Jokowi.
Jokowi menambahkan jika pohon berukuran kecil yang ditanam jika tidak dirawat dan tidak ada air akan mati karena tidak disirami. Hal ini, ucap Jokowi, berbeda kalau pohon yang ditanam sudah berukuran besar.
"Mestinya anggaran keluar sekarang. Nanamnya tahun depannya. Jadi sudah gede dan diikuti pembiayaan pemeliharaan. Diikuti betul itu dirawat. Kesalahan seperti itulah yang saya minta diubah diganti hal yang lebih kongkrit dan nyata," pungkas Jokowi.
merdeka
Namanya juga simbolis pak de

0
2.4K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan