Setelah mendapat pengumuman mengejutkan dari tempat bakal calon kerjaan, saya jadi terinspirasi. Singkat cerita, silahkan dinikmati pertunjukan tulisan dari Adamaitsudan apabila agan berkenan saya sangat menghargai apabila agan meninggalkan komentar, rate5, dan cendol pastinya

Di seloroh ujung timur planet biru ini, di batas antara horizon dan dataran tanah berdebu, berdiri kokoh bangunan temporer gaya abad sembilas belasan yang menjual seduhan kopi hitam murahan, penduduk desa sekitar. Nama warung itu adalah Kafe Gufi Gufer.

Masuk kedalamnya, nampak dua orang remaja tanggung sedang ngaso, ongkang-ongkang kaki, mangkir dari sholat isya sembari menikmati masa-masa penganggurannya yang entah berakhir kapan.

Bibirnya mengemut, selepas menyeruput kopi yang tidak jelas rasa kopinya dia memulai pembicaraan.

“Pet anjir banget dah, dari kemarin gua dikerjain nih sama negara kita.” Keluh Sipongbob, nampak lesu setelah seharian gagal memancing ubur-ubur.

“Dikerjain gimana bob?.” Petrik penasaran, melihat Sipongbob yang mengeluh adalah perkara langka, begitu mungkin pikirnya.

“Ya gini pet...” Sipongbob menggerakan matanya tajam, tangannya meniru gaya konduktor orkestra yang bersiap siap, lalu memulai ceritanya dengan muka yang nelangsa.

Bikin KTPi katanya Maksimal 14 hari udah 14 minggu ditanya “Jadi kapan?” jawabnya “Jadinya mundur minggu depan!”

Beberapa bulan yang lalu gue bikin KTPi(Kartu Tanda Penduduk ikan), buat persyaratan daftar kerja di kedai lesehan Krasti Kreb. Padahal waktu ngurusnya gue udah buru-buru biar jadinya bisa buru-buru juga. Karena masih terngiang-ngiang kata guru SD gue dulu, “Hasil tidak akan menghianati Proses...”. Lah ternyata quote-nya beliau itu kurang, harusnya “Hasil tidak akan menghianati Proses, eee kalo negaranya bener.”

Daftar kerja interview katanya tanggal 5 bulan januari ternyata mundur jadi bulan 5 tanggal satu.

Pengumuman Lowongan Kerja PNiS(Pegawai Negeri Ikan Sipil) di Kedai Lesehan Krasti Kreb sebagai Kang Masak

Persyaratan :

1. Punya KTPi “Beres, gua udah ada walaupun berbulan bulan jadinya”
2. Fresh graduate sarjana masak burger “Beres juga, gue kan lulusan univ ternama, gatakut”
3. Ganteng dan semok “Kalo ini gausah ditanya tau sendiri berapa lobang gua”
Interview akan diadakan pada tanggal 5 januari. “Lha ini, inginku berkata kasar disini”

Emak udah harap-harap cemas, bapak udah seneng anak perjakanya mau interview kerja, segala akomodasi udah dibayar lunas cem hotel, tiket pesawat udah dipesan jauh-jauh hari, takut-takut nggak kebagian waktu hari-H, eee kerjaan yang diharepin malah becanda. Nggak tau deh alesannya apa, apa mereka belum siap, atau emang becanda doang yang jelas impianku jadi PNiS mundur gara-gara alasan yang gak jelas.

Naik pesawat disuruh cek in h-1 jam, udah dateng h-2 jam, eee malah tiba-tiba denger tengtongtengpemberitahuan pesawatnya terbang mundur alhasil terbangnya ikut mundur 5 jam!

Akhirnya, setelah susah payah reschedule dan nombok ongkos yang berlebih jadi juga interview kerja di kedai krasti kreb perusahaan multinasional di pulau sebelah, mau nggak mau orang desa macam gua gini harus naik pesawat deh. Ya mau gimana lagi, tol lautnya kan lagi dibikin.

Berangkat udah ganteng, tampan, rapi, terus tinggal nunggu jam keberangkatan eee ternyata jam dinding udah lebih dari waktu keberangkatan alias pesawatnya telat!. Heran, kabar-kabarinya ada oknum pilot yang ketahuan nyimeng alhasil kena delay biar pilotnya sehat dulu.

Udah berangkat kerja disuruh ontime, pake sidik jari pula. Lha *put kata kasar here*, gajiannya mundur gara-gara salah koreksi!.

Alhamdulillah, sekarang udah tanggal muda. Dompet juga udah bisa jadi peci, atm bisa buat gantiin kartu remi, lubang celengan udah lobok karena dikoyak paksa waktu ambil uang uangnya, tapi tenang bentar lagi gua gajian semua akan indah pada waktunya hehe.

5 hari setelah tanggal 1 kemudian.

Twan kreb bilang gajiannya mundur, karena neraca keuangannya nggak balance. Koreksi ulang butuh seminggu-duaminggu. Ajebegile! Belum sampai seminggu gua bisamati kering karena nggak makan, kalo gini ceritanya. Aneh, kok bisa-bisanya semuanya serba mundur gini sebenarnya ada apa dengan cinta.

Lha gimana nggak mundur lulus normalnya 4 tahun waktu kuliah dulu malah lulus 8 tahun ya gini hasilnya.

Selidik punya selidik ternyata Pejabat yang berkepentingan(Pegawai pengurus KTPi, Pilot nyimeng, Twan Kreb) lulusnya juga mundur. Makanya kalo hasilnya di dunia kerja begitu nggak jadi heran deh.

“Sholat isya dulu yuk bob.” Petrik berusaha mengalihkan, mulai malas mendengar cerita basi dari Sipongbob

“Nanti dulu lah, nunggu qomat dulu.” Sipongbob berkilah, berhenti berbicara, lalu nampak puas sudah menceritakan kegundahan hatinya sembari memainkan telepon pintarnya.

“Jadi menurut ente pantes nggak kalo negara ini disebut negara mundur?” Tanya Petrik ke Permisa sekalian.

Inti dari thread ini adalah, jika agan sadari, Saat negara lain bergerak maju sesuai kaidah waktu entah kenapa negara kita juga bergerak sesuai kaidah waktu namun bukannya maju untuk mengejar malah bergerak mundur kebelakang, cheers!