Dari secangkir kopi menjadi cerita, yah kali ini saya hanya ingin cerita dengan pemberitaa terkini yang sedang hangat di dunia Internasional apalagi kalau bukan wacana Yerussalem sebagai ibukota negara Israel.




Wacana ini dilontarkan oleh Trump presiden USA terkini, karena hal ini memang sudah menjadi agenda politiknya di masa kampanye waktu lalu.

Kabar ini semakin santer terdengar karena Duta Besar AS di Tel Aviv sebagai ibukota Israel yang sekarang, akan di pindahkan ke Yerussalem.

Kedekatan AS dan Israel memang bukan isapan jempol, namun sebuah fakta yang terjadi antara mereka.



Batas waktu Donald Trump untuk menandatangani Undang-Undang tersebut jatuh pada Senin 4 Desember 2017. Namun, sampai saat ini masih belum ada putusan apakan Donald Trump akan melaksanakan amanah Undang-Undang tersebut, termasuk oleh menantunya dan penasihatnya, Jared Kushner, pada Minggu malam waktu setempat juga masih belum memutuskan apa yang harus dilakukan. Jared selama ini dikenal sebagai utusan khusus Amerika Serikat untuk urusan perdamaian di Timur Tengah. Untuk detilnya bisa membaca berita di sini sumber.

Sepertinya masih ada pertimbangan lain hingga 2 hari keinginan tersebut belum terlaksana, wajar saja karena hal ini dapat memicu perlawanan negara yang benci dengan Israel dan mendukung Palestina.

Bukan sembarangan negara tapi negara kuat juga di dunia ini yang menolak Yerussalem menjadi ibukota Israel, dengan lantang Putin negara yang berlabel haluan kiri itu menelepon Presiden Palestina dan mendukung kemerdekaannya, anda bisa membaca lebih detil disini sumberdan sumber.

Tidak hanya Rusia bahkan Turki pun mulai unjuk gigi menolak usulan trump, bahkan negara ini pun demikian.



Indonesia memang tak ada hubungan diplomatik dengan negara Israel namun dari dulu hingga kini ia tetap setia mendukung agar Palestina menjadi negara berdaulat.

Namun bila terjadi Yerussalem menjadi ibukota Israel dapat dipastikan dunia Islam akan kembali bergejolak, bahkan aksi teror semakin tinggi di dunia, bisa saja efeknya menjadi perang dunia ke tiga, dimana hal ini sudah di prediksi banyak orang, bahwa perang besar itu lambat laun akan terjadi.

Yerussalem memang menarik saat ini menjadi tujuan 3 agama besar dan juga tempat yang disucikan bagi pemeluknya, walau entah ada maksud apa Trump ingin memindahkan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Yerussalem.

Walau semua ini trik politik masa kini namun lucunya mengapa Dunia Islam harus marah, nampaknya kita harus resapi dan pikirkan masalah Palestina sudah menjadi bagian dunia.

Rusia yang jelas komunis saja tak membawa embel agama untuk membantu rakyat Palestina, toh masih banyak kawan kita yang seagama di negeri sendiri sedang susah bergelut dengan kemiskinan, adakalanya rasa simpati kita masalah Palestina kita tunjukkan dengan support pemerintah agar terus bergerak dengan diplomasi luar negeri tak usahlah banyak aksi demo, kasihanlah mereka yang hendak mencari nafkah terhalangi oleh aksi demo apakah kita sudah lupa tentang kematian sahabat Ustman ??

Tragedi demo berujung perang Siffin kawan, diantara seagama saling menghalalkan darah saudaranya....lebih baik diam dirumah dan berdo'a agar tak ada kekerasan yang menumpahkan darah.

Dan Masalah Palestina sebenarnya kalau kita lihat Liga Arab kalau mau membantu sudah dari dulu selesai, bahkan sekelas Arab Saudi saja bungkam seribu bahasa, mengapa Yaman diserang Israel tidak ??

Inilah yang harus kita buka fikiran kita Palestina hanyalah segelintir alat politik untuk negara Arab itu sendiri, Iran pun sama andaikata mau sudah dari dulu Israel hancur, lalu bagaimana dengan Saddam Husein kenapa perangnya sama Iran bukannya Israel itu musuh bersama umat Islam ??

Sudahlah musuh bersama kita itu sebenarnya hawa nafsu untuk menjadi mulia di mata orang lain, delegasi arab pun tak segan kok kerjasama dengan Israel.



Ingatlah duri kecil yang kita singkirkan dari jalan agar orang lain tak mendapat kesulitan ketika melewati jalan itu merupakan contoh akhlaq yang mulia, toh kita malah terbalik menutup jalan hanya untuk aksi demo, bagaimana dengan mereka pengguna jalan yang harus kita hormati ??

Ahhh...biarlah cerita ini menggantung sampai disini, hingga datangnya seorang yang berakhlaq mulia memimpin negeri ini, agar sesama saudara tidak berpecah belah dengan isu SARA yang mudah di goreng untuk bahan aksi politik di belahan dunia yang penuh dengan wajah bertopeng.

Lebih baik sruuuppuutt kopi dolo kawan..



Penulis c4punk1950

:nyantai